Sinopsis You're All Surrounded Episode 19 Part 2


Tae il memasukan USB ke dalam laptop. Eung Do merasa tuhan sudah baik terhadap mereka, dia pikir rekaman itu tidak bisa diselamatkan. Dia tahu kamera ini sengaja dipasang Hyung Chul dan yakin akan ada petunjuk dari rekaman itu.
Pan Seok juga berharap yang sama dengan apa yang dikatakan Eung Do. Tae il akan memutarkan video sebelum terjadi penyerangan pada Dae Gu. Dia mulai memutar rekaman video yang dipakai oleh Hyung Chul.
Dae Gu melihat Hyung Chul keluar dari mobil dan berjalan di depannya, saat itu seorang pria keluar dari mobil di depannya sambil membawa koper. Pan Seok melihat pria itu adalah yang ia kenal sebagai pria yang sibuk. Dae Gu ingat dengan pria yang ada di video itu adalah pengacara Kim. Dia adalah Pengacara dari keluarg Yoo.
Pengacara Kim seperti meminta sesuatu pada Hyung Chul, sebelumnya dia memperlihatkan koper. Setelah itu Hyung Chul memberikan amplop dan dia mengambil koper dari tangan pengacara Kim. Soo Sun menekan tombol pause untuk memberhentikan video.
Eung Do melihat ini bukti kalau pengacara Kim itu memberikan uang pada Hyung Chul untuk menyerang Dae Gu. Dae Gu penasaran dengan isi amplop yang diberikan Hyung Chul. Dae Gu memikirkan kalau uang itu sebagai bayaran untuk membunuhnya.
Dia semakin yakin Moon Bae lah yang menyuruh Hyung Chul untuk membunuhnya. Semuanya menganggu setuju.



Tae Hoo datang dengan terburu-buru. Dia memanggil Pan Seok karena dia mendapatkan berita besar hari ini. Si sopir truk akhirnya mengakui kalau ia disuruh untuk menabrak Ketua Kang. Dia membanggakan dirinya yang hebat dalam hal interogasi.
Dae Gu dan Soo Sun kaget sampai berdiri. Tae Hoo juga merasa logiknya itu seperti Sherlock Holmes. Eung Do memotong omongan Tae Hoo, dia meminta Tae Hoo memberitahu siapa yang menyuruhnya. Tae Hoo menyebutkan yang menyuruh adalah pengacara Kim.
Semuanya terlihat kaget dan kesal, ternyata semua itu dilakukan atas perintah Moon Bae melalui pengacara Kim. Dae Gu sudah bisa mempresdiksi sebelumnya. Pan Seok menyuruh anaknya membawa Pengacara Kim ke kantor polisi. 

Pengacara Kim datang dengan wajah santai dan senyum. Dia seperti yakin akan terbebas dari tuduhan. Eung Do menanyakan sekali lagi, siapa sebenarnya yang menyuruhnya untuk membunuh Ketua Kang.
Tae il duduk disamping Eung Do dengan wajah kesalnya. Pengacara Kim memajukan badannya, dia meminta Eung Do meralat perkatanya. Dia menjelaskan kalau ia hanya menjalankan perintah saja. Pesan yang ia dapatkan adalah “jalankan rencananya”.
Eung Do mengerti itu, dia ingin tahu siapa yang memberikan pesan itu pada pengacara Kim. Dengan santai Pengacara Kim menjawab orang itu Nyonya Yoo. Tae il menatap curiga dengan jawaban Pengacara Kim. Eung Do pikir itu tidak mungkin, karena saat kecelakaan itu Nyonya Yoo masih ada di penjara, kecuali Nyonya Yoo itu punya telepati.
Dia rasa tidak mungkin Nyonya Yoo tahu Ketua Kang mengunjungi Moon Bae, setelah itu menyuruh Pengacara Kim untuk melakukan hal itu. Pengacara Kim tidak tahu, selama ini dia hanya menjalankan sesuatu perintah dari atasannya.
Eung Do mencoba menahan rasa kesalnya, dia menanyakan hal lain. Dia menanyakan siapa yang menyuruh pengacara Kim memberikan uang pada Hyung Chul, sebelum Dae Gu diserang. Pengacara Kim memberitahu kalau semua itu atas yang disuruh oleh Nyonya Yoo. Eung Do kesal sekali karena Pengacara Kim menyebut nama Nyonya Yoo.
Pengacara Kim memberitahu dia tidak tahu untuk apa uang itu diberikan untuk Hyung Chul. Saat itu dia hanya menerima amplop dan memberikan uang. Eung Do hanya bisa tertawa dengan omongan pengacara Kim. 



 Pan Seok tak percaya kalau semua kesalahan dan kejadian ini disalahka pada Nyonya Yoo. Eung Do pikir mereka sudah membuat suatu rencana dengan kejadian ini, dia melihat ada aneh. Ji Gook masuk dengan tergopoh-gopoh memanggil Pan Seok.
Dia memberitahu Nyonya Yoo sudah tidak ada di dalam sel. Nyonya Yoo dibebaskan karena ada alasan medis. Tae il melihat Nyonya Yoo baik-baik saja beberapa hari yang lalu. Ji Gook juga tidak mengerti, yang ia baca keterangan depresi dan penyakit jiwa.
Eung Do semakin aneh dengan semua ini. Soo Sun dan Dae Gu tak percaya dengan berita yang dibawa Ji Gook. Eung Do tersenyum, sekarang dia mengerti dengan alur cerita yang dibuat oleh Moon Bae. Pan Seok juga mengerti, Moon Bae menyalakan semua kesalahan pada anaknya dan dia sendiri yang membawa keluar anaknya.
Soo Sun tak percaya, dia melihat Moon Bae dengan gampangnya itu bisa memainkan hukum seperti ini. Dae Gu membanting tangannya di meja. Ji Gook heran dokter mana yang mendiagnosa Nyonya Yoo itu sakit jiwa.
Saat itu ada orang yang berteriak-teriak mencari Dae Gu. Semuanya akhirnya keluar dari ruangan.


Ki Jae datang berteriak mencari-cari Dae Gu. Sa Kyung menemui Ki Jae yang berteriak memanggil Dae Gu. Dia menanyakan tujuan Ki Jae mencari Dae Gu. Ki Jae tak menjawab, dia hanya ingin bertemu dengan Dae Gu.
Sa Kyung menujukan Dae Gu yang sudah keluar dari ruangan. Mereka berdua saling menatap. Ki Jae memanggil Dae Gu dengan Jjang Jjang Man, dia memberitahu kalau ibunya tidak mungkin melakuan hal yang kejam pada Dae Gu.
Dae Gu kesal, menurutnya tidak penting Ki Jae datang hanya untuk memberitahu hal itu padanya. Ki Jae memberikan hasil tes DNA ditangannya, Dae Gu membuka lembaran tes DNA dari tangan Ki Jae. Ki Jae menceritakan dia sengaja mengambil rambut Dae Gu dan mengetesnya di laboratorium.
Ki Jae berteriak kalau mereka bukan saudara sedarah. Dae Gu kaget, dia membuka lembaran hasil Tes DNA semuanya tidak cocok. Dan hasil DNA Ki Jae tidak cocok dengan Dae Gu. Pan Seok mengambil kertas hasil DNA.
Semua anggotanya melihat isi dari kertas DNA yang dibawa Ki Jae. Soo Sun tak percaya hasil DNA memperlihatkan tidak ada hubungan darah antara Ki Jae dan Dae Gu. Ki Jae sekarang tahu mereka bukan saudara sedarah, lalu kenapa ibunya harus membunuh Ibu Dae Gu.
Dia tahu ibunya sudah membuat surat perjanjian sebelum terjadi pemukulan. Ia yakin ibunya itu tidak mungkin membunuh tanpa alasan. Dia  melihat semua ini hanya sebuah kesalahan. Semua yang ada diruangan itu terlihat bingung sekarang.

