Lee Gun mengumpat "dasar bodoh" mata mereka saling menatap. Keduanya terlihat berkaca-kaca. Saat itu Lee Gun mendekatkan wajahnya dan akan mencium Min Young. Tapi Min Young malah jatuh pingsan dipelukan Min Young. Lee Gun semakin panik dan berteriak memanggil Min Young.
Dengan baik hati Lee Gun mengopres MinYoung, dia menatap Min Young yang masih demam sampai bibirnya bergetar. Min Young mengingau memanggil Gae Dong. Lee Gun semaki tak tega, dia memegang tangan Min Young. "kenapa kau masih menyimpan kepedihan" bisik Lee Gun. Lee Gun meminta Min Young untuk berhenti supaya ia juga berhenti memikirkannya.
Ponsel Min Young berbunyi, Lee Gun melirik nama Daniel yang tertera di ponsel Min Young. Dia melihat Min Young yang tertidur, Dia membiarkan telp Min Young tanpa mengangkatnya. Daniel binggung kenapa Min Young tidak mengangkatnya "apakah terjadi sesuatu di kebun?" pikir Daniel
Lee Gun menganti handuk kompres ketika sudah mulai kering. Hujan sudah berhenti dan lelehan lilin sudah mulai banyak. Min Young baru tersadar dari tidurnya. Dia melihat kompresan yang ada dikepalanya. Dia berusaha untuk bangun, dia melihat tangannya digengam. Lee Gun tertidur dibagian kakinya. Min Young menarik tangannya dan memanggil Lee Gun. Tapi Lee Gun masih saja tertidur.
Min Young memastikan Lee Gun tertidur dengan mengerak-gerakan tangan di depan wajah Lee Gun. Dia akhirnya memberanikan diri untuk memegang tangan Lee Gun dan menatap Lee Gun yang sedang tertidur.
Lee Gun pulang dengan mengendari mobilnya, dia terlihat kesal dari wajahnya. Dia membaca pesan yang ditulis Min Young "aku pulang lebih dulu, terima kasih untuk yang kemarin. - Kim Min Young-" . Lee Gun menaruh kertas dari Min Young begitu saja di mobilnya.
Min Young baru masuk, Lee Gun sudah ada didalam studio dan menanyakan kemana Min Young semalam yang membuat dirinya khawatir. "aku semalam bermalam di pondok, jalanan terhalang karena hujan lebat " ucap Min Young. Dia merasa tak enak badan jadi dia tidur lebih awal jadi dia tidak tahu Daniel menelpnya. Daniel semakin panik mendengar Min Young tidak enak badan.
Tapi Min Young merasa sekarang dia baik-baik saja. Daniel juga bersyukur Min Young sudah baik-baik saja. "mulai sekarang aku akan menememani mu apabila ia sedang ada perjalanan bisnis" janji daniel. Min Young tersenyum, tapi Daniel melihat wajah Min Young sedikit murah. Dia menyuruh Min Young untuk duduk saja dan dia akan membawakan kopi panas dan Sandwich.
Min Young mengerti, Saat duduk dia teringat saat dirinya mengenggam tangan Lee Gun. "aku harus berhenti sekarang, Aku tidak boleh semakin dekat dengannya lagi. " gumam Min Young dalam hati.
Direktur Tak datang ke ruangan Lee Gun. dia melihat kursi Lee Gun tidak menghadap meja. Dia mengetahui Lee Gun pasti ada masalah. Saat membalikan kursi dia melihat mata yang menghitam dan ada cucuran air mata yang berwarna biru di wajah Lee Gun. "jangan bersedih Presdir" Pinta Direktur Tak. Lee Gun menyalakan Direktur Tak, semua ini karena dirinya.
"apa aku membuat kesalahan?" tanya Direktur Tak ketakutan. Lee Gun memarahi direktur Tak yang tidak membenahi sistem saat menghadapi seniman yang berkerja sama dengannya. Direktur Tak mengerti, Presdir Lee hanya mengkhawatirkan Nona Ellie Kim saja. Lalu Direktur Tak sadar "jadi kau bertemu dengannya dikebun?" tanyanya penasaran.
Lalu Lee Gun tidak ingin perusahaan mengeksploitasi Ellie Kim yang lemah, jadi dia tidak akan percaya lagi dengan Direktur Tak. Direktur Tak meminta Lee Gun mempercayainya lagi. Lee Gun pun berbisik dia menyuruh Direktur Tak untuk mencari alamat studio Ellie Kim. Direktur Tak mengerti, dia akan segera mengerjakan perintah Direktur Tak.
Saat Direktur Tak sudah pergi, Lee Gun berpikir Min Young hanya makan Roti Baguette saja sampai ia begitu lemah sekali
Daniel mengajak Min young ke toko sepatu, dia mengingatkan stamina dari seorang seniman itu penting. Jadi dia ingin membelikan sepatu untuk Min Young dan mulai besok mereka akan berolahraga. Lalu ia memilihkan satu sepatu untuk Min Young dengan garis orange disampingnya. Dia tahu kaki Min Young ukuran 7, Min Young sendiri tampak kagum Daniel bisa mengetahui ukuran kakinya.
"tentu saja aku tahu, sebagai seorang seniman harus jeli dalam melihat ukuran sesuatu" ucap Daniel dengan tersenyum. Lalu Daniel juga memilih satu sepatu yang ia suka, Min Young melihat sepatu itu juga bagus. Keduanya mencoba sepatu yang mereka pilih.
Daniel melihat Min Young kesusahan saat mengikat sepatu, dengan baik hati dia pun membantu. Min Young merasa ia bisa sendiri. Daniel meminta Min Young diam saja dan dia yang akan mengikatnya. "terimakasih" ucap Min Young. Lalu keduanya saling mendekatkan sepatu mereka satu sama lain.
Lee Gun sudah memarkirkan mobilnya di depan studio Min Young. "ohhh.. jadi ini tempat istirahat siput ku" ucapnya. Dia melihat semua kotak vitamin disebelah tempat duduknya, tapi dia lupa membawa omega 3. Lee Gun pikir itu bisa dia bawa nanti, saat akan turun dia melihat Daniel yang memeluk Min Young dan membawa payung, keduny saling mendekatkan sepatu mereka berdua.
"siput itu datang dengan si playboy. Jika aku mematahkan kakinya pasti dia akan datang kembali " umpat Lee Gun di dalam mobil. Daniel dan Min Young masuk kedalam studio, Lee Gun histeris dia tak menyangka keduanya masuk ke dalam studio Min Young bersam-sama.
Lee Yong dan ibunya duduk bersama dalam sebuah Cafe. Ji Yeon datang, Lee Yong memanggilny untu duduk disampingnya. Ibunya melihat wanita di depannya itu adalah teman Min Young yang pernah datang ke rumah mereka dan menjadi biro jodoh. Ji Yeon membenarkan semua dan memperkenalkan diri dan keluarganya. Ibu Lee Yong pikir Ji Yeon datang untuk memperkenalkan salah satu wanita.
"aku ingin tahu siapa wanita yang akan dikenalkan pada anakku" ucap ibu Lee Yong. Ji Yeon memanggil ibu Ji Yeon dengan panggilan ibu. Ibu Lee Yong tidak ingin dipanggil ibu karena mereka belum dekat. "ibu.. sebenaranya orang yang ingin aku kenalkan dengan ibu sudah ada disini" ucap Lee Yong. Ibunya semakin semangat, dia mencari-cari siapa wanita yang ingin dikenalkan olehnya.
Ji Yeon mendekatkan wajahnya, tapi Ibu Lee Yong malah menoyor kepalanya untuk meminggir. "ibu... aku berpacaran dengannya" tegas Lee Yong. Ibunya tak percaya dengan pengakuan anaknya. Ji Yeon memanggil ibu Lee Yong dengan panggilan ibu. Ibu Lee Yong kaget dan merasa kepalanya sakit dengan tiba-tiba. "kau boleh berpacaran dengannya kalau ibu sudah mati" teriak ibunya.
Lee Yong menjelaskan tidak ada gunanya berkenala dengan wanita kaya karena dirinya hanya seorang manager diperusahan. Dan mereka tahu kalau ia hanya seorang anak dari wanita simpanan. "aku tetap akan menenetang penikahan kalian" teriak ibu Lee Yong. Keduanya saling berpegangan dan saling menguatkan diri satu sama lain, kedua mata mereka berkaca-kaca.
Daniel baru turun dari mobil sambil menelp. Dia membahas tentang pameran yang akan diadakan harus memilih tema warna yang membuat semua tamu tergugah, jadi dia akan memutuskannya. Lalu Saat akan masuk kedalam apartment, dia mendengar seorang sedang berbicara di lorong apartmentnya.
"jika kau sudah memutusakannya, ibu akan melakukan semuanya sesuatu dengan yang ia minta " teriak ibu Se Ra. Dia meminta Se Ra untuk berhenti mengajar balet dan memulai menari lagi seperti dulu "sudah aku katakan sebelumnya, aku sudah bahagia dengan berkerja seperti ini" tegas Se Ra pada ibunya. Ibnya melihat Se Ra telihat bahagia dari luar tapi ia tahu Se Ra itu menderita.
"kalau kau tidak menari balet, menikahlah dengan lee Gun" ancam ibunya. Dia juga tidak ingin Se Ra menemui Lee Gun lagi kalau hubungan mereka hanya seperti ini. Se Ra pun mengancam ibunya kalau sampai ibunya melakukan yang membuatnya malu maka ibunya akan melihatnya mati. Ibunya tak percaya Se Ra mengancamnya padahal selama ini dia sudah membesarkannya.
Lalu ibunya pergi meninggalkan Se Ra, Daniel bersembunyi dibalik tembok supaya tidak ketahuan sedang menguping. Dia melihat ibu Se Ra yang sombong berjalan di depannya. Dia melihat Se Ra yang menangis berjongkok di lorong apartment.
Se Ra masih saja terus menangis, Daniel masuk ke dalam lorong apartmentnya. Se Ra buru-buru berdiri dan menyuruh Daniel untuk masuk saja ke dalam apartmentnya. Daniel hanya bisa diam saja, Se Ra menyuruh Daniel untuk masuk cepat ke dalam apartmentnya saja.
"aku tidak bisa masuk karena kau berdiri didepan kunci masuk apartment ku" ucap Daniel. Se Ra melihat, dia sadar sudah berdiri di depan scan kunci kamar. Dia mundur beberapa langkah dan tetap menunduk, Saat sudah membuka kamarnya, Daniel melihat Se Ra sedang tertekan lalu dia mengajak Se Ra untuk makan es krim bersama,
Daniel membelikan es krim untuk Se Ra, lalu keduanya makan ditaman. Daniel melihat hubungan Se Ra dengan ibunya itu terlihat sangat buruk. Dia melihat hari ini ibunya marah besar dan sebelumnya dia melihat ibunya menampar Se Ra. "itu semua karena aku mengecewakannya, sepanjang hidup ibu ku ingin sekali aku menjadi seorang primadona tapi aku menghancurkan impiannya begitu saja" cerita Se Ra
"ternyata kau anak yang mengerti tentang ibunya yang menakutkan" puji Daniel Mnurut Se Ra ibunya memang tidak salah, kalau saja aku bisa menuruti semua ucapannya. Lalu Daniel menanyakan apakah ia masih bertemu dengan Lee Gun. Se Ra mengakui dirinya masih bertemu dengan Lee Gun tapi dia tidak kembali bersamanya dan tidak bisa lebih dekat lagi denganya.
"apa maksud dari kau tidak bisa lebih dekat dengan Lee Gun? kau bisa kembali bersamanya selama kau masih hidup" kata Daniel. Se Ra merasa sudah melakukan hal yang buruk pada mereka. "mereka? siapa mereka?" tanya Daniel.
Se Ra melihat ke arah Daniel, dia tidak tahu kalau Daniel adalah pria yang tertarik pada kehidupan pribadi orang asing. Dia berterimakasih untuk es krimnya lalu bangun dari bangkunya.
"aku bukan orang asing dalam hal ini" tegas Daniel sebelum Se Ra pergi. Se Ra menatap Daniel yang masih duduk di depannya. "aku sudah melamar Kim Min Young" ucap Daniel Jadi menurutnya ia sekarang berhak untuk penasaran dengan hal itu.
Lee Yong dan Direktur Tak sedang membawa dua dus dari lorong kantor. Lee Yong dirinya yang sangat hebat dalam berkerja sekarang. Direktur Tak pun mengajak Lee Yong untuk lebih berkerja keras lagi sekarang. Dia membahas Ellie Kim adalah manta istri dari bos mereka. Tak sengaja mereka bertemu dengan Lee Gun yang keluar dari ruangannya. Direktur Tak pun menyapanya.
"apa yang kalian bawa?" tanya Lee Gun. Lee Yong menjelaskan itu semua bahan-bahan yang diminta oleh Ellie Kim. Direktur Tak menjelaskan Min Young akan melakukan riset secara mendalam jadi ia membutuhkan bahan-bahan yang akan ia bawa. Mereka juga yang akan membawakan ke studionya.
Setelah berjalan beberapa langkah Lee Gun berteriak " tunggu !!!" Direktur Tak mengeluh kenapa Lee Gun menghentikan mereka karena mereka sedang sibuk. " Hei kalian.... kenapa kalian membawa dokumen rahasia keluar dari perusahaan" tegur Lee Gun. Menurutnya kalau Min Young menginginkan hal itu maka ia sendiri yang harus datang ke kantor.
"aku akan menuduh kalian berdua yang berusaha untuk membocorkan dokumen rahasia jika kalian membawa semua dokumen keluar dari perusahan"ancam Lee Gun. Lee Yong melonggo, mendengar ancaman Lee Gun, akhirnya keduanya kembali masuk ke dalam kantor.
Min Young tak percaya dokumen yang ia minta itu adalah dokumen rahasia. Lee Gun merasa Min Young akan menilai semua bahan yang ia minta itu bukan rahasia, tapi di dalam semua ini menurutnya sangat rahasia untuk perusahaan. "aku akan memastikan kalau kau tidak membocorkannya" tegas Lee Gun. Dia meminta Min Young tidak usah memperdulikan dirinya dan fokus saja berkerja.
Lee Gun menarik sebuah rak dengan berisi banyak vitamin, dia ingin saat Min Young lelah dan merasa sakit kepala ia bisa meminum ini. Dia tidak ingin Min Young sakit karena bisa merugikan perusahan. Dia memberikan 3 langkah vitamin untuk Min Young. Lalu setelah itu dia duduk tak jauh dari Min Young akan berkerja. Min Young agak sedikit melonggo tapi dia ingin tetap konsetrasi bekerja.
Saat ia memulai berkerja, ia merasa Lee Gun sedang menatapnya. Tapi saat ia menatapnya Lee Gun sedang tidak melihatnya, untuk kedua kalinya dia merasa tidak nyaman. Lalu Dia berbicara pada Lee Gun kalau ia tidak akan membocorkan semua berkas itu pada orang lain. Dia meminta Lee Gun untuk meninggalkannya karena ia merasa tidak nyaman. Dia juga bisa menandatangi surat perjanjian pada Lee Gun.
"jika kau merasa terganggu maka aku akan pergi" ucap Lee Gun. Tapi saat Lee Gun akan berdiri, dia berteriak kesakitan karena kakinya kram. Min Young hanya menopangkan tanganya di dagu. "walaupun kaki ku kram aku akan tetap pergi sekarang" tegas Lee Gun. Min Young tahu kalau Lee Gun itu berpura-pura kakinya kram supaya tidak pergi dari ruangannya.
Kakak Ipar dan Presdir Park kaget mendengar Min Young berkerja sama dengan Jang In Chemical. Mi Ja juga tidak setuju adiknya bisa berkerjasama dengan perusahaan Lee Gun kembali. Menurut ibunya tidak pentin Min Young berkerja diperusahaan mana yang penting Min Young bisa berkerja dengan baik. Presdir Park takut kalau sampai Min Young kembali menjalin hubungan dengan Lee Gun lagi.
Mi Ja menolak adanya kerjasama adiknya dengan Lee Gun, dia lebih suka dengan Daniel yang tampan. Mi Sook berbeda pendapat, dia setuju adiknya berkerjasama dengan Jang In Chemical. Dia menegaskan dirinya menyukai Direktur Tak dibanding Lee Gun. Mi Ja tetap memilih Daniel yang paling tampan. Keduanya saling berbeda pendapatan tentang Daniel dan Lee Gun, mana yang lebih baik.
Ibunya merasa dua akanya itu berisik sekali. "Min Young yang akan mengurus masalah ini sendiri" tegas ibu Min Young. Lalu ia memanggil Choi *kakak Ipar* dan Presdir Park untuk membersihkan bagian depan restoran. Kakak Ipar merasa kecewa dengan ibunya, dia merasa selama ini hanya memanggil nama depannya dan tidak memanggil nama tengahnya.
Ibu Min Young heran kenapa dia begitu protes. Akhirnya dengan nada lembut dia berbicara "Choi Ko Bong... tolong kau bersihkan bagian depan restoran". Ko Bong pun tersenyum puas,dia mulai membersihkan restoran. Presdir Park datang, dia juga ingin Ibu Min Young memanggil nama belakangnya.
"bagaimana bisa aku memanggil nama belakang mu. Kau sudah mengunakan dibagian depan.... Masa aku harus memanggilmua... Sa jang (presdir dalam bahasa korea) Park Sa jang" ucap Ibu Min Young . Presdir Park tersenyum, dia mengulang pangilan namanya sendiri dengan bahagia.
Min Young baru keluar dari ruangan sudah tengah malah, dia melihat lorong di depannya sudah gelap tapi saat ia melangkah lampunya tiba-tiba menyala. Lalu ia masuk ke dalam lift, seseorang melihat dari layar monitor. Lee Gun yang sudah mengendalikan semuanya. Dia meminta petugas untuk tepat saat Min Young keluar Lift lampu lobby sudah menyala.
Saat itu Min Young kaget kenapa lobby yang tadinya sudah gelap sekarang bisa menyala, saat akan pulang di depan satpam menyuruhnya untuk naik taksi yang sudah dipesan. Min Young menolaknya dia bisa pulang sendiri. Satpam mengatakan kalau ini adalah fasilitas kantor apabila ada yang pulang larut malam. Ketika Min Young sudah masuk taksi dan pergi Lee Gun keluar dari persembunyiannya.
"kau sudah berkerja keras hari ini Min Young, semoga selamat sampai rumah"ucap Lee Gun dari balik jendela. Dia juga melambaikan tangannya pada taksi yang sudah meninggalkan lobby perusahaan.
Nenek Wang senang karena Lee Gun pulang larut malam akhir-akhir ini karena Min Young. Direktur Tak membenarkan, Lee Gun sedang memiliki waktu bersama-sama dengan Min Young. Nenek Wang senang sekali, dia ingin sekali mereka berdua bisa berkencan.
Lee Yong pikir apa yang diinginkan neneknya itu tidak bisa berjalan dengan baik, karena proyek kolaborasi itu akan segera berakhir maka tidak akan ada alasan untuk keduanya bisa saling bertemu. Nenek Wang yakin keduanya sebenarnya punya perasaan satu sama lain. Direktur Tak yakin dengan perasaan Lee Gun, tapi dia tidak tahu bagaimana perasaan Min Young pada Lee Gun.
Keduanya sedang berada di dalam ruangan, Lee Gun tak percaya Min Young sudah mempelajari semua berkas yang ada di dalam kotak. Min Young membenarkan hal itu, Lee Gun bisa melihat semua hasilnya kalau mau. Lee Gun menanyakan apakah Min Young sudah mengerjakannya secara teliti. Dia menegaskan dirinya tidak mau menerima perkerjaan yang asal-asalan.
"aku memilih untuk tidak mengerjakannya dari pada aku mengerjakan secara asal-asalan" tegas Min Young. Min Young pikir dia sudah bisa menyelesaikan tugasnya malam ini juga dan akan mengirim konsepnya beberapa hari kemudian. "jadi kau akan menyelesaikan semua risetnya malam ini?" tanya Lee Gun. Min Young menegaskan dia akan mengerjakan dengan sangat baik jadi Lee Gun tidak perlu khawatir.
Ibu Min Young melihat jam, dia merasa sudah lewat dari jam biasanya tapi Lee Gun belum datang juga. Selama ini Lee Gun tidak pernah sampai terlambat seperti ini. Dia akhirnya memilih untuk beres-beres saja. Lee Gun tiba-tiba datang dan mengagetkan Ibu Min Young, Ibu Min Young juga sampai berteriak histeris melihat Lee Gun yang datang tiba-tiba.
"Nyonya ssambap... kau pasti sedang menunggukan? kau hampir gila karena tidak bertemuku kan?" ucap Lee Gun dengan nada bernyanyi. Ibu Min Young meminta Lee Gun tidak berpikiran konyol dan menyuruhnya untuk duduk saja. Lee Gun sudah tahu ibunya akan bersikap seperti itu karena menurutnya semua wanita itu pandai menarik ulur pria pada usia berapapun.
"hey kalau kau lebih banyak bicara, lebih baik kau pulang saja. Aku tidak punya banyak waktu untuk bercanda" teriak Ibu Min Young. Lee Gun mengerti, dia meminta hari ini untuk dibungkus saja pesanannnya. Ibu Min Young binggung "kenapa kau ingin dibungkus?"























Đăng nhận xét