Soo Ryu sedang menaiki kendaraan kerajaan. Lee Rin melihatnya dari balik tembok setelah itu dia bersembunyi dengan melihta Soo Ryu yang turun dan masuk ke dalam. Entah bagaimana caranya Lee Rin bisa masuk ke dalam ruangan dimana Soo Ryu terlihat sangat khawatir. Dia kaget melihat Lee Rin yang datang ke ruangannya. Lee Rin meminta Soo Ryu untuk tidak berisik.
"apakah kau terluka? kau kemana saja selama ini?" tanya Soo Ryu khawatir. Saat akan melihat luka ditangan Lee Rin, Lee Rin menolaknya. Soo Ryu mengungkapkan dirinya sangat senang melihat Lee Rin ada didepannya sekarang.
Dari dalam kendaraan, Soo Ryun memberitahu bahwa dirinya sangat banyak membawa barang jadi dia memberitahu pengawal kalau kendaraan yang mereka bawa lebih berat dari biasanya. Dia juga meminta pelayan Sa Wol untuk tetap tinggal melihat pedagang yang datang. Saat masuk ke dalam rumahnya, Soo Ryun menyuruh pengawalnya untuk pergi saja.
Soo Ryun keluar dari dalam kendaraan, dia melihat ke sekeliling tidak ada orang sama sekali. Ia merasa keadaan sudah aman, "ayahku pasti senang melihat mu juga" ucap Soo Ryun pada Lee Rin yang baru keluar dari kendaraan yang mereka naiki. Dia meminta Lee Rin menunggu sebentar. Dengan wajah sedihnya dia mengucapkan terimakasih pada Soo Ryun.
Seorang yang memiliki bekas luka di leher menghadap mentri Park. Dia adalah orang bayaran yang sengaja untuk membunuh Lee Rin. Mentri Park menanyakan apakah ia sudah menemukan Lee Rin. Orang itu memberitahu dirinya belum bisa menemukan Pangeran Wolgang. Mentri Park binggung kemana sebenarnya Pangeran Lee Rin berada.
"jika dia tidak pergi maka akan menyulitkan raja dengan menuduhnya sebagai pembunuh " ucap Mentri Park. Soo Ryun akan masuk ke dalam kamar ayahnya, dia mendengar ayahnya sedang berbicara dengan seseorang.
"kami tidak memiliki perisai yang baik daripada pangeran Wolgang. Kalau sampai Raja menyiksa Pangeran Wolgang maka perisai mereka akan semakin kuat. Jadi kau harus menemuka pangeran Wolgang" kata mentri Park. Soo Ryun berhenti di depan pintu dan mendengar semua pembicaraan ayahnya. Dia kaget mendengar ayahnya menjadikan umpan Lee Rin pada Raja.
Soo Ryun melihat Lee Rin dengan tatapan sedih yang menunggu diluar halaman. Lee Rin melihat Soo Ryu yang berdiri tak jauh darinya. Soo Ryun menghampiri Lee Rin. "bagaimana hasilnya? Apa yang mentri Park katakan?"tanya Lee Rin penasaran. Soo Ryun tidak menjawab, dia hanya menatap Lee Rin dengan tatapan sedih. Saat itu terdengar suara ayahnya memanggil, Soo Ryun menarik Lee Rin pergi.
Saat diatas jembatan, Lee Rin lepas tangan Soo Ryun dan menanyakan apa sebenarnya yang terjadi. Soo Ryun berbohong mengatakan ayahnya tidak ada dirumah. "aku mendenga suaa ayahnya tadi. Aku ingin menemui dia secepatnya" tegas Lee Rin. Dia harus bertemu dengan Ayah Soo Ryun supaya ia bisa tahu bagaimana caranya ia bertahan hidup di kerajaan.
"pergilah ke pelabuhan Mapo" pinta Soo Ryun. Lee Rin tak percaya Soo Ryun juga menyuruhnya pergi. Soo Ryun memberitahu ada kapal yang membawa Lee Rin menuju China jadi dia harus berangkat sekarang. "aku harus bertemu dengan mentri Park dulu sebelum dia meninggalkan kerajaan" tegas Lee Rin lagi. Saat Lee Rin akan berjalan Soo Ryun menahan dengan membentangkan tangannya.
"aku tidak tahu, tapi aku merasa Raja punya mata-mata dirumah kami. Ayah dan keluarga ku mungkin ada dalam bahaya. Kami mungkin akan ada bahaya kalau kau tinggal dengan kami." cerita Soo Ryun. Jadi dia meminta Lee Rin untuk pergi sekarang juga. Lee Rin pun akhirnya memutuskan untuk pergi karena melihat Soo Ryun menangis. Soo Ryun menangis histeris saat melihat Lee Rin sudah pergi.
Sang Hun baru saja melihat beberapa pengawal kerajaan masuk ke dalam pemukiman. Beberapa orang membicarakan tentang hilangnya Pangeran Wolgang. "ku dengar mereka belum menemukan Pangeran Wolgang. Gossip yang beredar Raja sudah merawatnya" cerita beberapa orang. Sang Hun yang sedang berjalan melihat papan pengumuman.
Dia melihat gambar yang dipajang disana, ia ingat saat Pangeran Wolgang kecil akan dibunuh oleh ayahnya sendiri karena akan ada masalah di masa depan. Saat itu dia yang bisa menahan raja yang sedang kerasukan setan akan membunuh Pangeran Wolgang. Dia menatap sketsa wajah pangeran Wolgang yang sudah besar.
Sang Hun kembali memalu di dalam ruangan perapian. Temannya mengeluh sangat panas diruangan itu, tapi ia heran dengan Sang Hun yang tidak merasakan hawa panas di dalamnya. "apa yang ingin kau katakan?" ucap Sang Hun. Temannya ingin membahas tentang Womae, dia melihat bahan putih yang dibawa Sang Hun. "berapa lama lagi kau akan terjebak dengan masa lalu mu?" ucap temannya dengan kesal.
Dia kesal melihat Sang Hun yang membawa pengumuman tentang pangeran Wolgang. "aku hanya ingin tahu, bagaimana Pangeran Wolgang tumbuh dewasa" jelas Sang Hun. Temannya merasa itu hanya bualan saja, dai merasa tidak penting mereka penasaran dengan hal seperti itu. Menurutnya tidak ada yang bisa mereka lakukan. Sang Hun tidak membahasnya lagi, dia terus memalu pedangnya.
Lee Rin berjalan menuruni tangga, dia melihat tiga hantu yang ada di depan tempat tinggalnya. Kasim Song penasaran dia keberadaan pangeran. "aku yakin dia baik-baik saja, karena pengawal belum bisa menemukannya" ucap mentri. Kasim Song tersenyum, dia membenarkan hal itu. Tak sengaja Kasim Song melihat Lee Rin yang berdiri tak jauh dari mereka.
"kenapa dia ada disini?" tanya pelayan cilik. Ketiganya langsung pindah ke depan Lee Rin. Si pelayan ketakutan melihat Lee Rin yang datang ketempat tinggalnya dahulu. Mentri melihat sekelilng "kau harus pergi sekarang" pintanya.
"aku tahu kau datang karena kau tidak bisa melupakan kami. Tapi kau tidak boleh ada disini, kau harus pergi sekarang." ucap kasim Song dengan wajah sedih. Lee Rin meminta mereka untuk tidak menyuruhnya pergi karena dia tidak ingin mendengarnya lagi.
"jangan katakan itu lagi" pinta Lee Rin dengan mata berkaca-kaca. Ketiga menatap Lee Rin dengan tatapan sedih. "aku sudah tidak memiliki siapa-siapa. Aku hanya memiliki kalian" ucap Lee Rin. Ketiganya menatap sedih Lee Rin, Kasim Song pun tak tega melihat Lee Rin yang bersedih.
Do Ha mengikuti Sa Dam dari belakang. "benarkan aku akan bertemu dengan kakakku setelah berdoa untuk raja?" tanya Do Ha penasaran. Sa Dam membenarkan lalu pergi. Di dalam kamar Raja menyuruh Moo Suk untuk menemukan Pangeran Wolgang sebelum yang lain menemukannya. Moo Suk mengerti perintah Raja. Lalu dia meminta Moo Suk mendekat, dia membisikan sesuatu pada Moo Suk.
Moo Suk keluar dari ruangan Raja dengan wajah sedikit tegang, dia memikirkan semua perintah Raja. Tak sengaja dia bertemu dengan Do Ha dan Sa Dam. Do Ha tersenyum melihat Moo Suk yang ada didepannya. Sa Dam melihat Moo Suk dengan tatapan sinis dia mengajak Do Ha untuk cepat pergi.
Saat berjalan tak jauh dari kamar raja dia bergumam "tidak..... Raja tidak boleh terpikat lebih jauh dengan sihir gelap" lalu ia berjalan kembali ke arah kamar raja.
Lee Rin masuk ke dalam kamarnya, dia tidak melihat Do Ha dikamarnya. Dia teringat dengan perkataan pemilik penginapan kalau Do Ha pergi dengan seorang pria yang terlihat seperti seorang penyihir.Akhirnya dia keluar dari kamar.
Lee Rin menyusuri jalan dengan cara menutup wajahnya, dia juga menghindar apabila ada prajurit kerjaan yang sedang berpatroli. Dia pun sempat bersembunyi disebuah ruangan dan melihat semua prajurit masih saja berjaga-jaga untuk mencarinya.
Moo Suk masuk ke dalam ruangan tidur raja, dia memberitahu raja dirinya sudah datang. Tapi dia tidak melihat reaksi raja Ki San. Akhirnya dia mendekat dan mengoyang-goyangkan tubuh raja. "Raja bangulah.." teriak Moo Suk. Moo Suk mencoba mengoyang-goyangkan badan Raja lagi.
Dia mengecek nafas Raja dari hidungnya. "cepat panggilkan Tabib kerjaaan" teriak Moo Suk
Do Ha mengikuti Sa Dam keluar kamar raja "mengapa kau membawamu kesini bukan menunggu di kamar tidur raja?" tanya Do Ha yang terlihat binggung. Sa Dam menjelaskan pekerjaan ini lebih penting dibandingkan menunggu dikamar raja. Lalu ia menyuruh Do Ha berjalan di depannya, Do Ha yang masih pernasaran mengikuti perintah Sa Dam.
Lee Rin menyusup masuk ke dalam kamar Sa Dam. Dia melihat sekeliling kamar dan menemukan peta diatas meja. Dia melihat ada tanda yang sepertinya sudah diberi tanda mana tempat yang sudah didatangi. Dia melihat Sa Dam akan pergi ke pepustakaan.
Sementara Tabib sedang memeriksa Raja Ki San yang tak sadarkan diri. "dia pingsan karena tiba-tiba energinya menurun" kata tabib kerajaan. Moo Suk meminta tabib untuk bisa membangunkan raja sekarang juga. Tabib mengerti dengan permintaan Moo Suk.
Do Ha berjalan ketakutan di depan Sa Dam. "apakah kita sudah sampai?" tanya Do Ha. Sa Dam mengatakan mereka hampir sampai. Do Ha bertanya apakah Sa Dam masih ada dibelakangnya. "aku sepuluh langkah dibelakangmu" kata Sa Dam.
Sementara Do Ha sempat melirik bayangan yang ada disampingnya, "sekarang kau berapa langkah?" tanya Do Ha sedikit gugup. Sa Dam mengatakan ia sudah ada lima langkah dibelakang Do Ha. Lalu Do Ha berhenti dari bayanga keluar hantu dengan bentuk asap hitam.
Do Ha membalikan badannya, Sa Dam sudah ada tepat didepannya, dia membukan tabung dan meniupkan di depan wajah Do Ha. Do Ha yang kaget dan langsung menghirupnya lalu pingsan. "yahhh.. aku menemukanmu, gadis ini akan menunjukan jalan ke tempat tersembunyian itu" guman Sa Dam.
Lee Rin berhasil masuk dalam istana dengan melewati dinding dan bersembunyi dari para penjaga. Do Ha sendiri berjalan seperti tak sadarkan diri. Sa Dam meminta Do Ha untuk menunjukan dimana tempat Dewa Naga disembunyikan. "antar aku ke tempat persembunyianya" perintah Sa Dam.
Do Ha terus berjalan dengan terhuyung-huyung, tapi sampai didepan ruangan, dia merasa kembali tersadar. Gelang ditangannya bergerak sampai membuat bunyi sangat keras. Lalu dia merasa kepalanya sakit dan terjatuh. Sa Dam menarik Do Ha untuk bangun "apa yang kau lakukan? pergi ke tempat persembunyian itu" teriak Sa Dam. Do Ha mengelangkan kepala dan ketakutan.
Do Ha melepas tangan Sa Dam lalu berlari meninggalkannya. Saat menuruni tangga, anak buah Sa Dam mengejarnya dari belakang. Lalu dia binggung harus pergi kearah mana, seseorang menariknya. Dia sekarang berdiri dipelukan seseorang.
Lee Rin menyelamatkannya, dia melihat anak buah Sa Dam sedang mencari-cari Do Ha. Setelah pergi, dia melepaskan pelukannya. Do Ha masih bengong melihat Lee Rin yang memeluk dan menyelamatkannya. "apakah kau baik-baik saja?" tanya Lee Rin khawatir. Do Ha mengangukan kepala, lalu keduanya keluar dari persembunyian
Saat akan berjalan keluar, sebuah pedang menghadang Lee Rin. Moo Suk berjalan dan menaruh pedang tepat di leher Lee Rin. "Raja telah memerintahkan ku untuk menangkap Pangeran Wolgang si penghianat" tegas Moo Suk. Do Ha semakin panik melihat Moo Suk yang menaruh pedangnya di leher.
"baik... bunuhlah aku!!! Aku tidak akan rugi, jadi bunulah aku" perintah Lee Rin. Do Ha mengelengkan kepalanya. Lee Rin melihat ada orang yang berlari dibelakang Moo Suk, dia berteriak pada Moo Suk. "dibelakangmu.... " Moo Suk sudah bersedia dan melawan seseorang yang akan menusuknya dari belakang.
Dia dan anak buah Sadam, saling berperang dengan pedang. Saat itu anak buah Sa Dam terjatuh lebih dulu. Moo Suk akhirnya menyuruh Lee Rin untuk cepat pergi. Anak buah Sa Dam diam-diam menyiapkan pisau kecil ditangan kirinya. Mereka pun berperang lagi.
Lee Rin dan Do Ha berlari mencari jalan keluar, tapi semua ada pejaga istana, sampai di depan sebuah lubang besar, keduanya saling menatap. Do Ha mengangguk seperti memberikan kode kalau ia siap, keduanya melompat ke dalam lubang besar dibawahnya. Sampai dibawah, Lee Rin menanyakan keadaan Do Ha "apakah kau terluka?" tanya Lee Rin.
"aku sudah katakan, jangan pergi karena ini berbahaya" ucap Lee Rin penuh penyesalan. Do Ha menegaskan alasan semuanya itu sama dengan yang diucapkan Lee Rin padanya. "karena aku tidak bisa tinggal diam begitu saja. Aku tidak akan mendapatkan apapun kalau ia hanya diam saja dan dia tidak akan menemukan kakaknya" jelas Do Ha.
Lee Rin menatap Do Ha dengan tatapan sedih. Do ha menegaskan dirinya akan terus berjuang bagaimanapun caranya untuk menemukan kakaknya dan tidak peduli bahaya yang akan ia hadapi. "aku juga tidak peduli dengan apa yang mereka inginkan dariku" kata Do Ha. Dia meminta Lee Rin untuk diam saja.
Akhirnya Lee Rin hanya diam dan melihat apakah diatas ada orang yang melihat mereka. Lalu dia membuat api untuk menyalakaan lilin, Dia membantu Do Ha untuk masuk ke dalam lorong. Dia berjalan menyusuri Lorong dan melihat batu yang berbeda, dia menekannya dan tembok di depannya terbuka. Mereka pun berdua masuk ke dalam ruangan itu.
Sang Hun sedang tidur dengan cara duduk di dalam kamarnya. Tubuhnya bergerak-gerak. Seseorang diatas perahu dan berpesan kepadanya. "kau harus menjalani hidup seperti manusia. Berhenti mencari tahu tentang dunia hantu dan fokuslah pada dunia manusia" Saat itu dia tersadar dari bangunnya dengan nafas terengah-engah dan memegang dadanya yang sakit.
Lee Rin dan Do Ha terus menyusuri ruangan, mereka melihat ada tumpukan buku yang yang tertimbun sarang laba-laba. Lalu Lee Rin melihat ada celah dari pintu di dalamnya, dia membuka pintu itu dengan cara yang mudah. Saat itu terlihat saat Raja *ayahnya* yang masuk ke dalam ruangan itu dengan Sang Hun.
Saat Lee Rin sedang berjalan melihat lihat, Gelang dia tangan Do Ha bergerak sangat cepat. Saat Lee Rin melihat ada asap putih yang mengelilingi tubuh Do Ha, saat berjalan akan mendekati Do Ha tak sengaja dia menginjak sebuaah buku yang berdebu.
Dia mengambil dan meniupkan debu yang ada dibuku itu. "catatan penjaga malam" judul dari buku yang diambil Lee Rin. Saat Lee Rin selesai melihat judul dari buku yang ia ambil, gelang yang dipegang Do Ha berhenti berbunyi. Do Ha dan Lee Rin terlihat binggung dengan yang terjadi.
Keduanya mengendap-ngendap keluar dari istana. Lee Rin melihat Moo Suk yang duduk dengan tangan yang bersimba darah. Do Ha melihat keadaan Moo Suk. "apakah kau baik-baik saja.... coba bertahanlah" pinta Do Ha. Lee Rin mengamati sekeliling, Do Ha berteriak meminta Lee Rin untuk membantunya. Lee Rin pun memapah Moo Suk untuk berjalan.
Sampai di tempat penginapan, pemilik terkejut melihat Do Ha yang datang. "Do Ha... apakah satu saja belum cukup?" komentar pemilik penginapan melihat Do Ha yang membawa pulang dua pria. Do Ha mengelengkan kepalanya. "aku tak peduli kau memiliki dua atau tiga pria sekaligus. Kau harus bayar jadi kau harus kumpulakan uang" perintah pemilik penginapan.
Do Ha mencoba mengejar pemilik kedai tapi tidak berhasil. Lee Rin menaiki tangga, dia menegaskan kamar yang ia tempati sekarang adalah miliknya. Jadi Do Ha harus mencari kamar lain. "hei... itu adalah kamar ku" teriak Do Ha. "kau kan belum membayar! itu berarti bukan kamarmu!" jelas Lee Rin.
Sebelum pergi, Do Ha ingin tahu apa yang tadi diambil oleh Lee Rin, dia melihat Lee Rin memasukan ke dalam kantong bajunya. "apakah kau tahu apa itu 'gambar untuk pria dewasa' ?" tanya Lee Rin sedikit mengoda. Moo Suk hanya terdiam lalu tertunduk.
Do Ha menanyakan apa itu arti dari 'gambar pria dewasa' pada Moo Suk. Moo Suk berdeham, "gambar pria dewasa itu...."
Lee Rin membaca judul buku yang dibawanya "catatan penjaga malam" ia membuka lembar demi lembar dan membacanya. Dia sangat serius sekali membaca, sampi ia terkaget sendiri membaca buku yang berhasil ia ambil diruang bawah tanah.
Sa Dam masih terus mencari dewa naga, dia berjalan menunduk saat melihat sebuah jendela kecil yang ada dibawah. Saat itu dia melihat ada patung naga yang ia cari "tenyata kau disini... aku menemukanmu dewa naga!!" gumam Sa Dam. Dia masuk ke dalam dan melihat Dewa naganya masih menjadi patung.
"akhirnya aku bisa menyapamu lagi dewa naga" kata Sa Dam melihat patung naganya. Dia membungkuk memberikan hormat pada dewa naga. Dia melihat Dewa naga sangat sesak harus tinggal di tempat yang sangat sempit seperti ini. Sa Dam berjanji akan mengeluarkan Dewa Naga untuk keluar dari ruangan yang sempit ini dan mengirimnya ke surga.
Dia mulai membacakan mantra untuk membangunkan dewa naga, tapi tidak ada pergerakan dari Dewa naga. Sa Dam binggung, dia mengitari patung Dewa Naga dan melihat sekelilingnya, dia membersihkan sarang laba-laba yang menutupi patungnya. Saat itu dia melihat ada lubang besar dileher Dewa Naga. Dia kaget dan berkaca-kaca melihat lubang besar didepanya. "tidaaaaaakkkkkk" teriak Sa Dam histeris.
Sa Dam ada didalam kamarnya, Anak buah Sa Dam memberitahu sekarang mereka sudah mendapatkan dukun dari suku Mago. Menurutnya itu adalah satu-satunya cara untuk mengirim dewa ke surga. "Dewa naga sudah menderita cedera serius 12 tahun yang lalu" ucap Sa Dam.
Flash Back saat Raja Joseon bisa melumpuhkan dewa naga dengan panahnya sebelum menyentuh dukun dari suku mago. Sa dam menyimpulkan Dewa Naga tidak bisa pergi sendiri ke surga. Anak buah Sa Dam menanyakan apa yang harus ia lakukan. "kita harus mengisinya dengan energi gelap" jelas Sa Dam.
Mereka harus menyembuhkan dewa naga dengan mengisi energi gelap dari jiwa yang tragis. "Jadi kita perlu raja" ujar Sa dam dengan tegas.
Moo Suk menuruni tangga, dia melihat keseliling tempat penginapan dan juga kedai makanan, dia teringat dengan pesan raja saja membisikan di kupingnya.
"para sarjana mengabdikan hidup mereka pada tuannya dan perempuan mengabdikan kecantikan dirinya untuk kekasihnya. Sarjana bersedia membuang kehidupan mereka untuk seseorang yang mengakui ide-ide mereka dan wanita akan membuat dirinya cantik untuk orang-orang mengasihi mereka" Raja Ki San memberitahu itu adalah kutipan dari Ye Yang.
Moo Suk mendekati kupingnya pada raja. Raja Ki San meminta Moo Suk seperti Wolgang dalam kutipan Ye Yang. "kau harus membuat Wolgang mengangap mu seperti Ye Yang." pesan Raja. Moo Suk mengerti apa yang di inginkan oleh raja.
Sang Hun masuk ke dalam penginapan, dia melihat Moo Suk yang ada didalamnya, keduanya pun saling melirik satu sama lain dengan tatapan curiga.
Lee Rin membaca buku sampai tuntas, dia melihat kenapa Raja bisa seperti itu. Do Ha memukul-mukul pintu memanggil Lee Rin dengan panggilan Lobak kering. "sekarang aku tahu apa itu gambar untuk pria dewasa, jadi kau harus keluar sekarang" teriak Do Ha. Lee Rin pun mengerti "karena wanita itu raja menjadi seperti yang dituliskan dibuku.
Do Ha terus mengetuk pintu dan menyuruh Lee Rin keluar. Lee Rin terlihat kesal dan mencari tempat untuk menyimpan bukunya, dia memilih di tempat tumpukan kasur untuk tidur. Lee Rin keluar dari kamar dan menatap Do Ha. Sang Hun dan Moo Suk melihat Lee Rin keluar dari kamar.
bersambung ke episode 8
































Đăng nhận xét