Ki Jae menanyakan pada Dae Gu dimana ibunya sekarang. Dae Gu hanya terdiam, Ki Jae menanyakan apakah Dae Gu memasuk ke penjara sesuai dengan perintahnya. Dae Gu mengatakan dia tidak tahu dan mengapa Ki Jae harus mencarinya di kantor polisi.
Ki Jae terlihat kesal, dia datang kesini karena ini adalah kantor polisi. Dan tugas mereka adalah mencari orang hilang. Dia memberitahu ibunya menghilang, setelah dibebaskan dari penjara dengan jaminan ibunya menghilang.
Selama ini dia mencoba menelp tapi ponselnya tidak aktif, setelah itu dia menelp sekertari dan pengacaranya juga tidak bisa. Sementar ayah dan kakeknya selalu mengabaikan pertanyaanya, dimana ibunya berada. Dia merasa akan gila dengan kejadian ini.
Sa Kyung menarik Ki Jae, dia akan membantu Ki Jae menemukan ibunya. Dia menanyakan biodata Ki Jae. Dae Gu melihat kertas DNA dirinya dan Ki Jae. Sa Kyung meminta Ki Jae untuk membuatkan laporan setelah itu dia akan mencarikan ibu Ki Jae.
Ki Jae menangis, dia memohon pada Dae Gu untuk menemukan ibunya. Sa Kyung dan anggotanya membawa Ki Jae, mereka berjanji akan menolong Ki Jae. Semua yang binggung dengan kejadian yang tidak disangka-sangka. 


Sa Kyung bergabung dengan tim 3, menurutnya ini konyol. Kalau Dae Gu itu bukan anak dari Ji il buat apa Nyonya Yoo membunuh ibu Dae Gu. Dae Gu menjelaskan selama di interograsi Nyonya Yoo sangat yakin kalau ia anak dari Ji il.
Eung Do melihat semua ini sangat misterius. Soo Sun melihat Nyonya Yoo melakukan ini semua hanya karena salah paham. Dae Gu melihat salah satunya cara mereka menemukan Nyonya Yoo dan menanyakan langsung padanya.
Pan Seok merasa Nyonya Yoo ada di suite room disebuah rumah sakit setelah terbebas dari penjara karena sakit jiwa. Dia menyuruh Eung Do untuk memeriksa semua rumah sakit. Eung Do mengerti. Sa Kyung mengajukan diri untuk memeriksa apa yang terjadi di depan penjara ketika ia bebas.

Lalu ia meminta Tae il menemaninya. Wajah Pan Seok terlihat cemburu karena Sa Kyung memilih partner kerjanya Tae il. Pan Seok dan Tae il saling menatap, Sa Kyung juga heran mengapa wajah mereka berubah. Pan Seok akhirnya mengangguk setuju, diikuti anggukan dari Tae il.
Soo Sun akan mencari lagi perekam suara di rumah Ketua Kang sekali lagi. Ji Gook mengajukan diri untuk ikut bersama Soo Sun. Wajah Dae Gu terlihat sinis karena Ji Gook mau menemani Soo Sun. Tae il dan Ji Gook saling melihat, keduanya tersenyum. Mereka seperti mengambil kesempatan dalam kesempitan. Hihihi...
Ji Gook menutup mulutnya supaya tidak terlihat dirinya bahagia karena berkerja dengan Soo Sun. Dae Gu hanya bisa terdiam, mungkin dia berpikir kalau ini hanya kerjaan saja. 



Dae Gu menemui Ji il, dia meminta Ji il untuk melihat surat hasil tes DNA. Ji il mengambil kertas yang diberikan Dae Gu dan membalik-balikan kertas. Dia melihat hasil DNA Ki Jae tidak sama dengan Dae Gu. Dae Gu memberitahu kalau anaknya yang memberikan hasil ini padanya.
Diawal dia tidak tertarik apakah ia anak dari Ji il atau  bukan, tapi dia ingin tahu dimana Nyonya Yoo sekarang. Dia ingin tahu kenapa Nyonya Yoo bisa salah paham dengan semua ini. Ji il memalingkan wajahnya.

Dae Gu ingin tahu lagi apa motif dari Nyonya Yoo membunuh ibunya, karena semua ini salah paham. Ji il mengatakan ia butuh waktu. Dia meminta Ji il untuk memberinya waktu untuk mencari tahu semua kejadian ini. Dae Gu hanya bisa terdiam mendengar jawaban Ji il. 



Ji il menemuni Moon Bae, sepertinya dia membahas tentang istrinya. Moon Bae heran mengapa Ji il bersikap seperti ini padahal dia sendiri yang menandatangi surat persetujuan. Ji il menegaskan ia menandatangi itu karena semua disuruh oleh Moon Bae, itu karena Moon Bae terus menekan dirinya dengan rapat pemegang saham.
Selain itu Ji il memberikan alasan kalau ia ingin bertemu dengan istrinya sekali lagi. Moon Bae mengejek ucapan Ji il, selama ini yang ia lihat Ji il tidak pernah menganggap Nyonya Yoo itu ada. Dia heran mengapa Ji il mau bertemu dengan istrinya.
Ji il sadar, semua kejadian ini karena dirinya jadi dia tidak bisa mengabaikan hal ini. Moon Bae tersenyum sinis, dia melihat Ji il selalu saja bisa melarikan diri dan seakan-akan tidak pernah melakukan kesalahan.
Moon Bae ingat saat pertama kali Ji il menikah dengan anaknya, dia meliha Ji il itu benci melihat dirinya bergabung dengan keluarga Yoo. Padahal Ji il sendiri yang memilih Nyonya Yoo  setelah  mencampakan wanita itu lalu bergabung bersama keluarganya.

Dia rasa Ji il bertingkah berpura-pura sebagai korban, padahal sebenarnya Ji il diam-diam mengambil saham yang dimiliki oleh Keluarga Yoo ke tangannya. Dia berteriak, sekarang Ji il berpura-pura akan menjadi seorang suami yang baik.
Moon Bae menegaskan dirinya yang hanya bisa memutuskan apakah anaknya boleh keluar atau tidak dari rumah sakit itu. Dia pikir hanya dirinya yang menjadi pelindung untuk anaknya, bukan Ji il tapi dirinya.
Ji Il menanyakan apa bedanya Moon Bae dengan dirinya. Dia mengatakan orang seperti Moon Bae dan dirinya mengawali karier dari bawah. Mereka bisa seperti ini karena uang dari istri mereka atau yang sudah mereka curi. Tapi ia menegaskan kalau ia tidak bergantung pada anaknya sendiri.
Moon Bae menatap tajam Ji il, dia mengepalkan tangannya menahan amarahnya. Ji il bertanya pada Moon Bae, dimana Nyonya Yoo sekarang. Moon Bae hanya terdiam dan menatap menantunya. 


Sa Kyung dan Tae il memulai percarian, dia menanyakan pada salah satu penjaga toko. Bibi itu melihat foto Nyonya Yoo yang diberikan dua polisi itu. Bibi itu ingat dengan wanita itu, dia melihat Nyonya Yoo dibawa masuk ke dalam ambulance.
Saat itu Nyonya Yoo berteriak keras sekali sampai ia terbangun dari tidurnya. Dia melihat Nyonya Yoo menolak dibawa oleh dua orang yang memegang tangannya dan memasukan Nyonya Yoo ke dalam ambulance.
Sa Kyung tidak bisa menutupi rasa kagetnya.  Dia menyakinkan apakah benar Nyonya Yoo terlihat menolak dibawa ke ambulance. Bibi itu mengangguk dengan yakin.
Keduanya keluar dari toko swalayan. Sa Kyung melihat Nyonya Yoo masuk ke RSJ tanpa ada persetujuan dari keluarga. Tae il pikir tidak mungkin, karena semua pasien pasti akan menyerahkan surat persetujuan ketika seseorang akan masuk ke dalam rumah sakit.
Sa Kyung melonggo, dia seperti tak percaya dengan pikiran yang ia simpulkan sendiri. 


Soo Sun mencari-cari alat perekam dirumah Ketua Kang. Di meja dan laci sampai tempat penyimpanan diatas meja juga tidak ada. Dia melihat kotak surat yang dikirimkan Ji Yong pada ketua Kang. Dia terhenti sejenak dan mengambil surat itu.
Lalu Soo Sun mengambil beberapa surat dan membacanya, Ji Yong menuliskan kalau ia punya pengalaman baru karena Ketua Kang mengirimnya ke Inggris. Dia merasa punya perjalanan yang menyenangkan berkat Ketua Kang. Sekarang ia punya suatu kenangan yang selalu ia ingat. Soo Sun tersenyum membacanya.
Soo Sun membaca kartu yang kedua, Ji Yong menuliskan dia sudah menerima buku yang dikirimkan Ketua Kang dan Ji Yong sangat menyukainya. Dia mengucapkan terimakasih pada Ketua kang. Surat yang ketiga, Dibalik surat ada foto Dae Gu saat akan kuliah. Dae Gu menceritakan dirinya besok akan masuk ke universitas hukum dan akan meninggalkan panti asuhan.
Soo Sun kembali tersenyum melihat wajah Dae Gu yang masih mengunakan kacamata saat masih kuliah. Sementara Ji Gook yang ada di ruang TV, mencari-cari disemua laci yang ada dirak TV. Dia mencari-cari sangat detail sekali sampai pulpen dia pikir alat perekam, ternyata hanya pena biasa.

Soo Sun melihat kotak surat yang ada didepannya. Dia mencari-cari yang ada didalam kotak itu, mengeluarkan surat dan mencari dibawahnya, tidak ada tapi dia mendengar suara dari dalam kotak. Dia lihat didasar kotak sudah tidak ada apapun.
Ji Gook masuk ke dalam ruangan kerja. Soo Sun mencari cutter di laci dan merobek bagian bawah kotak surat. Dia melihat ada surat dan sebuah alat perekam didalamnya. Dia mengatakan dengan terbata-bata kalau ia menemukan alat perekam itu. Ji Gook melonggo kaget dan berlari kearah Soo Sun.
Soo Sun memperlihatkan alat perekam pada Ji Gook, Ji Gook masih tak percaya, dia berteriak pada Soo Sun kalau ia sudah berkerja keras dengan baik. Dia memeluk Soo Sun dan Soo Sun seperti mencoba mengatur nafasnya dan tersenyum. 



 Di dalam ruangan tim 3
Semua berkumpul untuk mendengarkan hasil rekaman milik Hyung Chul. Suara Hyung Chul terdengar, dia meminta orang itu untuk memberitahu sekali lagi apa yang harus ia kerjakan sekarang.
Suara berat seorang pria menyuruh Hyung Chul, dia menyuruh Hyung Chul untuk melakukan sekali lagi. Dia ingin hasil yang berbeda dengan yang sesungguhnya. Dia juga ingin Hyung Chul bisa memanipulasi hasil tes DNA.
Ji Gook berteriak suara berat itu adalah suaran Moon Bae. Tae il menutup mulut Ji Gook, dia takut ada orang yang bisa mendengar teriakan Ji Gook. Hyung Chul menanyakan sekali lagi kalau Moon Bae menyuruhnya memanipulasi data kalau Ji Yong itu adalah anak dari Ji il.
Setelah itu Moon Bae akan menunjukan hasil tes DNA itu pada Nyonya Yoo. Moon Bae mengatakan hanya itu salah satu caranya ia mendapatkan uang dari anaknya untuk pemilu. Dia tidak ingin anaknya memotong uang kampanye untuknya, demi bisnis bodoh yang dibuat oleh suaminya.
Hyung Chul menanyakan apakah ia berjanji akan mendapatkan uang setelah Moon Bae terpilih di parlemen. Moon  Bae meminta Hyung Chul tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, dia menyuruh Hyung Chul untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna.
Ji Gook buru-buru melepas rekaman dari speaker. Eung Do tak percaya Nyonya Yoo anaknya sendiri ditipu oleh Moon Bae. Tae il menambahkan sekarang Nyonya Yoo masuk ke dalam RSJ karena sang ayah.
Pan Seok dan Soo Sun melihat Dae Gu yang tak percaya dengan hasil rekaman yang diberikan Hyung Chul. Dia hanya korban salah paham yang dibuat oleh Moon Bae. Dia masih tak percaya hanya alasan uang untuk kampanye hidupnya dibuat berantakan oleh Moon Bae. Pan Seok berdiri dan keluar dari ruangan.

Semua pun menyusul, Soo Sun melihat Dae Gu yang duduk sendirian tapi dia ingin Dae Gu memiliki waktu sendiri dulu dan menutup pintunya. Dae Gu sudah tak bisa menahan amarahnya, dia menjatuhkan semua barang di meja.
Setelah itu dia memukul lemari beberapa kali dan akhirnya  jatuh lemas karena kesal. Soo Sun berdiri didepan pintu, wajahnya sedih mendengar kenyataan kalau semua itu hanya kejahatan yang dibuat Moon Bae pada Dae Gu.
Ji Gook mencoba menarik Soo Sun, tapi Soo Sun masih saja berdiam seperti patung. Tae il menyuruh Ji Gook untuk membiarkan saja. Di  dalam masih terdengar Dae Gu yan memukul-mukul lemari dan berteriak karena kesal. Ditangan Soo Sun, dipegang dengan keras alat perekam yang ia temukan.
Soo Sun pun menangis mendengar bunyi suara Dae Gu yang melampiaskan rasa kesal di dalam ruangan. Pan Seok duduk terdiam di depan mejanya, tapi dia seperti berpikir. Setelah itu dia bangun dari tempat duduknya dan berjalan keluar. Eung Do binggung melihat Pan Seok yang berjalan keluar. 



Belum sampai keluar ruangan, Jaksa yang ia benci datang ke kantornya. Jaksa itu menyapa Pan Seok yang sudah lama tidak bertemu. Tapi dia sendiri yakin suatu hari nanti akan bertemu dengan Pan Seok lagi. Pan Seok menatap sinis pada Jaksa itu.
Jaksa itu masuk ke tempat tim 3 berkerja, dia menyuruh semua timnya untuk mengambil berkas yang ada bagian tim 3. Dia juga ingin mereka semua memeriksa laci dan lemari. Soo Sun mencoba mencegah petugas mengobrak-abrik mejanya, dia menanyakan apa sebenarnya yang mereka cari.
Soo Sun malah di dorong seenaknya dan hampir jatuh. Untung ada yang menangkapnya. Pan Seok melihat anak buahnya di perlakukan kasar langsung mendorong orang itu. Dia menanyakan pada Jaksa apa sebenarnya yang dilakukannya saat ini.
Jaksa itu berpikir Pan Seok belum mendengar berita, dia sekarang jaksa yang menangani kasus ini. Dengan begitu, tim investigasi sekarang sudah berubah. Dia tersenyum, ini semua karena kerja keras Pan Seok. Eung Do tidak terima mengapa tim investigasi polisi bisa berubah menjadi pada tim investigasi kejaksaan.
Sang Jaksa memberitahu kalau mereka menyembunyikan bukti dari jaksa lalu menghilangkannya. Selain itu mereka juga menyelidiki kasus tanpa persetujuan dari jaksa. Dengan wajah sombonnya, dia berkata Polisi tidak bisa melakukan ini pada kejaksaan.
Soo Sun berani berbicara dengan Jaksa, menurutnya mereka yang menemukan bukti yang hilang 11 tahun yang lalu. Dan mereka tidak menyembunyikannya. Sedangkan mereka kehilangan bukti karena mereka dirampok.
Mereka semua mengambil barang bukti, padahal Tae il sudah mengorbannya nyawa nya untuk mempertahannkan barang bukti itu. Eung Do meminta Soo Sun tidak berbicara lagi. Soo Sun tidak mau, dia melihat sesuatu yang tidak masuk akal dengan hal ini.
Soo Sun menegaskan mereka selalu memberika bukti atau apapun pada pihak kejaksaan, tapi pihak kejaksaan selalu saja berusaha menutup kasus dan tidak melakukan penyelidikan secara lanjut. Karen sikap kejaksaan ini yang membuat mereka melakukan penyelidikan secara sembunyi-sembunyi.
Jaksa itu seperti tak mengubris perkataan Soo Sun, dia menyuruh anak buahnya untuk mengambil benda yang ada di dalam ruangan. Saat akan masuk, anak buahnya berjalan mundur. Dae Gu berjalan keluar dengan alat pemukul base ball.

Dengan wajah sinisnya Dae Gu berjalan, Ji Gook binggung melihat wajah Dae Gu kembali dingin seperti dulu. Dengan membabi buta Dae Gu memukul dan  merusak barang-barang yang ada diatas meja. Laptop dan beda elektronik lainnya rusak. Semua orang menghindar dari amukan Dae Gu.
Jaksa berteriak apa yang Dae Gu lakukan.  Pan Seok hanya membiarakan Dae Gu melakuan itu semua. Dae Gu menyuruh jaksa mengambil barang yang ada dimeja mereka sekarang. Dia merasa Jaksa itu suda tidak bisa lagi mengunakan semuanya.
Dae Gu memukul laptop yang ada dimeja. Jaksa berteriak menyuruh Dae Gu untuk menghentikannya. Dia mengancam akan menangkap Dae Gu. Dae Gu tidak takut dengan ancaman itu, dia malah semakin memukul yang lainnya. Setelah itu dia melempar pemukul itu begitu saja.
Jaksa terlihat ketakutan tapi dia berusaha tidak mau terlihat takut di depan Dae Gu. Dae Gu masuk kedalam ruangan. Jaksa memanggil Dae Gu, dia menanyakan siapa pria itu yang berani berbuat seperti ini.

Pan Seok tidak tinggal diam, dia berjalan dan mengambil pemukul softball yang dibawa Dae Gu. Jaksa mengumpat kalau Ketua Timnya saja bajingan, maka tidak heran anak buahnya juga seperti itu.
Pan Seok memukul bawah meja dan menyuruh Jaksa itu pergi dari kantor polisi. Jaksa itu menyuruh Pan Seok diam, mereka akan pergi kalau mereka mau pergi. Lalu dia menanyakan apakah mereka sudah mendapatkan semuanya. Anak buahnya mengatakan belum semua.
Jaksa itu mengajak semua anggotanya untuk pergi dari kantor polisi sekarang. Dia mengingatkan Pan Seo kalau ia akan datang lagi ke tempat ini, jadi dia ingin Pan Seok memberikan semua berkas padanya. Dia mengancam, kalau Pan Seok tidak ingin anak buahnya ditahan, maka Pan Seok harus memberikan semua bukti yang ia miliki.
Semua anggotanya hanya bisa menghela nafas. Sebelum pergi Jaksa memperingatkan Pan Seok saat tim pemeriksa akan datang, dia mengucapkan semoga Pan Seok bisa beruntung dengan kejadian ini. Pan Seok duduk terdiam diatas meja, semua yang dilakukan harus dirampas oleh bagian kejaksaan. 


Dae Gu yang ada di dalam ruangan sedang memasukan buku dan baju-bajunya ke dalam tas. Ji Gook dan Tae il masuk ke dalam ruangan. Ji Gook menanyakan mau kemana Dae Gu. Dae Gu menyuruh keduanya minggir, dia akan berhenti sekarang.
Ji Gook menghalangi Dae Gu, ia tidak ingin Dae Gu melakukan ini. Dae Gu tetap meminta keduanya minggir, dia sudah memutuskan kalau ia akan berhenti. Dia menegaskan kalau ia tidak ingin menjadi polisi yang lemah seperti saat ini. Tae il menyuruh Dae Gu untuk tenang lebih dulu.
Dae Gu menanyakan Sampai kapan dan sampai berapa lama mereka harus bersabar. Ji Gook menahan Dae Gu supaya tidak pergi. Dae Gu berteriak menyuruh mereka berdua untuk melepaskannya.

Suara Pan Seok terdengar meminta dua anggotanya tidak perlu menghalangi Dae Gu. Dia menyuruh anggotanya tidak perlu menahannya untuk pergi karena semua ini akan merugikan dirinya sendiri. Lalu dia menanyakan sekali lagi pada Dae Gu, apakah ia masih mau mengungkapkan kasus ini. Dia menanyakan apakah Dae Gu yakin bisa menyelesaikan kasus ini.
Dae Gu mengangkat wajahnya dengan mata yang merah, dia menegaska kalau ia akan mengungkap kasus ini tidak peduli dengan rintangan yang dihadapi Setelah itu Pan Seok menanyakan yang lainnya. Semua menjawab mereka yakin bisa menyelesaikan kasus ini dan menemukan kebenaran.
Pan Seok mengangguk mengerti, mereka harus melakukan secara bersama-sama. Tapi mereka harus berjanji mengikuti semua keputusan yang ia lakukan. Keempatnya menatap Pan Seok seperti mencari apa yang akan dilakukan Pan Seok.
Dae Gu menatap Pan Seok. Pan Seok mengingatkan mereka kalau ia adalah Pan Seok sang Legenda. 



Ji Gook mengirimkan email, Eung Do dan Soo Sun menelp media yang mereka kenal. Mereka menandai mana yang sudah mereka hubungi atau belum.
Di layar TV memberikan tentang kejakasaan yang merilis laporan penyelidikan Kepala polisi, Ketua Kang. Semua tim 3 menonton berita di TV. Jaksa memberikan statemant kalau kejadian itu adalah sebuah pembunuhan dan disamarkan menjadi kecelakaan. Dan pelakunya adalah Nyonya Yoo.
Dia juga menjelaskan Nyonya Yoo adalah tersangka untuk kasus pembunuhan di Masan 11 tahun yang lalu. Semua yang mendengar itu seperti mencoba untuk tenang. Sementara Jaksa akan mencari bukti lagi untuk melengkapi dakwaan mereka.
Eung Do sudah yakin kalau kejaksaan akan menuduh Nyonya Yoo menjadi pelakunya. Pan Seok juga merasakan hal yang sama, dugaannya tidak meleset sedikit pun. Dia mengajak semuanya untuk melanjutkan perkerjaan mereka saja. 


Di kantor ruang conferensi Pers kepolisian Gangnam.
Beberapa reporter menduga-duga pengumuman apa yang ada diberitakan oleh pihak kepolisian. Salah seorang reporter pikir pihak kepolisian akan meringankan keterbatasan pers untuk bisa masuk ke dala kepolisian.
Reporter wanita itu mungkin saja, dia lihat akan ada kasus baru yang diberitahu oleh bagian kepolisian. Dia pikir kasus ini berhubungan dengan selebriti. Semuanya masih menduga-duga apa sebenarnya yang dilakukan polisi dengan mengumpulkan sejumlah wartawan.
Pan Seok berdiri dengan memasang dasi dan mengunakan jas kepolisiannya. Eung Do menanyakan apakah hanya dengan cara ini Pan Seok akan melakukannya. Dia melihat akan ada cara yang lain lagi. Pan Seok memasang topinya. Eung Do berteriak kalau keputusan ini bukan jalan keluar yang terbaik.
Pan Seok yang diajak bicara malah menanyakan bagaimana penampilannya sekarang. Eung Do hanya menghela nafas. Pan Seok menepuk pundak Eun Do, lalu tersenyum dan keluar dari ruangan. 


Semua anggota tim 3 masuk dan berdiri dibelakang para wartawan, wajah mereka terlihat tegang. Pan Seok masuk dari pintu depan. Semua kamera dan blitz mengarah pada Pan Seok. Pan Seok mengatakan kalau hari ini dia tidak bisa menjaga kode etik kepolisian.
Dia melepas semua atribut, mulai dari topi borgol, ID card dan terakhir jas polisinya. Sekarang dia berbicara hanya mengunakan kemeja dan dasi saja. Pan Seok menegaskan dia mengundurkan diri hari ini supaya orang lain juga mengundurkan diri dari jabatannya.
Dae Gu menatap tajam Pan Seok yang berdiri di depan podium. Semua wartawan saling celingak celinguk mendengar keputusan Pan Seok.
Bersambung ke Episode 20 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger