Sinopsis You're All Surrounded Episode 17 Part 2


Dae Gu menemui Hyung Chul, kali ini ia mau bertemu dengan Dae Gu. Dae Gu menyapa Hyung Chul yang sudah lama tidak bertemu. Dia memberitahu kalau ia berhasil menemukan liontin itu. Dia yakin lionti itu bukan dari si pengusaha seperti yang dikatakan Hyung Chul.
Dia tahu kalau liontin itu milik Nyonya Yoo anak dari anggota parlemen Moon Bae.  Dia menduga kalau Nyonya Yoo juga yang memukul ibunya dengan vas bunga di malam itu. Tapi dia menanyakan semua yang ia pikir masih sebuah dugaan.
Hyung Chul hanya terdiam, Dae Gu menanyakan mengapa hal ini bisa terjadi. Dia pikir semua alasan itu karena ia anak dari Shin Ji il. Hyung Chul hanya bisa terdiam, Dae Gu memperlihatkan foto Ji il dengan ibunya saat menjadi sukarelawan.
Dae Gu sadar kalau dari awal kasusnya itu tidak ada hubungan dengan si pemilik usaha. Dia melihat ibu bukan kasus balas dendam. Hyung Chul memanggil Dae Gu, dia meminta tolong supaya ia tidak perlu menyelidiki kasus ini lagi.
Dia memperingatkan Dae Gu kalau sampai ia menyelidiki terus maka ia dan Dae Gu akan mati bersama. Dae Gu pikir semua peringatan Hyung Chul akan memberhentikan pencariannya. Dia berteriak kalau datang ke tempat ini bukan ingin mendengarkan peringatan itu.
Dae Gu menanyakan sekali lagi, apakah Nyonya Yoo ingin membunuh ibunya karena dia takut suaminya adalah ayah kandungnya. Hyung Chul tak mau menjawab, dia berbicara pada polisi di dalam kalau kunjungannya sudah selesai. Dae Gu berteriak kalau Hyung Chul sudah membunuh ibunya. Tapi dia ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya pada hari sial itu.

Hyung Chul hanya melirik Dae Gu yang sudah berurai air mata. Dae Gu memohon pada Hyung Chul untuk memberitahu kebenaran yang terjadi pada malam itu. Hyung Chul tetap tak bergeming, dia keluar dari ruang pertemuan. Dae Gu berteriak histeris dan memanggil Hyung Chul.
Dae Gu memukul jendela supaya Hyung Chul bisa mendengarnya. Tapi Hyung Chul tetap berjalan meninggalkan Dae Gu. 


Hyung Chul masuk kembali ke dalam ruangan sel. Saat akan masuk di dalam sel sebelahanya ada seseorang yang melihat Hyung Chul dengan keadaan seperti mengenal. Dia terus menantap Hyung Chul dengan tatapan curiga. 



 Nyonya Yoo minum wine dan beberapa obat penenang dirumahnya. Dia meminum perlahan-lahan gelasnya. Suaminya datang melihat sang istri lalu akan menaiki tangga. Nyonya Yoo sadar suaminya pulang dan hanya dia melihatnya, dia menanyakan apakah suaminya tidak melihat kalau ia itu manusia.
Suaminya melirik dan melihat istrinya dari kejauhan.Nyonya  Yoo walaupun ia melihat bertapa terhormatnya suaminya tapi semua itu hanya pura-pura saja. Dia mengatakan suaminya tidak bisa menipunya, dia menuduh suaminya yang licik dan pria yang mengerikan.
Ji il melihat istrinya sudah mulai mabuk dan berteriak-teriak tidak jelas, dia menyuruh istrinya untuk tidur saja. Nyonya Yoo menyindir suaminya yang tidak perduli dan lebih memilih neraka semacam ini. Dan suaminya sendiri yang memilih datang ke tempat ia sekarang tinggal.
Ji il ikut berteriak, dia menyuruh istrinya untuk diam. Dia heran mengapa istrinya tidak capek dan muak dengan semua hal ini. Keduanya sama-sama melotot. Lalu suaminya lebih dulu masuk ke kamar. Nyonya Yoo mengatur nafasnya, sambil menghabiskan wine dalam gelas.


Esok paginya diruang makan.
Suasana masih tetap dingin, Nyonya Yoo mengusap-ngusap dadanya seperti dadanya masih terasa sakit karena marah-marah. Anak Nyonya Yoo memanggil ayahnya. Lalu dia menanyakan apakah Jjang Jjang Man itu bertemu dengan ayahnya kemarin.
Sang ayah terlihat kaget dengan pertanyaan anaknya. Ibunya menanyakan siapa maksud dari anaknya itu. Sang anak menceritakan pria yang datang untuk menangkap ibunya, detektif Dae Gu. Moon Bae langsung terdiam ketika mendengar nama Dae Gu disebut oleh cucunya.
Anaknya menanyakan apakah ayahnya sudah minum kopi dengannya. Sang istri menanyakan apa saja yang sudah ditanyakan oleh  Dae Gu pada suaminya. Ji il mengatakan ia tidak sengaja bertemu di kantor. Dia hanya menyapa karena mereka pernah bertemu dirumah.
Lalu dia pamit lebih dulu, Moon Bae mempersilahkannya. Nyonya Yoo penasaran, dia menanyakan pada anaknya, apa yang sudah dibicarakan suaminya pada Dae Gu. Anaknya tidak tahu akan hal itu, dia hanya melihat keduanya keluar dari tempat yang sama.
Anaknya melihat wajah ibunya, mengapa sang ibu terlihat terkejut dia berpikir ibunya sudah melakukan sesuatu yang buruk lagi. Sang ibu menyangkalnya, dia menyuruh anaknya makan saja. Sang anak melihat wajah kakeknya yang juga menegang, ia merasa ada sesuatu. 



 Nyonya Yoo berlari keruang tengah. Dia terlihat sangat panik dan binggung apa yang harus ia lakukan sekarang. Tangannya mengepal, dia teringat kejadian masa lalunyanya.
Flash Back 11 tahun yang lalu.
Dia berjalan dengan wajah sombongnya. Dia kaget melihat siapa yang ada didepannya. Suaminya sedang berbicara dengan ibu Ji Yong. Hwa Young mengatakan kalau keadaannya baik-baik saja, jadi Ji il tidak perlu mengkhawatirkannya.
Ji il terlihat senang sekali, dia tak menyangka kalau mereka bisa tak sengaja bertemu ditempat ini. Nyonya Yoo terlihat cemburu melihat suaminya berbicara dengan Hwa Young. Suaminya pikir ia sudah lama tidak bertemu dengan Hwa Young, mungkin sekitar 15 tahun lamanya mereka tidak bertemu.
Ibu Ji Yong menunduk, dia ingin Ji il tidak usah membahas masalah seperti itu lagi sekarang. Tak sengaja dia melihat Nyonya Yoo yan berdiri tidak jauh darinya dan menatap tajam padanya. Dia langsung ketakutan dan pamit pergi.
Ji il memanggil Hwa Young yang buru-buru pergi. Nyonya Yoo melihat suaminya yang masih memanggil ibu Ji  Yong terlihat semakin kesal dengan sikap suaminya. Dia menatap dendam suaminya dari kejauhan. Ji il sendiri tidak sadar dengan kedatangan istrinya, dia hanya terlihat binggung kenapa Hwa Young tiba-tiba langsung pergi begitu saja. 


Hujan deras dalam hari kejadian.
Hwa Young berpikir anak yang pulang dari sekolah. Tapi betapa kagetnya dia yang datang adalah Nyonya Yoo. Nyonya Yoo masuk ke dalam kamar Hwa Young, dia melihat ada foto Hwa Young bersama  anak laki-laki.
Ibu Ji Yong mengikuti  Nyonya Yoo masuk ke dalam kamar, keduanya melihat foto yang dipajang disana. Nyonya Yoo langsung menampar ibu Ji Yong dua kali tapi dia terlihat berani menantang Nyonya Yoo tapi tidak mau membalas.
Nyonya Yoo heran kenapa Hwa Young berani menatapnya seperti itu sekarang. Dia pikir Hwa Young bisa bersembunyi darinya walaupun ia udah tinggal jauh dari Seoul. Dia kesal dengan Hwa Young yang berani melahirkan dan membesarkan anak dari suaminya.
Hwa Young mengatakan dengan tegas, Nyonya Yoo itu masih kasar seperti yang dulu. Dia mengatakan Ji Yong itu anaknya bukan anak suaminya. Dia menengaskan kalau Ji Yong tidak ada hubungannya dengan suaminya. Dia menyuruh Nyonya Yoo pergi karena sebentar lagi Ji Yong akan pulang sekolah.
Nyonya Yoo pikir Hwa Young berkata seperti itu karena ingin mati. Hwa Young mengatakan selama ini dia sudah mengikuti apa yang diperintahkan oleh Nyonya Yoo. Dia sudah tidak pernah menemui suaminya selama 15 tahun. Dia juga tidak pernah menghubunginya. Dia meminta Nyonya Yoo untuk menepati janjinya sekarang.
Hwa Young mengulangi kalau ia meminta Nyonya Yoo untuk tidak mendatanginya seperti sekarang. Dia menyuruh Nyonya Yoo pergi dari rumahnya sekarang. Dia mengatakan sekali lagi kalau Ji Yong itu bukan anak suaminya. Dia juga tidak akan pernah bertemu suaminya lagi sampai mati.
Dia yakin tidak akan terjadi lagi, dia meminta Nyonya Yoo mempercayai semua ucapannya. Dia juga meminta Nyonya Yoo jangan pernah datang lagi ke rumahnya seperti ini. Dia berjalan keluar kamarnya.

Nyonya Yoo langsung mengambi vas disamping foto. Dia memukul bagian belakang Hwa Young. Hwa Young berdiri tapi masih bisa bertahan. Lalu dia melihat wajah Nyonya Yoo. Nyonya Yoo memukul yang kedua kalinya. Hwa Young langsung jatuh. Nyonya Yoo panik, dia menjatuhkan vasnya yang ada noda darah.
Lalu ia membangunkan Hwa Young, tapi tidak bergeming. Dia semakin panik, dia keluar kamar dan mencoba menenangkan dirinya. Dia menelp ayahnya dengan keringat yang membanjiri sekujur tubuhnya. Dia menceritakan sepertinya ia sudah membunuh seseorang. 


Hyung Chul datang kerumah itu. Dia masuk ke dalam dan menghapus sidik jari yang ada di depan pintu. Lalu ia masuk kekamar dan melihat ibu Ji Yon masih tergeletak bersimbah darah. Dia mengelap vas bunga dan juga Foto yang kemungkinan dipegang oleh Nyonya Yoo.
Lalu dia mengacak-ngacak laci tidak ada yang ia dapatkan. Dia juga mengelap pegangan pintu supaya tidak ada sidik jari Nyonya Yoo. Dia mengobrak-abrik ruangan tengah.  Setelah itu baru dia keluar dari rumah Ji Yong. 


Nyonya Yoo menatap lurus kedepan mengingat kejadian 11 tahun yang lalu. Sepertinya dia masih ada dendam antara dirinya dan Ji Yong karena belum berhasil membunuh anak itu. Dia mencoba meminum obat penenang supaya dia tidak terlihat panik dan ketakutan lagi.
Tapi dia melihat foto suaminya yang lagi tersenyum, dia pun langsung melempar gelas di foto itu dan kaca dari bingkai pun retak. 


Dae Gu akhirnya bertemu dengan Ji il di kantornya.
Ji il pikir dia sudah terlambat mengucapkan belasungkawa. Tapi dia tetap ingin mengucapkan itu atas  kejadian tragis pada ibunya 11 tahun yang lalu. Ji il menceritakan ibu Dae Gu itu adalah wanita yang baik, lembut dan penyayang.
Tapi hubungan antara dirinya dan ibu Dae Gu tidak lebih dari seorang relawan pada umumnya, mereka hanya bertemu 1 bulan sekali saja. Dae Gu melirik Ji il seperti mencari kejujuran di mata Ji il. Dae Gu menanyakan apakah mereka pernah berkencan.
Ji il rasa dia tidak pernah berkencan dengan ibunya. Lalu dia tidak yakin, kenapa istrinya bisa terlibat dengan kasus ini. Tapi yang ia dengan pembunuh ibu Dae Gu sudah ditangkap. Dae Gu hanya bisa terdiam. Ji il ingin Dae Gu tidak usah membicarakan hal seperti itu padanya lagi.
Dae Gu menatap Ji il lebih dalam, dia tak menyangka kalau ayahnya sendiri tidak mau menemuinya. 


Dae Gu pergi ke sebuah pinggir sungai. Dia memberhentikan mobilnya begitu saja. Dia berteriak sekencang-kencangnya. Seperti melampiaskan rasa amarahnya dengan berteriak. Beberapa kali dia memukul pegangan besi dan melampiaskannya.
Dia menatap foto ibunya dengan Ji il lalu ia menangis melihat foto ibunya yang tersenyum. Dia terlihat binggung sendiri apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sekarang ini. 


Dae Gu masuk ke dalam ruang kepolisian dan menghadap Pan Seok. Dia mengatakan kalau ia memiliki cara supaya mereka bisa menangkap Nyonya Yoo bersama-sama. 


Pan Seok binggung maksud dari pengakuan yang diajukan oleh Dae Gu. Dae Gu pikir liontin dan kesaksian dari Woo Joo itu tidak bisa membuktikan dirinya bersalah. Tapi akan beda jadinya kalau mereka miliki pengakuan sendiri dari Nyonya Yoo. Pan Seok masih terlihat binggung.
Eung Do setuju kalau mereka bisa mendapatkan pengakuan dari Nyonya Yoo. Tapi mereka sendiri belum tahu apa sebenarnya motif dari Nyonya Yoo membunuh ibu Ji Yong. Mereka membutuhkan sesuatu untuk menginterogasi Nyonya Yoo supaya mereka mendapatkan pengakuan.
Dae Gu mengusulkan mereka melakukan stimulasi emosional dan provokasi. Dia yakin mereka mendapatkan pengakuan itu kalau mereka bisa membuat Nyonya Yoo dalam keadaan emosi tingkat tinggi. Pan Seok dan Soo Sun mengingat dengan cara seperti itu.
Ji Gook masih tidak yakin mereka bisa melakukan itu. 


Sa Kyung membantu tim 3, dia melihat keadaan seperti itu bisa dilakukan. Dia melihat Nyonya Yoo itu seperti wanita yang tidak bisa mereka duga. Terbukti dia bisa merampok liontin dan memalsukan liontin yang sudah hilang. Dia yakin Nyonya Yoo merasa tertekan dengan kasus ini, itu akan lebih mudah mendapatkan pengakuan secara emosional.
Dia melihat orang seperti ini tidak akan seperti orang biasanya yang tenang dan berpikir rasional. 



 Soo Sun datang ke sebuah tempat spa.
Sa Kyung menyuruh mereka untuk mengetahui kepribadian Nyonya Yoo lebih dulu. Sambil di pijat Soo Sun menanyakan Nyonya Yoo pada sang pegawai. Sang pegawai menceritakan Nyonya Yoo benci kalau ia harus menunggu.
Kalau sampai menunggu, maka ia akan membatalkan semua pemesannya. Mereka harus menyiapkan semua yang ia butuhkan saat ia datang ke tempat mereka. Nyonya Yoo akan sangat marah apabila ia menunggu lebih dari 1 menit saja.
Soo Sun melakukan perawat wajah, dia mengirimkan pesan kalau Nyonya Yoo akan marah-marah apabila ia harus menunggu lebih dari 1 menit. Dia juga benci dengan orang yang tidak memperhatikannya.

Ji Gook menyamar disebuah salon dengan kaca mata hitam dan majalah. Dia melihat Nyonya Yoo yang duduk tak jauh darinya, Nyonya Yoo berteriak pada pegawainya yang masih mengunakan sisir dengan ujung runcing, padahal dia tidak suka dengan sisir yang berujung runcing.
Lalu Ji Gook mengirimkan pesan kalau Nyonya Yoo itu takut dengan sesuatu yang runcing. Sa Kyung yang membaca itu semua, berteriak Binggo. Dia tersenyum dengan kerja anak buah Tim 3. Dia melihat titik kelemahan Nyonya Yoo, dia yakin Nyonya Yoo itu takut dengan jarum. 


Sementara Tae il juga ikut membantu.
Dia mengirimkan teman-temannya video yang ia temukan di internet. Untuk membuktikan semua yang mereka dapatkan dari penyelidikan mereka. Dia tidak yakin apakah ini bisa membantu tapi dia ingin memperlihatkan cara Nyonya Yoo ada di depan publik.
Sa Kyung membalas kalau itu bisa membantu mereka, dengan begitu mereka bisa mempelajari bagaimana Nyonya Yoo menyembunyikan sifat aslinya dimuka publik. Tae il tersenyum membaca pesan dari Sa Kyung. Lalu Sa Kyung menanyakan keadaan Tae il.

Tae il membalas dia itu baik-baik saja karena dirinya masih muda. Pan Seok membaca pesan di grup antara Tae il dan Sa Kyung, dia sadar kalau Tae il sengaja menekankan kata “masih muda”dibandingkan dirinya.
Pan Seok akhirnya membalas menyuruh Tae il fokus pada penyembuhannya saja. Lalu dia memberikan gambar mulut yang mengeluarkan api pada Tae il. Seperti memberitahu kalau ia sedang marah pada Tae il. Lalu dia menyuruh Tae il mengemukan badan juga.
Sa Kyung tertawa melihat tulisan Pan Seok digrup, dia pikir Pan Seok terlalu kekanak-kanakan dengan menuliskan itu pada Tae il. 



Sementara Eung Do datang ke tempat biasa Nyonya Yoo bermain golf. Tapi karena tidak terbiasa yang terjadi dia jatuh berkali-kali. Sipelatih Golf pun tertawa melihat Eung Do yang kesakitan. Eung Do mengatakan dia tidak bisa memukul bola golf.
Lalu ia menanyakan tentang wanita paruh baya yang sering datang ke tempat ini. Dia yakin pasti orang itu juga melatih wanita itu. Dia menanyakan apakah pelatih itu pernah mendapatkan masalah saat ia berkerja.
Eung Do mendapat informasi Nyonya Yoo tidak banyak berbicara dengan orang lain. Dia akan banyak berbicara dengan pelatih yang mahir. Dia juga sangat tidak suka dikalahkan oleh orang lain. Eung Do merasakan sakit-sakit dibagian pinggangnya karena bermain golf. 


Pan Seok datang menghadap Moon Bae,  dia memperkenalkan diri sebagai detektif dari bidang kekerasan dan kejahatan di Kepolisian Gangnam. Dia pikir Moon Bae sudah mengenalnya, dia datang hanya ingin memberitahu tentang anaknya saja.

Moon Bae menyuruh Pan Seok duduk. Pan Seok melihat Moon Bae itu orang sibuk jadi dia akan langsung saja pada intinya saja membicarakan masalah ini. Dia meminta Moon Bae menyuruh anaknya berkerja sama dengan mereka.
Dia tidak akan menganggu Moon Bae lagi kalau Nyonya Yoo datang ke tempat mereka dan mengikuti instruksi mereka. Tapi kalau sampai Nyonya Yoo tidak datang maka dia akan mempertaruhkan perkerjaannya sebagai detektif.
Pan Seok tidak takut membuka hubungan antara Nyonya Yoo dan Moon Bae sebagai anak dan ayah. Dan dia juga akan membongkar kalau Nyonya Yoo adalah tersangka utama pada kasus pembunuhan perawat Masan 11 tahun yang lalu.
Moon Bae seperti tersenyum mengejek, dia melihat Pan Seok itu pria yang tidak mudah menyerah. Dia juga melihat Pan Seok adalah orang yang keras kepala. Pan Seok menanyakan mengapa Pan Seok bisa menilainya seperti itu.
Dia memberitahu kalau ia sampai kehilangan anak satu-satunya karena kejadian itu. Dan juga karena kasus itu, seorang harus melihat kematian ibunya di saat usianya masih muda. Jadi bagaimana bisa dia tidak keras kepala menuntaskan kasus ini. Moon Bae tersenyum licik, sementara Pan Seok menatap Moon Bae dengan mata merah menahan amarah. 



Disebuah tempat Moon Bae bertemu dengan Ketua Kang di dalam mobil. Moon Bae menanyakan bagaimana kerja Ketua Kang sampai kejadian seperti ini datang padanya. Dia melihat Ketua Kang berkerja tidak kompeten dan lalai. Bahkan Ketua Kang tidak bisa menghentikan penyelidikan ini.
Sampai-sampai gara-gara kasus ini bisa membahayakan dirinya sebagai seorang anggota parlemen. Ketua Kang menanyakan mengapa ia harus disalahkan dalam keadaan seperti ini. Dia melihat seharusnya Moon Bae bisa mengurusi urusan keluarganya sendiri.
Dia kesal karena Moon Bae selama ini selalu saja melakukan pekerjaan sesuai ambisinya saja. Moon Bae kesal Ketua Kang berbicara itu padanya. Ketua Kang pikir kalau saja hasilnya seperti ini, dia tidak akan mau mengikuti semua perintah Moon Bae selama ini.
Moon Bae mengetahui, Ketua Kang itu tahu kalau Hyung Chul itu akan membunuh Ji Yong. Dan dia juga yang memberitahu keberadaan Ji Yong 11 tahun yang lalu pada Hyung Chul. Ketua Kang berkaca-kaca mendengar ucapan Moon Bae.
Sekarang menurutnya yang lebih penting, tidak ada lagi cara untuk bisa melindungi anaknya. Dia menyuruh Moon Bae meminta anaknya untuk  berkerjasama dengan pihak kepolisian. Dia yakin kalau mereka tidak punya bukti jadi Nyonya Yoo bisa membuktikan sendiri bukan dia pelaku pembunuhan itu.
Kalau sampai Nyonya Yoo tidak datang ke kantor polisi maka mereka semua akan mati. Moon Bae kaget dengan peringatan Ketua Kang. Ketua Kang sudah keluar dari mobilnya, Moon Bae seperti tak yakin kalau keadaan seperti akan datang padanya. 


Sementara di kantor polisi mereka sedang mengadakan simulasi.
Dae Gu duduk menanyakan pada Nyonya Yoo dan meminta untuk mengatakan yang sejujurnya. Soo Kyung ingat kalau Nyonya Yoo itu tipikal yang suka mengendalikan suasana, dia pikir Dae Gu harus menjaga postur tubuhnya saat bertanya pada Nyonya Yoo.
Sa Kyung menyuruh Dae Gu bersender dibangku dan memperlihatkan wajah acuh pada Nyonya Yoo. Pan Seok melihat Dae Gu yang bisa memperlihatkan wajah angkuhnya. Lalu Sa Kyung mengeluarkan pensil dan satu buah pena.
Dia memberitahu kalau keadaan ini sebenarnya sesuatu yang nakal untuk mereka. Mereka akan memancing ketakutan Nyonya Yoo pada jarum. Mereka akan memancing sistem neurotik dengan merangsang ketakutan.
Dae Gu mencoba menunjuk saat menanyakan sesuatu pada Nyonya Yoo dengan menunjukan pensil yang runcing pada Nyonya Yoo. Saat mereka melakukan itu, Nyonya Yoo pasti akan menjawab dengan cepat supaya kita tidak melakukan hal yang menakutkan untuk dirinya.
Eung Do pikir keadaan seperti itu terasa aneh dan buruk sekali. 


Semua kembali ke ruangan. Di layar terlihat wajah Nyonya Yoo yang ada di internet.
Soo Sun merasa dia sudah mempelajari semua cara menginterogasi secara psikologi. Tapi dia tidak tahu apakah yang ia bicarakan itu benar dari gerak-gerik dan nada bicara. Sa Kyung tersenyum, menurutnya semua persiapan hampir selesai. Dia melihat Dae Gu ada sesuatu hal yang ingin ia bicarakan pada semuanya.
Dae Gu menunduk sebentar, Pan Seok terlihat tegang apa yang akan dikatakan Dae Gu. Dae Gu mengatakan dia punya strategi yang tepat saat akan mewawancari Nyonya Yoo. Dia pikir, dirinya sekarang tahu alasan Nyonya Yoo itu membunuh ibunya.
Semuanya kaget dengan penyataan Dae Gu pada mereka. 


Lalu Dae Gu keluar ruangan lebih dulu. Ji Gook melihat Dae Gu dan menanyakan apakah Dae Gu baik-baik saja. Dae Gu hanya tersenyum lalu berjalan lagi, Ji Gook ikut tersenyum. Dia berlari mengejar Dae Gu. Soo Sun juga ikut dengan wajah khawatir.
Pan Seok melihat Dae Gu dan anak buahnya. Eung Do berpikir, terkadang ia takut Dae Gu pergi tanpa ia ketahui kemana perginya suatu hari nanti. Dia tak habis pikir bagaimana Dae Gu bisa bertahan dengan masalah yang ia hadapi dalam hidupnya.
Sa Kyung dan Pan Seok melihat Dae Gu yang semakin menjauh, mereka terlihat kasihan dengan Dae Gu yang harus menungu selama 11 tahun untuk menyelesaikan kasus pembunuhan ibunya. 


Di rumah
Nyonya Yoo merasa ayahnya sudah gila karena menyuruhnya datang ke kantor polisi. Moon bae mengatakan semua ini hanya formalitas saja, dia memberitahu kalau pengacara akan menemaninya saat datang ke kantor polisi.
Dia menyuruh anaknya diam saja dan duduk saat penyelidikan dan tidak perlu mengeluarkan kata-kata apapun. Nyonya Yoo tidak suka dengan perkataan formalitas, menurutnya seharusnya ayahnya saja yang datang ke kantor polisi.
Nyonya Yoo berteriak kalau ayahnya sudah mengurus semuanya. Tapi sekarang dia harus memalui keadaan seperti ini. Seharusnya ayahnya sudah membereskan semuanya. Moon Bae menengaskan kalau sekarang ini hanya itu yang mereka bisa lakukan.
Dia menyuruh Nyonya Yoo itu datang besok pagi ke kantor polisi. Nyonya Yoo berteriak dia tidak mau, seharusnya sejak dulu ayahnya membunuh Ji Yong. Moon Bae pikir anaknya tidak bisa melihat situasinya sekarang. Dia tahu suaminya sudah bertemu dengan Ji Yong.
Menurutnya kalau sampa Ji Yong menghilang, maka siapa yang akan menjadi akan dicurigai dengan hal ini. Moon Bae menyuruh anaknya untuk berkerja sama dengan kepolisian dulu, setelah itu ia akan mengurusi Ji Yong.
Nyonya Yoo berjanji pada dirinya sendiri, kalau ia akan membunuh bajingan Ji Yong itu dengan tangannya sendiri. Kedua saling menatap lurus kedepan menyimpan dendam. 


Ji Gook melihat mobil Nyonya Yoo sudah datang, Soo Sun terlihat tegang. Dae Gu juga tidak menyangka Nyonya Yoo akan datang ke kantor polisi.
Nyonya Yoo turun dari mobil dengan mengunakan kacamata hitamnya. Dengan angkuh ia berjalan, Dae Gu menyapa Nyonya Yoo yang akhirnya bisa melihatnya datang ke kantor polisi. Nyonya Yoo langsung mendengus kesal dan mengejek Dae Gu.
***
Mereka mengawal Nyonya Yoo datang masuk ke dalam kantor polisi.
Beberapa orang berbisik melihat kedatangan Nyonya Yoo. Mereka tak percaya Nyonya Yoo bisa datang, tapi mereka yakin Nyonya Yoo tidak akan berbicara apapun. Dia pasti langsung pergi dari kepolisian dengan cepat. Beberapa orang memuji sikap Pan Seok yang pintar membuat Nyonya Yoo yang bisa datang ke kantor polisi.
Sa Kyung dan Dae Gu terlihat tegang melihat kedatangan Nyonya Yoo untuk interogasi. Moon Bae juga ikut tegang di kantornya. Ketua Kang menatap ke luar jendela dengan tegang. Tae Hoo memberitahu kalau Nyonya Yoo sudah datang. 


Nyonya Yoo sudah duduk diruang interogasi dengan pengacaranya. Tapi semua masih menunggu diruang monitor, Sa Kyung dengan teliti melihat gerak gerik Nyonya Yoo dari layar. Nyonya Yoo sudah mulai gelisah karena harus menunggu, jari-jarinya mulai mengetuk-ngetu diatas meja.
Dae Gu dan Pan Seok terus melihat gerak-gerik Nyonya Yoo. Nyonya Yoo menghembuskan nafasnya,dia seperti menahan rasa sabarnya. Dae Gu akan bergerak, Sa Kyung pikir ini belum saatnya mereka harus menunggu lima menit lagi.
Mereka semua menantap Nyonya Yoo dari ruang monitor. Akhinya nyonya Yoo tidak tahan, dia memanggil orang-orang yang berada diluar sana. Dia berteriak menyuruh mereka memulai interogasinya sekarang.
Sa Kyung mulai tersenyum, ia melihat sekarang saatnya mereka memulai interogasi. Dia melihat Nyonya Yoo sudah membuka mulutnya. Pengacara meminta Nyonya Yoo untuk lebih tenang lagi. 


Dae Gu akan keluar dari ruangan. Dia memegang tangan Soo Sun dengan dua jarinya, Soo Sun akhirnya mengenggam tangan Dae Gu supaya Dae Gu bisa kuat menghadapi Nyonya Yoo yang angkuh dan sombong. 


Dae Gu masuk ke dalam ruangan. Dia membawa sekotak pensil runcing dan berkas yang banyak. Dia meminta maaf membuat mereka menunggu, dia memberitahu kalau ia sedang menyelesaikan administrasi.
Lalu dengan santainya Dae Gu menyuruh nyonya Yoo membuka kacamatanya untuk mengindetifikasi wajahnya. Nyonya Yoo mendengus, dia melihat kalau ia tidak mau melepasnya. Pengacara meminta Nyonya Yoo melepaskan saja kacamatanya.
Nyonya Yoo melepas kacamata dan melemparnya begitu saja di meja. Dae Gu mengambil kotak pensil yang banyak dan memindahkan agak dekat dengannya. Nyonya Yoo melihat ujung pensil yang runcing langsung terlihat ketakutan.
Dae Gu membuka penanya, Nyonya Yoo semakin panik dan coba menghindar melihat ujung pena yang runcing. Dae Gu pikir Nyonya Yoo tidak akan mau menjawab pertanyaanya, Dia akan melakukan pada hal yang lebih penting lagi.
Dia menanyakan apakah Nyonya Yoo mengenal Nyonya Kim Hwa Young korban kasus pembunuhan di Masan 11 tahun yang lalu. Nyonya Yoo tetap terdiam. Dae Gu menanyakan lagi, dia ingat Nyonya Yoo menanyakan apakah ia mirip dengan ibu atau ayahnya. Lalu dia mengeluarkan foto Ji il dan ibunya. Dia bertanya langsung, dia lebih mirip siapa.

Wajah Nyonya Yoo langsung berubah marah ketika melihat foto ibu Ji Yong dengan suaminya. Dae Gu menatap tajam. Nyonya Yoo terlihat semakin ingin membunuh Dae Gu ketika melihat foto itu. 


Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger