Sinopsis Fated To Love You Episode 15 Part 2


Lee Gun sedang duduk di dalam ruangan dan mengingat semua perkataan ibu Se Ra "hanya yang yang bisa memutuskan hubungan dan tenang. Kau sudah hebat karena bisa membohongi Se Ra" tegasnya. Direktur Tak dan Lee Yong datang, mereka membawakan sekeranjang Permen. "Presdir kami selalu senang memakan yang manis" teriak Direktur Tak bahagia. 

Direktur Tak senang sekali bisa mengabulka semua permintaan Presdirnya, begitu juga Lee Yong yang membawakan satu keranjang Macaron. Tiba-tiba Lee Gun menunduk dan menangis. Direktur Tak dan Lee Yong bergembira karena Lee Gun sangat terharu. "singkirkan!!! ini terlalu manis membuatku sakit kepala" perintah Lee Gun. Lee Yong dan Direktur Tak kebingungan melihat sikap Lee Gun. 

"apa ada yang kau inginkan Presdir?" tanya Direktur Tak. Lee Gun menginginkan bukan sesuatu yang manis tapi sesuatu yang membuat dirinya menjadi hangat. Direktu Tak dan Lee Yong semakin binggung. "sesuatu yang membuat hatiku menjadi hangat" pinta Lee Gun. 


Ibu Min Young sedang membereskan meja restoran. Min Young menelpnya akan datang karena ia merindukan ibunya. "kenapa kau datang kesini, padahal kau sudah sangat lelah distudio mu?" ucap Ibunya. Saat itu Lee Gun datang dengan wajah senang dan berteriak "berikan aku makan". Ibu Min Young gugup berbicara dengan Min Young di telp, dia meminta anaknya datang besok saja. 

Lee Gun duduk dan meminta Ibu Min Young makan. "hei.... kenapa kau datang? hari ini bukan jadwalmu datang" ucap mantan ibu mertuanya. Lee Gun menegaskan kalau ini adalah restoran, karena ia lapar jadi ia datang dan ingin makan. "beri aku makan Ssambap" pinta Lee Gun sambil bertepuk tangan. Ibu Min Young memberitahu nasi sudah habis dan lebih baik Lee Gun pulang saja. 

"kau... menolak permintaan pelanggan. Aku tidak akan bergerak sampai ibu memberiku makan" ancam Lee Gun. Dia pun langsung menelungkupkan badannya di meja bergaya seperti superman yang sedang terbang. Ibu Min Young memukul Lee Gun dengan wajah kesal. 


Akhirnya ibu Min Young dengan baik hati membawakan Lee Gun Ssambap. Lee Gun senang melhat nasi dan makanan yang disedikan oleh ibu Min Young. "kau seperti Preman saja, cepat makan dan pulang" kata ibu Min Young dengan memukul lengan Lee Gun. Lee Gun meminta ibunya untuk tidak menjadi lemah. Lee Gun makan dengan lahap Ssambapnya. "sebenarnya apa yang terjadi?" tanya ibu Min Young penasaran. 

"ahh tidak ada apa-apa. Aku datang karena lapar dan ingin makan" jelas Lee Gun. Ibu Min Young meminta Lee Gun untuk tidak meyalahkan dirinya apabila perutnya sakit. Dia menyuruh Lee Gun untuk makan pelan-pelan saja. Lee Gun meminta ibu mertuanya untuk lebih sopan pada pelanggannya. Sang ibu semakin kesal dan ingin memukul Lee Gun. 

Lee Gun menarik tangan ibu Min Young, dia ingin menanyakan kabar Min Young tapi susah keluar nama itu dari mulutnya akhirnya dia malah memuji ibu Mi Young. "adduhhh.... ibu kau cantik sekali. Meskupun kau sudah berumur tapi kau masih terlihat cantik." teriaknya. Ibu Min Young memuji Lee Gun yang memiliki mata yang tajam. Lee Gun membanggakan dirinya yang memiliki mata yang tajam dan ia sudah gila. 

Ibu Min Young memberikan lauk diatas nasi Lee Gun, dia menyuruh Lee Gun untuk makan yang lainnya jangan makan nasi saja. Lee Gun terus memuji masakan ibunya seperti madu. Ibunya membenarkan seharusnya yang Lee Gun katakan itu seperti gula-gula lalu keduanya tertawa bahagia. 


Ibu Min Young kaget melihat anaknya yang akan masuk ke dalam restoran. Dia buru-buru memiringkan wajah Lee Gun supaya tidak terlihat Min Young. "ibu... kenapa aku tidak boleh datang ? padahal aku sudah dekat dengan restoran." Protes Min Young yang baru masuk ke dalam restoran. 

Min Young melihat ibunya sedang menyuapi minuman pada seseorang di depannya. "lari..."perintah ibu Min Young pada Lee Gun. Lee Gun sendiri sadar kalau yang datang adalah Min Young. Min Young ingin melihat wajah orang yang bersama ibunya. Lee Gun memalingkan wajahnya dan akan pergi.  

Saat akan berjalan Min Young sudah ada didepannya dengan wajah marah dan melihat pada Lee Gun yang masih menyimpan nasinya dalam pipinya. Lee Gun akhirnya memberanikan diri menatap Min Young. "kenapa??? Aku sedang makan" Tegas Lee Gun. 


Keduanya bertemu di sebuah taman. "apakah kau sering menemui ibuku sampai sekarang?" tanya Min Young. Lee Gun membenarkan "apakah ada yang salah?" tanya Lee Gun balik. Dia menjelaskan dia datang hanya untuk makan. Min Young yakin Lee Gun tahu ibunya itu sangat menyukai dirinya. Lee Gun juga tahu, Dia juga menyukai ibu dari Ellie Kim. 

"Tolong berhenti menemui ibuku" pinta Min Young. Lee Gun tahu Min Young adalah anak dari ibunya, tapi dia merasa tidak membutuhkan izin dari anaknya untuk bertemu dengan Ibu Min Young. Min Young sadar ibunya itu memiliki sikap agresif dan kasar tapi hatinya sangat lembut. "jika kau terus menemuinya, dia akan terikat denganmu dan akhirnya akan menyakitkan" kata Min Young. 

Menurut Lee Gun itu masalah antara ibunya dengan dirinya. "kau seharusnya tidak membiarkan orang yang menyayangimu jika kau tidak bisa mempertangung jawabkannya" tegas Min Young. Dia berharap Lee Gun tidak melakukan hal seperti itu pada ibunya. Lee Gun memanggil Min Young, tapi dia mengubahnya menjadi Elli Kim " kau.... jangan bersikap berlebihan.Kau jangan bersikap terlalu serius" ucap Lee Gun. 

"aku datang hanya ingin bertemu dengan ibumu, aku hanya datang karena ingin makan. Aku juga tidak punya perasaan sama sekali dengan mu" tegas Lee Gun. Min Young mendekat pada Lee Gun, dia menayakan apakah kau tidak punya perasaan tidak nyaman ketika bertemu dengan ku. Lee Gun mengerti akan hal itu. Min Young mengerti karena itu perusahaannya memberikan penawaran kolaborasi padanya.


Lee Gun membenarkan itu semua. Min Young menanyakan alasannya padahal ada banyak seniman. Lee Gun tertawa, "kenapa kau sombong sekali?" ejek Lee Gun. Min Young binggung, Lee Gun melihat Min Young sedang menyombongkan dirinya. "stafku merekomendasikan kau untuk proyek ini, aku tidak bisa mengatakan 'tidak'...'jangan dia' hanya karena perasaan pribadiku" cerita Lee Gun. 

Lalu Lee Gun meminta Ellie Kim bisa mendengarkannya "penawaran proyek ini hanya bisnis" tegas Lee Gun. Min Young menyakinkan dirinya, "apakah benar ? tidak ada maksud tersembunyi?" tanya Min Young penasaran. Lee Gun membenarkan hal itu, tapi wajahnya langsung menatap langit. "bagaimana kalau aku menolaknya?" tanya Min Young lagi. 

"itu adalah pilihanmu, tidak ada yang dirugikan dalam hal ini." tegas Lee Gun. Min Young akan pergi, tapi Lee Gun sedikit berteriak "TAPI..... aku akan mengartikan penolakanmu sebagai tindakan dari seorang pengecut yang melarikan diri kecuali kau memiliki alasan yang masuk akal" kata Lee Gun dengan Jelas. Lee Gun menegaskan itu adalah sebuah tindakan seorang pengecut. 

Min Young tak mau kalah, "kenapa aku haru melarikan diri darimu? Apa yang ku takuti" ucap Min Young. Lee Gun mengangguk-angguk dengan tersenyum, Keduanya pun saling bertatapan. 


Min Young sedang duduk distudionya dengan menyerut pensilnya mengunakan cutter, tapi karena benggong ia tak sadar kayu di pensilnya sudah panjang. Dia mengingat saat Lee menyatakan dirinya sudah tidak punya perasaan padanya dan tidak ada sesuatu yang tersembunyi dibalik penawaran kontrak kerja itu. 

Lalu ia mengangkat pensil dan menatapnya dalam-dalam "benar.... kenapa aku harus melarikan diri" tegas Min Young. 


Pagi hari di gedung Jang In Chemical. "aku yang mengontrak, kau yang dikontrak" ucap Lee Gun yang sedang berlatih di dalam ruangannya. Dia tertawa puas karena setelah Min Young mendatangi surat kontrak, dia akan yang mengontrak sementara Min Young adalah yang dikontrak. Dia mempraktekan kalau ia memintanya makan bersama maka orang itu harus menjawab ya. 

Lalu receptionist memberitahu Ellie Kim sudah datang. Lee Gun menyuruh Ellie Kim untuk segara masuk ke dalam ruangannya. Lee Gun tersenyum melihat Min Young yang masuk ke dalam ruangannya, dia mempersilahkan untuk duduk. Lalu ia menawarkan minuman untuk Min Young. Tapi Min Young menolaknya dengan mentah-mentah. 

Lee Gun melihat Min Young ingin cepat-cepat menandatangi dan menerima semua kontrak kerja mereka. Min Young meminta dirinya bisa melihat surat kontraknya. Lee Gun mempersilahkan Min Young untuk melihat surat kontrak Jang In Chemical. 


"kau hanya perlu tanda tangan disini" tunjuk Lee Gun. Min Young menatap Lee Gun sebelum menandatangi kertasnya, setelah itu dia buru-buru membubuhkan tandatangnya. Lee Gun tertawa puas. "jadi kapan kau akan mulai bekerja? Dia ingin Min Young ingin berkerja secepatnya" ujar Lee Gun. Min Young akan segera berkerja kalau Lee Gun sudah mempersiapkan semua bahannya. 

"satu lagi.. aku hanya mau berhubungan dengan direktu Tak" tegas Min Young lalu pamit pergi. Lee Gun menahan Min Young yang terlihat terburu-buru. dia rasa Min Young tidak tahu menahu masalah bisnis jadi dia ingin mengajak Min Young makan atau nonton setelah mendatangin kontrak. "aku tidak lapar!" tegas Min Young. Lee Gun terlihat kesal menurutnya sebagai yang dikontrak Min Young harus mengatakan  Ya

"aku yang mengontrak dirinya yang dikontrak" ucap Lee Gun seperti saat ia latihan sebelumnya. "kau yang lebih dulu memberikan penawaran" tegas Min Young. Dia pun membanggakan dirinya tidak ada seniman seperti dirinya di Korea. Lalu ia pamit pergi keluar dari ruangan Lee Gun. 


Lee Gun menatap Min Young yang keluar dari kantornya "siput ku... sekarang semakin hebat. membuatku semakin tidak ingin melupakan mu" gumam Lee Gun.  Sementara Min Youn mulai berkerja dengan serius sampai bunyi ponsel yang ada didekatnya tidak terdengar. 

Dia melihat ada analisis produk Herbal yang digunakan, sambil terkantuk-kantuk dia mengambar model wanita yang akan digunakan untuk produk Jang In, Min Young juga meminum kopi untuk menahan rasa kantuknya. Sampai pagi hari dia masih mengambar di depan meja kerjanya.  


Ada email yang masuk ke dalam tabnya, ada pesan dari Direktu Tak. Saat itu layar dari tabnya berubah menjadi wajah Direktu Tak. 

"aku mengirimkan bahan yang kau minta, nona Ellie Kim. Mungkin kau seniman terkenal bagi orang lain tapi kau pernah menjadi Nyonya jadi bagi ku selamanya kau adalah Nyonya. Jika kau membutuhkan sesuatu, segera hubungi aku; Tapi kalau tau butuh apapun, kau juga bisa hubungi aku. Dari Jin-mu yang merindukanmu. " kata Direktur Tak. 

Min Young tertawa membaca email yang dituliskan Direktur Tak. Setelah Min Young selesai membacanya, wajah Direktu Tak hilang dan kembali menjadi tulisan email seperti biasa. "terimakasih Direktur Tak" ucap Min Young.  Dia melihat file bunga-bunga yang ada didalam kandungan Shampo Jang In. 


Daniel masuk ke dalam studio dengan kotak yang cukup besar. Min Young menghampiri Daniel yang datang ke studionya. "aku tahu kau sedang apa sampai kau tidak menjawab telpku." ucap Daniel. Daniel meminta Min Young untuk tidak berkerja seperti itu tanpa henti. Lalu ia menarik Min Young duduk disofa. 

"Kenapa?" tanya Min Young polos. Daniel menyuruh Min Young untuk diam. "kapan kau terakhir makan?" tanya Daniel. Min Young memikirkan jawabannya. Daniel bertanya "berapa jam kau tidur semalam?". Min Young hanya bisa tersenyum. Lalu Daniel memegang dahinya dan Dahi Min Young. Dia merasa Min Young bisa demam dan kurang darah dengan cara kerja seperti itu. 

Min Young merasa Daniel seperti menakut-nakutinya karena berbicara serius seperti itu. Daniel menegaskan dirinya memang serius menakutimu. "siang ini, jangan kau mendekati meja kerjamu." Min Young menolaknya karena ia ingin berkerja. "sementara aku memasang di meja kerjamu, kau jangan bergerak"ancam Daniel. 

Daniel memberikan seperangkat komputer pada Min Young sebagai hadiah pembukaan studionya dan memintanya mengunakan dengan cara yang baik.Min Young tersenyum dan berterimakasih, dia meminta Daniel menaruh post it dibelakangnya karena dia akan mengunakan banyak kertas itu. 


Daniel mengajak Min Young, piknik didekat danau. Min Young terkejut melihat semua makanan yang dibawa daniel, dia tak menyangka Daniel bisa membuat semua makanan padahal ia sangat sibuk. "jika aku punya banyak waktu luang, berarti aku pengangguran" ucap Daniel bercanda. Dia meminta Min Young menghabiskan semua makanan yang ia bawa sebagai ucapan terimakasih. 

Min Young mencoba toppoki yang dibawa Daniel, dia merasa makanan itu pedas dan enak, dia tak menyangka Daniel bisa masak selain pasta. Lalu Daniel membuka minuman jus segar untuk Min Young. Dia merasa makan dengan caa seperti ini sangat menyenangkan. "Lalu bolehkan aku pergi kembali bekerja sekarang?" tanya Min Young sediki memohon.  

Daniel menolaknya, dia tidak ingin Min Young kembali duduk terus menerus di depan meja kerjanya. Dia menyarankan Min Young untuk pergi ke gunung atau sungai untuk menyegarkan pikiranmu. "aku mengatakan seperti ini sebagai pria yang peduli padamu, bukan sebagai gurumu. Jadi dengarkan aku"ucap Daniel. Lalu dia membahas dirinya yang sebenarnya berpura-pura merasa nyaman dengan proyek Jang In Chemical. 

"kalau kau tidak suka aku akan berhenti kapanpun ia minta" saran Min Young. Daniel tidak menginginkan hal itu, dia malha menginginka Min Young untuk bisa berkerja keras dalam proyek ini. Dia ingin orang Jang In bisa kagum dengan hasil karya yang dibuat Min Young. Dia yakin Min Young tahu kalau nanti ia gagal bagaimana hasilnya. Min Young tersenyum dan mengangguk mengerti. 

Min Young teringat sesuatu, dia mengirimkan pesan pada Direktur Tak menanyakan tentang bunga-bunga yang dikirimkan melalui email. "bisakan aku melihat bunga yang asli?" tulis Min Young 


Lee Gun sedang berjalan disebuah kebun dan melihat bunga yang ditanam. Penjag kebun melaporkan semua dalam keadaan baik dan bibit percontohan juga berjalan dengan baik. "aku sangat puas, ini semua untuk bahan pengembangan produk baru, semua bisa meninggtkan penjualan produk dipasar."jelas Min Young. 

Si penjaga kebun melihat mereka harus berkerja sama dengan bagian Research dan development perusahaan, maka mereka akan segera mendapatkan berita yang baik untuk Lee Gun. Lee Gun tersenyum mendengarnya. lalu Pejaga menyarankan Lee Gun untuk bisa menghirup udara segar di kebun bunga. Lee Gun membuka kaca mata dan menghidup udara segar, dia senang menikmatinya lalu ia pamit pergi. 

Saat berjalan ke bagian bawah kebun, dia melihat seseorang yang ia kenal sedang berjalan sendirian sambil mengambil gambar bunga yang ada didepannya. Dia bersembunyi dan terus mengintip Min Young dari kejauhan. 


Min Young mengambil gambar dan mencari bunga yang lainnya. Setelah itu dia membukan buku gambarnya. Dia mulai mengambar bentuk bunga yang ada di depannya. Lee Gun mendapatkan tempat yang cocok untuk berdiri, saat itu dengan mengunakan dua tangannya, dia seperti sedang memotret Min Young. Saat itu Min Young merasa ada orang didekatnya, tapi saat menoleh tidak ada orang dekatnya. 

Ia memasukan kembali buku gambar ke dalam tasnya, saat akan berjalan dirinya terlihat lemas dan akan jatuh. Lee Gun terlihat khawatir melihatnya. Min Young merasa kepalanya sakit, tapi dia berusaha untuk tetap sadar dan terus berjalan. Min Young berhenti di dekat sebuah kolam, dengan banyak teratai di depannya, Dia memotretnya dan mulai mengambar bentuk bunga yang ia temui. 

Lee Gun bersembunyi dan tersenyum ketika mengintip Min Young yang sedang mengambar. Saat Min Young menjauh dari tas dan kertas gambarnya, beberapa kertas terbang karena angin. Lee Gun panik, dia berusaha untuk secepat mungkin menyelipkan di papan tempat Min Young menjepit kertasnya. Tapi bunyi papan penjepit membuat Min Young menoleh. 


Lee Gun pun buru-buru kabur dan bersembunyi di balik pepohonan. "apakah ada orang disana?" teriak Min Young. Lee Gun mengeluarkan suara burung. Min Young pikir itu bunyi suara burung hantu, tapi ia sadar kalau belum malam jadi tidak mungkin ada burung hantu. Lee Gun tersadar kalau ia salah mengeluarkan suara. Akhirnya dia mengeluarkan suara burung yang lain. 

"aaahh.. burung kukuk... aku akan memotretnya" ungkap Min Young senang. Min Young mengambil kameranya, dia mendengar seperti suara burung kukuk jantan, jadi dia akan membuat suara burung kukuk betina supaya burung itu bisa keluar dari sarangnya. Lee Gun berjalan lebih turun karena Min Young semakin mendekat. "ini aneh.... kenapa aku harus menjadi seekor burung" ucapnya. 

Tak sengaja Lee Gun mengeluarkan suara anehnya. Min Young tersadar dia seperti mengenal suara orang itu. Dia berpura-pura melihat burung kukuk di dekatnya, tapi dia tidak menemukannya. "sepertinya ia sudah pergi" teriak Min Young dengan wajah kesal. Dia memilih untuk pergi saja. 

"kau tidak akan pernah menemukannya" kata Lee Gun berbisik. Dia pun terbatuk karena tengorokannya sangat sakit. Saat membalikan badan dia berteriak karena sangat kaget melihat Min Young sudah ada dibelakangnya. "apa yang kau lakukan disini, Presdir Lee Gun?" tanya Min Young. "aku berkerja dan ini kebun perusahaan" jawab Lee Gun. Menurutnya sudah normal seorang Presdir datang ke kebun. 

"lalu kenapa kau bersembunyi dari ku?" tanya Min Young. Lee Gun menyangkal. dia merasa tidak bersembunyi. Min Young mengatakan kenapa ia harus mengeluarkan suara burung. "aku mengeluarkan suara burung karena aku ingin bersatu dengan alam" jelas Lee Gun. Min Young ingin Lee Gun jujur, "sebenarnya kau  sedang mengikutiku kan?". 


Lee Gun tertawa, "kau pikir aku mengikutimu? si pengontrak mengikuti yang dikontrak! kau yang mengikutiku!" tuduh Lee Gun. Dia melihat sangat aneh Min Young ada dikebun padahal seharusnya ia sedang ada di Seoul. 

"aku datang kesini karena bekerja, dikebun ini dibudidayakan bahan alami yang digunakan oleh Shampo Jang In. Karena dia hanya melihat dari gambar saja jadi dia datang untuk melihat yang aslinya lalu mengambarnya" Jelas Min Young panjang lebar. Lee Gun bertepuk tangan. Dia melihat Min Young sangat bersemangat dan dia sangat puas dengan hal itu. 

"tapi kau jangan menyalahkan aku kalau kau sampai tersengat lebah disini" pesan Lee Gun. Min Young terlihat agak ketakutan. Lee Gun melihat sangat berani sekali Min Young datang sendirian ke kebun tanpa ada orang yang menemaninya. "apa kau coba menghindar menjawab semua pernyataan ku?" tanya Min Young. Menurutnya kalau Lee Gun sudah mengagetkannya, dia harus meminta maaf lebih dulu. 

Dia melihat Lee Gun itu masih tetap sama seperti yang dulu "aku masih seperti yang dulu itu masuk akal dibanding kau yang berubah semuanya" ucap Lee Gun. Min Young meminta maaf, dia ingin tidak bertemu dengan Lee Gun diluar kantor baik disengaja atau pun tidak. Lee Gun mengatakan itu juga yang ia katakan pada Min Young. Min Young tersenyum setidaknya mereka memiliki pemikiran yang sama. 

"kita sedang berkerja sama jadi kita harus memiliki pemikiran yang sama"tegas Lee Gun. Min Young melihat Lee Gun suka sekali mengatakan suatu yang bermartabat, jadi dia harap Lee Gun bisa menjaga martabatnya sekarang. Min Young pergi meninggalkan Lee Gun, sementara Lee Gun menyindir Min Young yang menikmati suara burung yang keluar dari mulutnya sendiri. 


Lee Gun merasakan tangannya terasa ada air "ahh... hujan.... ini tidak masuk akal" teriak Lee Gun. Dia berlari membuka jaketnya lalu berlari kearah Min Young untuk memberikan jaketnya. Min Young menolaknya karena ia baik-baik saja. Lee Gun merasa sudah tidak ada waktu lagi mereka untuk berdebat. "apakah kau masih punya perasaan dengan ku?" tanya Lee Gun 

Min Young mengelengkan kepalanya, Dia merasa tidak mungkin seperti itu. Lee Gun merasa jadi dia merasa tidak masalah. Lalu mereka berdua pun berjalan menyusuri hujan, awalnya hanya Min Young yang mengunakan jaket Lee Gun. Tapi beberapa waktu kemudian Min Young dan Lee Gun berteduh di bawah jaket bersama. Min Young pun terlihat tertawa ketika Lee Gun yang sempat menjatuhkan jaketnya. 

Penjaga kebun melihat hujan dari jendela, dia melihat keduanya tidak bisa kembali malam ini. Min Young binggung. Pejaga memberitahu sungai meluap dan jembatan yang bisa dilalui terendam. Lee Gun meberikan kode supaya penjaga itu lebih menyakinkan. Lee Gun berakting "ini tidak masuk akal dan ini bencana alam" teriak Lee Gun yang membuat Min Young kaget mendengar teriakan Lee Gun. 



Dia merasa semua ini tidak bisa dihindari. Min Young  merasa seharusnya mereka bisa melakukan sesuatu. Penjaga meminta keduanya untuk tinggal sementara di dalam rumah dan ia akan mencari jalan keluarnya. Lee Gun menegaskan kekuatan alam tidak bisa dilawan dengan manusia. 

Menurutnya mereka tak berdaya untuk melawan semuanya. Lalu dia berdiri di depan jendela. Dia melihat hujan terus saja menetes dan lama akan berhentinya. Lalu ia melihat Min Young basah kuyup karena hujan. Min Young merasa baik-baik saja. Lee Gun meminta Min Young memastikan supaya kering semua karena ia akan terkena flu nanti. Min Young mengangguk dengan wajah benggong. 

"Ellie Kim kau adalah bagian penting dari perusahan" alasan Lee Gun. Dia merasa sebagai pengtrak dia harus menjaganya. Min Young mengerti, dia juga akan menjaga dirinya sendiri sekarang, dia pikir Lee Gun tidak usah mengkhawatirkannya. Tiba-tiba lampu di kamar mati total. Lee Gun menjerit ketakutan. 


Akhirnya mereka menerangi kamar dengan lilin. Lee Gun menanyakan bagaimana dengan musiknya. Min Young binggung apa maksud dari omongan Lee Gun. Lee Gun memberitahu hujan ia anggap sebagai musik. Min Young mengatakan suaranya lumayan. "waktu kecil dia paling suka bunyi hujan dimalam hari, saat itu aku akan menutup mata lalu membuat sebuah permohonan" cerita Lee Gun. 

Setelah itu dia tertidur dengan bunyi suara hujan ditelinganya. Lee Gun meminta Min Young untuk mendengarnya. "tidakkan terdengar seperti sedang memanggang daging" ucap Lee Gun. Dia yakin Min Young lapar. Min Young menegaskan dirinya tidak lapar, tapi setelah itu perutnya berbunyi. "kebiasan lama belum hilang" komentar Lee Gun.  

Min Young mengatakan itu bukan dia, ternyata tadi itu suara dari perut Lee Gun. Lee Gun pun meminta maaf. Min Young mengingat saat Lee Gun senang karena dia lapar karena mengandung Gae Dong. Dia menyuruh Lee Gun untuk makan saja sesuatu. Lee Gun menceritakan Lee Yong yang selalu membicarakan tentang mie instan dan mata ikan. 

Dia merasa kesal karena dirinya tidak pernah mencoba itu. Min Young mengingatkan kalau Lee Gun itu punya nasi kotak. Lee Gun mengingatnya saat Min Young membawa kotak makan bentuk wajah saat makan siang. Dia merasa ingin makan juga semuanya menurunya itu sangat lezat. 


Min Young hanya bisa diam saja. Lalu Lee Gun melihat hari ini adalah hujan, jadi dia meminta Min Young menjadi Min Young seperti yang ia kenal dulu. Dia merasa suara hujan itu sangat cantik kalau kita mendengarkan dengan cara yang baik. Lee Gun merasa hujan itu mengatakan tidak ada apa-apa. Dia juga merasa hujan itu menepuk-nepuk punggungnya. 

Mata Min Young berkaca-kaca, dia tidak mengerti apa yang dikatakan Lee Gun. Dia memilih untuk pergi saja, tapi saat akan membereskan kertas dimeja tubuhnya terjatuh. Lee Gun memegang tubuh Min Young "apakah kau baik-baik saja?" tanya Lee Gun. Min Young melepas tangan Lee Gun dari tubuhnya. Min Young merasa baik-baik saja dan membereskan semua kertas dimeja. 

"hei kau tidak mendengar perkataan penjaga kalau semua jalan terhalang" ucap Lee Gun. Min Young merasa dia bisa menanganinya. Lee Gun merasa cukup berbahaya untuk berjalan saat hujan. Min Young rasa dia akan berusaha mencobanya. Lee Gun menarik Min Young dan memegang tangan Min Young. Min Young melepasnya, Lee Gun berusaha memegang pipi Min Young. 


"kau deman" kata Lee Gun dengan suara panik. Min Young meminta Lee Gun untuk tidak perlu mengkhawatirkannya karena ia bisa pergi sendiri. Lee Gun mengumpat Min Young itu bodoh. "kau tidak bisa pergi dalam keadaan seperti ini." teriak Lee Gun. Min Young meminta Lee Gun untuk tidak mengkhawatirkan dirinya seperti ini. 

"kita orang asing sekarang... jadi lepaskan aku" tegas Min Young. Lee Gun tak bisa berbuat banyak, dia melepaskan tangan Min Young. Lalu Min Young berbiri dan berjalan ke arah pintu. Lee Gun menarik tangan Min Young "dasar bodoh" umpat Lee Gun. Lalu wajah mereka saling menatap dan Lee Gun semakin mendekatkan dirinya ke wajah Min Young. 

Bersambung ke Episode 16 



Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger