Min Young buru-buru keluar dari kamar dan menghampiri Nenek Wang untuk menanyakan keberadaan Lee Gun. Nenek Wang menunjuk TV yang menayangkan secara langsung keputusan Lee Gun. Dia panik dan binggung apa yang harus ia lakukan. Min Young melihat berita di TV yang memberitakan Lee Gun yang terkena penyakit turunan lalu akan mengundurkan diri.
Nenek Wang lemas dan bertanya-tanya apa yang harus ia lakukan segera. Min Young benggong melihat siaran jumpa pers secara Live. Dia berlari keluar dari rumah saat membuka pintu dia melihat ada banyak orang yang mengerubungi untuk menanyakan keadaan Lee Gun. Awalnya Min Young terlihat gugup, tapi dia memberanikan diri menerobos wartawan. "tolong minggir... hentikan" ucap Min Young.
Di dalam ruangan jumpa pers semua wartawan sedang menunggu kedatangan Lee Gun, semua mempersiapkan alat dsb. Ketua Lee dan beberapa anggota lainnya menunggu agak jauh dari panggung. Direktur Tak dan Lee Yong terlihat panik dan gugup menunggu apa yang akan dilakukan Lee Gun.
Sampai akhirnya Lee Gun keluar dari pintu dan berjalan ke arah panggung. Semua wartawan mengerubingi Lee Gun di depan panggung. Lee Gun memperkenalkan dirinya. " Aku Lee Gun, Presdir Jang In Chemical" lalu dia membungkukkan badannya. Min Young berhasil berlari sampai ke jalan raya, dia mencona mencari taksi tapi beberapa taksi banyak penuh dan terisi oleh penumpang. Wajahnya semakin panik dan binggung.
Lee Gun mulai dengan konferensi persnya, dia membenarkan tentang penyakit turunan keluarga Lee. Tapi dia tidak membenarkan tentang tuduhan kejam terhadap penyakitnya. Direktur Tak yang mendengar penjelasan Lee Gun sampai tak tega dan hanya bisa memejamkan matanya saja.
"aku tahu dengan penyakit turuanan dari keluarga, beberapa pemegang saham akan mengkhawatirkan hal itu, maka dia dengan resmi akan mengundurkan dir dari jabatan sebagai Presdir"ucapnya Lee Gun dengan tegas. Direktur Tak dan Lee Yong sedih mendengar keputusan Lee Gun.Sementara Ketua Lee dan pejabat lainnya tersenyum mendengar keputusan Lee Gun.
Lee Gun berdiri dan meminta maaf karena sudah membuat banyak orang menjadi khawatir karena alasan pribadinya, Dia membungkuk di depan semuanya sebagai bentuk permintaan maafnya,. Min Young masuk melihat Lee Gun yang sedang membungkuk "Lee Gun.... aku tahu semuanya" teriak Min Young. Lee Gun bangun dari membungkuk dan melihat yang siapa orang yang datang.
Semua wartawan akhirnya melihat ke arah Min Young yang baru datang. Min Young mendekati panggung, dia tahu Lee Gun berbohong dan betapa kejamnya dia mendorong dirinya supaya menjauhi Lee Gun. "Ellie Kim apa yang kau lakukan di acara Jumpa Pers orang lain?" ucap Lee Gun dengan sinis. Min Young meminta Lee Gun untuk menatapnya kalau ia sedang berbohong.
Min Young meminta Lee Gun mengatakan dirinya tidak merindukan Min Young selama tiga tahun dan mengatakan bahwa Min Young itu tidak ada artinya dalam hidupnya. "Direktur Tak.... keluarkan dia dari sini!!!" teriak Lee Gun. Direktur Tak dan Lee Yong hanya terdiam, Lee Gun semakin marah karena keduanya hanya diam saja.
"katakan lah jika kau yakin bisa hidup tanpa diri, maka aku akan melepaskan mu" ucap Min Young dengan menatap tangisnya. Akhirnya Lee Gun mengakui kalau ia berbohong, dia menegaskan kalau Min Young menagalami kesulitan dan merasa menderita maka ia akan juga merasa menderita. Itu salah satu alasan dirinya berbohong pada Min Young.
Min Young tak percaya kalau selama ini dia dibohongi oleh Lee Gun, dia mulai berjalan menaiki panggung dan berdiri tepat di depan Lee Gun. Dia tak habis pikir Lee Gun selama ini sudah memikirkan penderitaan yang akan dia hadapi. Min Young merasa penyakit itu belum datang, jadi seharusnya mereka tidak perlu bersedih dan putus asa. Mereka bisa sama-sama menangis kalau penyakit itu benar-benar sudah datang.
Lee Gun menatap Min Young dengan air mata yang tergenang. "Dengar Kim Min Young, jangan salah paham. semuanya tidak akan berubah, penyakitku juga tidak berubah aku tidak punya hak untuk mencintakumu" ucap Lee Gun tanpa memperlihatkan wajahnya pada Min Young. Min Young mendekati Lee Gun, dia menarik jas Lee Gun supaya ia bisa melihat wajah Lee Gun.
"kenapa kau butuh hak untuk mencintai? Meskipun ada bom waktu yang akan meledak, jangan merasa takut sebelum itu" Ucap Min Young yang terus menatap Lee Gun walaupun Lee Gun hanya bisa menunduk di depannya. Min Young menyatakan dirinya tidak akan meninggalkan Lee Gun sendirian apalagi ia dalam keadaan sakit.
Lee Gun mulai memberanikan mengangkat kepalanya. "aku mencintaimu" ucap Min Young, dia pun mendekat dan mencium Lee Gun didepan wartawan. Saat itu air mata Lee Gun tumpah, matanya tidak tertutup saat Min Young menciumnya. Direktuk Tak merasa terharu, Lee Yong tersenyum sementara Ketua Lee panik apa yang ia harapkan selama ini malah jadi drama romantis.
Min Young berhenti mencium Lee Gun, dia masih menutup matanya. Lee Gun menatap mata Min Young yang sedikit demi sedikit terbuka. Dia seperti mencari keyakinan bahwa Min Young benar-benar mencintainya. Saat keyakinan itu timbul, dia pun berani mencium Min Young dengan penuh rasa cinta didepan para wartawan. Semua waratawan pun tidak mau kehilangan moment,merekam kejadian itu.
Di Kamar hotel 2006, Lee Gun duduk melihat nomor dari kamar hotel yang dimasuki. Min Young merasa mereka harus berbicara dengan tenang, jadi dia meminta Direktur Tak untuk memesan kamar hotel untuk mereka. "sangat mengagetkan, kau tahu tadi kau sadar kau tadi ada dimana? didepan banyak orang, bagaimana kau seberani itu?" pikir Lee Gun.
"kenapa kau bersikap dingin dan membuatku untuk menjauhi mu?" tanya Min Young penasaran. Lee Gun meminta Min Young untuk mendengarkannya, bahwa penyakit yang dia miliki itu bukan hal yang sepele. Dia tidak tahu kapan, tiba-tiba dia tidak bisa mengingat Min Young. Atau bisa juga tubuhnya menjadi lumpuh dan tak bergerak. Menurutnya ia tidak punya rasa malu meminta Min Young untuk tetap bersamanya.
"kenapa tidak? itu bukan masalah bagiku?" tegas Min Young dengan tatapan lurus pada Lee Gun. Dia bertanya balik, "bagaimana kalau bom waktu ada di dalam tubuhku dan tidak tahu kapan akan meledak?". Lee Gun berdiri menurutnya itu tidak mungkin, Dia berteriak, kalau pun ada dia akan mengambil gunting dan mengunting semua kabel merah atau pun biru, semua warna pelangi dalam kabel.
Kalau sampai tidak berubah juga, maka ia akan memandangi wajah Min Young terakhir kali, lalu memeluknya dan ia akan meledak bersama. Min Young tersenyum, "lihat!!! kau juga akan melakukan hal yang sama dengan yang ku lakukan padamu" ucap Min Young. Lee Gun duduk lemas di sofa, "kenapa aku tak boleh melakukan hal yang sama untukmu?" tanya Min Young.
"apa menurutmu aku bisa meninggalkanmu?" tanya Min Young. Lee Gun hanya menatap Min Young dan terdiam. Lalu Min Young berjalan dan duduk dihadapan Lee Gun, diia megang tangan Lee Gun. Menurutnya sudah tidak ada gunanya Lee Gun tuk mendorongnya untuk menjauh, karena ia tidak aka pergi kemana-mana. "bagimana aku bisa tidak serakah terhadapmu?" tanya Lee Gun.
Lee Gun melihat Min Young itu sangat baik dan bodoh. Min Young menilai kadang serakah itu lebih baik. Min Young tersenyum, Lee Gun pun akhirnya memegang tangan Min Young dan keduanya saling menatap.
Dalam berita di TV, memberitakan tentang Presdir Lee Gun dan Ellie Kim berciuman dalam acara jumpa pres, Semua keluarga Min Young menonton berita dan terkejut melihatnya. Wartawan melihat keduanya seperti pasangan Nothing Hill versi korea. Mi Ja melihat itu benar-benar gila, sementara Mi Soo melihat adegan itu sangat romantis. Ibuny hanya bisa diam melihat anaknya mencium Lee Gun lebih dulu.
Kakak iparnya malah melihat adegan itu sangat erotis sekali. Presdir Park berbeda pendapat, dia melihat kedua pasangan itu sedang benar-benar jatuh cinta. Ibu Min Young hanya bisa diam dan melonggo melihat Min Young yang akhirnya kembali pada Lee Gun.
Lee Gun terus saja tertawa dan tersenyum melihat Min Young yang ada disampingnya makan malam bersama. Min Young melihat Lee Gun yang terus saja tertawa "kenapa?" tanya Min Young. Lee Gun merasa keadaan seperti sedang bermimpi. Dia meminta Min Young untuk mendengarnya, dia berkhayal didepannya itu ada beberapa ekor merpati dan itu lucu sekali. Min Young tersenyum mendengar Lee Gun berkhayal.
"Min Young, aku bisa satu meja makan dengan mu itu seperti mimpi" ungkap Lee Gun. Min Young tersenyum, Lee Gun pun tersenyum. Lalu Min Young menaruh garpu dan pisau, dia memberikan kode supaya Lee Gun mendekat. Lee Gun melihat Min Young ingin dicium olehnya. Dia pun bersiap-siap dengan memiringkan wajahnya dan mendekat.
Saat sudah mulai mendekat, Min Young langsung mencubit pipi Lee Gun. Lee Gun berteriak kesakitan, dia melihat Min Young sedang membalas dendam. Min Young membenarkan "selama tiga tahun, kau berbohong, bersikap kasar dan membuat ku bersedih" kata Min Young dengan mata sedikit melotot. Menurutnya itu adalah hukuman untuk Lee Gun atas semua sikapnya.
"yahhhh.... aku pantas menerimanya"ujar Lee Gun seperti meminta Min Young untuk melepaskannya. Tapi Min Young masih saja mencubitnya, setelah puas baru dia melepaskannya. Dia tersenyum puas lalu meminum gelas depan mejanya. Lee Gun masih kesakitan, dia memanggil Min Young kembali. "kau mau membalas dendam padaku disebelah sini?" dengan sengaja Lee Gun menyodorkan pipi sebelah kirinya.
Min Young menahan senyumnya, dia akhirnya hanya menyentil sedikit pipi di sebelah kiri Lee Gun. Tiba-tiba Lee Gun berwajah serius, dia menyolek Min Young beberapa kali. Tapi Min Young tetap saja makan. Dengan terbata-bata dia mengatakan "kitaaaa.... apakah kita akan tidur bersama disini?" Min Young menatap Lee Gun dengan tatapan heran.
"bagaimana menurutny?" tanya Lee Gun. Dengan santai Min Young hanya menjawab "tentu saja". Lee Gun pun melempar serbet makan ke atas dan tertawa. Min Young pikir harga sewa kamar mereka itu sama saja ketika mereka harus menginap atau tidak. Menurutnya mereka harus menginap supaya tidak membuang-buang uang. Min Young terus makan sambil berbicara pada Lee Gun.
Lee Gun melompat kegirangan diatas bangkunya. "tiga tahun, waktu selama itu telah membuatku dingin. hebattttt... hebaaatttt... hebatttttt" teriak Lee Gun. Min Young sendiri masih serius dengan makan dan meminum wine. Lee Gun bangun dari bangkunya, dia seperti ingin mengendong Min Young tapi Min Young tetap serius makan. Akhirnya Lee Gun duduk dan kembali untuk menyelesaikan makannya.
Min Young tersenyum duduk diatas tempat tidur dengan Lee Gun. "Min Young, kita tidur bersama karena kau yang menginginkannya"ucap Lee Gun . Tapi Lee Gun merasa jarak mereka tidak semakin dekat. Min Young pikir mereka tidur bersama karena tidak ingin menyia-nyiakan uang. Lee Gun setuju dengan hal itu, mereka harus memanfaatkan uang dengan baik.
Lee Gun melihat Min Young itu sangat perhitungan sekali. Keduanya tertawa bersama, Lee Gun mengeluarkan suara aneh dari mulutnya. Dia mengatakan kalau ia menguap dan mengantuk. Dia menjatuhkan tubuhnya dibagian tengah kasur dan melihat Min Young masih duduk. Akhirnya Min Young merasa lelah karena banyak kejadian hari ini.
Min Young pun membaringkan tubuhnya, "Min Young.... lihat aku" pinta Lee Gun yang sekarang berbaring tepat disampingnya. Min Young dengan tersipu malu menolehkan kepalanya menatap Lee Gun, lalu Lee Gun membahas tentang yang tadi mereka lakukan di acara Jumpa Pers. Min Young pura-pura bodoh "yang kita lakukan tadi?" tanya Min Young polos.
Lee Gun pun mengejanya dalam bahasa inggris. Min Young membaca itu KISS dan dia tersenyum. Lee Gun merasa saat di depan banyak orang dia melakukannya agak sedikit kacau. Min Young juga merasa mereka melakukannya sedikit kacau. "bisakan kita melakukan lagi? K-I-double S!" ucap Lee Gun, Dia ingi melakuan lagi dengan Min Young.
Min Young memiringkan badannya dan sekarang mereka saling berhadapan. Lee Gun tersenyum dan mengelus pipi Min Young dengan sangat lembut. Lee Gun sudah siap mencium Min Young yang sudah memejamkan matanya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Lee Gun berteriak mengumpat Sekertaris Tak "Sekertaris Tak Sialan". Min Young meminta Lee Gun untuk mengangkatnya mungkin saja penting.
Lee Gun seperti enggan untuk turun dari tempat tidurnya, dia menatap Min Young dan binggung. Lalu dia berteriak "stop the Beat". Dia meminta Min Young berhenti sebentar sampai ia akan kembali. Dia pun ingin Min Young juga membeku. Min Young tersenyum, dia mematuhi perintah Lee Gun untuk membeku. Dia pun tersenyum melihat Lee Gun yang keluar dari kamar untuk menerima telp.
Direktur Tak langsung mengatakan ada sesuatu hal yang besar terjadi. "semua hal yang besar sudah terjadi menurut ku, ada apa lagi?" teriak Lee Gun kesal Dia mengumpat Direktur Tak itu sangat menganggu. Direktur Tak menceritakan kisah cinta yang terjadi saat di jumpa pers meluluhkan hati seluruh bangsa. Mereka dianggap sebagai pasangan romeo dan Juliet dari korea.
Lalu dia menceritakan Nenek Wang yang pingsan, tapi Nenek Wang berusaha untuk kuat dalam situasi seperti sekarang. Lee Gun sudah mengetahui hal itu akan terjadi ketika neneknya tahu ia terkena penyakit turunan. Direktur Tak juga memberitahu bahwa surat pengunduran dirinya itu ditolak. Dan semua alasanya itu karena tidak ada yang bisa mengantikan cara kerja dan semua tidak setuju dengan keputusan itu.
Lee Gun tertawa "pesona ku... aku muak.... tidak mau mati" ucapnya dengan bangga. Dengan penasaran Direktur Tak menanyakan sesuatu yang pribadi "lalu kapan kau akan mengarungi perjalanan cinta dengan Nyonya dan berciuman sepanjang jalan?" Lee Gun kesal sendiri dengan Direktur Tak yang membahas tentang Kiss, dia pun berteriak menyuruh untuk menutup telp. Setelah itu dia mengumpat karena menganggu.
Lee Gun lalu berteriak "Min Young aku datang....." ia masuk dan berguling diatas tempat tidur memanggil Min Young. Dia binggung melihat Min Young yang sudah tertidur, dia heran pada Min Young yang dengan cepat bisa tertidur. "jangan jadi es... jangan jadi es..." ucap Lee Gun seperti sedang sulap. Tapi Min Young tetap tak bergeming dari tidurnya.
Akhirnya dia hanya menatap Min Young yang sudah tertidur. Dia menarik selimut untuk menyelimuti sampai ke pundaknya. "Siputku... dengan tubuhmu yang sangat kecil, kau sangat berani" bisik Lee Gun. Lalu dia melepas sepatunya dan bersiap untuk tidur. Dia mendekat pada Min Young dan berbisik untuk berterimakasih pada Min Young lalu Lee Gun menutup matanya dan tidur disamping Min Young.
Min Young bertemu dengan Nenek Wang, dia berjanji akan selalu bersama Lee Gun. Nenek Wang seperti memperingatkan Min Young. Tapi Min Young akan tetap disisi Lee Gun walaupun ia dalam keadaan sakit sekali pun. Nenek Wang tidak bisa menerima itu, dia tahu penyakit Lee Gun akan kembali dengan tiba-tiba jadi mulai sekarang dia tidak ingin meminta Lee Gun kembali.
"saat aku masih muda, aku tidak tahu suamiku terkena penyakit turunan. Tapi setelah menikah aku baru mengetahuinya dan aku terlalu mencintainya" cerita nenek wang. Tapi dia tidak pernah menyesalinya karena dengan saling mencintai itu menurutnya sudah cukup. Menurutnya apabila Min Young itu dekat dengan Lee Gun maka ia akan menderita.
Min Young memegang tangan nenek Wang. "tidak perduli seberapa berat pejalanan kami, jika aku bersamanya maka aku bisa mengatasinya" ucap Min Young. Dia meminta izin nenek Wang untuk memperbolehkan dia untuk tetap bersama Lee Gun. Menurut Nenek Wang lebih baik ia meminta izin pada ibunya dulu, kalau ibunya mengizinkan maka ia akan mengikuti kemauan Min Young. Min Young tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada nenek Wang.
Salah satu ketua merasa tidak ada masalah dengan Lee Gun, karena penyakitnya itu sudah berlalu tiga tahun yang lalu dan dalam tiga tahu perusahan mereka berkembang pesan. Ketua Lee merasa itu bukan masalah penyakit Lee Gun yang akan kambuh lagi, menurutnya itu sangat berbahaya ketika penyakit itu terjadi pada Lee Gun lagi. Lee Yong seperti pusing mendengarkan ucapan Ketua Lee.
"itu sebabnya kita tidak bisa menyerahkan perusahaan pada Lee Gun" ucap Ketua Lee dengan yakin. Lalu Ketua yang lain memutuskan untuk voting, dia ingin mereka angkat tangan apabila tidak menginginkan Lee Gun mengundurkan diri. Hampir semua orang mengangkat tangan termasuk dengan Lee Yong. Ketua Lee sampai melotot melihat banyak orang yang tidak setuju Lee Gun mengundurkan diri.
Dia berteriak kalau ini tidak penting memutuskan dengan mengangkat tangan, dia ingin mereka membahas agenda rapat dulu. Semuanya pun mulai adu mulut satu sama lain, akhirnya Lee Gun datang dan ia tahu mereka semua sedang membahas tentang pemecatan dirinya. Ketua Lee pun menanyakan "apakah Lee Gun akan menepati janjinya pada jumpa pers kemarin?"
Lee Gun duduk di meja, dia merasa harus menetukan nasibnya sendiri. Dia memutuskan untuk mengundurkan diri sejak hari ini. Semua orang saling berpandangan, Lee Yong juga kaget dengan keputusan Lee Gun. "namun... hanya dalam 3 bulan saja" teriak Lee Gun. Ketua Lee merasa pesiun yang aneh untuk Lee Gun. Lee Gun menegaskan dirinya tidak mengatakan pensiun tapi ia berlibur.
Dia merasa selama menjadi Presdir tidak memiliki waktu untuk berlibur dengan layak. Ketua Lee merasa tidak masuk akal. Lalu Lee Gun menginginkan supaya mereka untuk melakukan pengambilan suara saja. Ketua Lee terlihat gusar, dia menanyakan siapa yang akan memimpin perusahaan selama tiga bulan kedepan. Lee Gun akan memperkenalkan satu orang yang akan mengantikan dirinya selama 3 bulan.
Lee Gun menjelaskan bahwa orang yang ia perkenalkan itu adalah orang yang kenal dan sangat berpengalaman dalam bidang manajemen. Direktu Tak membuka pintu, Nenek Wang masuk dengan baju kantornya. Semua berdiri menyambut Ketua Wang yang masuk ke dalam ruangan.
"Saat aku meninggalkan illsan, semua orang hanya punya mulut untuk mengoceh, pikiran yang mati. Bagaimana Jang In Chemical bisa bertahan sampai 50 tahun, akan ku tunjukan pada kalian semua" ucap Nenek Wang dengan sangat tegas dan jelas.
Ketua Lee melirik pada Nenek Wang yang akan mengantikan Lee Gun, Lee Gun meminta semuanya untuk memperhatikan nenek Wang karena mereka akan melihat cara nenek Wang memimpin perusahaan. Nenek Wang tersenyum pada Lee Gun yang berdiri disampingnya.
Daniel dan Min Young bertemu di cafe yang dulu milik Daniel, Min Young melihat keadaan cafenya sangat berubah. Daniel juga merasakan hal yang sama, dia merasa waktu begitu cepat karena seperti baru kemarin ia menyusun bangku dengan Min Young. Dia menanyakan kenapa Min Young datang ke tempat ini. Min Young menunduk dengan wajah sedih. Daniel melihat kalau Min Young seperti itu ada sesuatu yang serius.
Dia meminta Min Young mengatakan saja karena hatinya sudah siap. "terimakasih Danie, kalau bukan karena dirimu, mungkin aku tidak akan pernah tahu kebenaran" ungkap Min Young. Daniel menunduk dan tersenyum, dia malah membahas tentang dirinya yang sangat hebat saat memutar stir dengan satu tangan. Min Young tersenyum dia berterimakasih pada Daniel yang selalu disisinya seperti sekarang.
"aku tidak bisa tinggal disisimu... Aku sungguh-sungguh...." Daniel sudah tahu ucapan Min Young pasti akan mengucapkan "menyesal". Dia tahu Min Young akan mengatakan "aku sangat menyesal meninggalkan pria yang menarik seperti diriku kan" ucap Daniel dengan wajah tersenyum sumringah. Min Young membenarkan hal itu, dia merasa sangat menyesal dengan wajah tersenyum.
Daniel pikir dia bisa bersaing dengan Lee Gun, tapi dia sadar dirinya tidak mampu. Dia meras dirinya itu terlalu baik hati. Mungkin nanti dia akan berubah menjadi kejam seperti Lee Gun. Keduanya tersenyum, lalu Daniel meminta waktu sendiri untuk menhilangkan perasannya. Dia sudah bersama Min Young selama 3 tahun dan tidak bisa berpisah hanya dengan kata selama tinggal.
Min Young meminta maaf pada Daniel. "bagaimana aku bisa menemuimu jika kau merasa kasihan seperti ini!" ucap Daniel dengan tersenyum. mengangguk mengerti. Dia meminta waktu pada Min Young untuk membiarkan dirinya sendiri dan bisa menata perasannya kembali. Min Young mengangguk tersenyum.
Daniel duduk dengan wajah termenung, Dia teringat saat pertama kali bertemu Min Young yang tak sengaja masuk ke dalam bilik pengakuan dosa digereja. Min Young mengakui dirinya itu hamil saat itu dia memberikan semangat pada Min Young. Lalu Saat Min Young akan mengugurkan kandungan, dia meminta Daniel untuk tidak perlu takut dan khawatir.
Setelah itu Mi Young juga yang membantu waktu ia memasang nama Cafenya. Saat Min Young tertidur di cafenya karena memikirkan Lee Gun. Saat itu Min Young merasa tidak memiliki rahasia apapun pada Daniel dan merasa sangat nyaman bercerita dengannya. Daniel juga memberikan senyuam untuk Min Young saat pertama kali di wawancara oleh media di Korea.
Daniel juga mengatakan dirinya untuk berusaha mendekati Min Young. Saat di gedung Theatre dia melamar Min Young. Daniel mengingat semua kenangan itu. "aku ingin membantu keluarga bersama mu , tapi tidak terjadi sesuai keingianku. meskipun sudah berusaha keras. Jika tidak ditakdirkan maka tidak akan berhasil apabila tidak ditakdirkan"gumam Daniel sambil menitikan air mata.
Bersambung ke Part 2


























Đăng nhận xét