Sinopsis It's Okay That's Love Episode 16 Part 1


Jae Yul mulai menaruh baskom didekat Kang Woo, lalu ia mulai mencuci semua luka yang ada di kaki Kang Woo. Setelah itu dia mengeringkannya dengan handuk. Kang Woo melihat Jae Yul dengan mata berkaca-kaca. Jae Yul memasang kaos kaki dikaki Kang Woo, lalu memasang sepatu juga. Dia tersenyu melihat sepatu yang dipakai Kang Woo.

 "pacarku, memilih hadiah yang benar-benar sempurna" pujinya. Jae Yul berdiri dan melihat kang Woo yang menangis. "penulis Jang, apakah kau tidak ingin aku kembali lagi?" tanya Kang Woo. Jae Yul memberitahu Kang Woo bahwa pacarnya berterimakasih padanya. Lalu ia menceritkan pacarnya yang mengatakan padanya kalau sampai ia melihat Kang Woo berarti dia hidup selama ini dengan rasa bersalah. 

Hae Soo juga mengatakan padanya, kalau ia merawat Kang Woo selama ini, tapi dalam kenyataannya bahwa ia merawat dirinya sendiri. Kang Woo menatap Jae Yul, "terimakasih untuk segalnya, Kang Woo" ucap Jae Yul tersenyum. Selama ia bertemu dengan Kang Woo, ia menyadari sesuatu "mungkin aku terlihat kuat, semua yang kudapat dari ayah dan kakakku bener-benar menakutkan dan melukaiku"cerita Jae Yul. 

Jae Yul teringat saat ia selalu di pukul oleh ayah dan ditendang oleh kakaknya. Air matanya mulai keluar, dia juga melihat ibunya dipukuli, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Si anak kecil yang lemah, Jae Yul tidak menyadari sampai sekarang ia masih membencinya. Saat ia berlari tanpa alas kaki, walaupun ia tidak menangis tapi itu membuatnya benar-benar ketakutan. 


Jae Yul mulai menangis. "itu hanya masa lalu" ucap Kang Woo. Jae Yul menghapus air matanya, dia mengangguk, "waktu itu ia masih remaja dan itu masa lalu"ucapnya. Dia sendiri juga binggung, ia bisa tumbuh dewasa dengan baik, dan ia menyadari hal itu. "jika kau melihat aku, abaikan saja aku, oke!" pesan Kang Woo. Air mata Jae Yul mengalir deras di pipinya. 

"Tapi apabila sesekali kau berpikir diriku dan merindukan ku. Lihat saja di depan cermin.Karena kau adalah diriku"pesan Kang Woo. Jae Yul mengangguk mengerti, Kang Woo berdiri dari tempat tidurnya, sudah saatnya ia pergi sekarang. Jae Yul memeluk Kang Woo dan menangis, setelah itu keduanya saling menatap. "selamat tinggal Han Kang Woo" ucap Kang Woo. 

"selamat tinggal, Jang Jae Yul" ucap Jae Yul terisak. Kang Woo tersenyum pada Jae Yul, tangan Kang Woo mulai turun dari badan Jae Yul. Jae Yul mulai melepas tangannya, Dia melihat ke depan kaca, ada wajah dirinya. Sepatu yang diberikan Hae Soo tersusun rapi diranjangnya. Jae Yul mulai menangis melihat dirinya yang ada didepan kaca jendela. 


Jae Yul menangis melihat wajahnya, didepan pintu Hae Soo melihat Jae Yul yang menangis. Air mata Jae Yul terus menangis tanpa henti, dia mulai duduk di tempat tidurnya. Hae Soo berkaca-kaca melihat Jae Yul yang menangis tanpa henti. Dia masuk kedalam kamar, memegang wajah Jae Yul dan mencium rambut Jae Yul, lalu memeluknya. Jae Yul terus menangis dipelukan Hae Soo, Hae Soo mulai meneteskan air matanya. 


"wow...Hae Soo kau melakukannya" ucap Dong Min tertawa ditelp. Dia memuji Hae Soo memang dokter yang hebat. Lalu dia berpesan supaya ia hati-hati saat pulang kerumah.  Soo Kwang menanyakan apa yan dikatakan Hae Soo. Dong Min memberitahu bahwa Jae Yul sudah kembali ke kehidupan yang realita. Dan sekarang Jae Yul akan melakukan pengobatan yang sebenaranya. 

Soo Kwang tiba-tiba terserang Tourette, dia memarahi dirinya yang menjengkelkan. Dia merasa masih bertingkah seperti orang bodoh, lalu memukul kepalanya sendiri. Soo Nyu memukul Soo Kwang "mengapa kau?" terak Soo Nyu. Dong Min juga mengumpat Soo Kwang yang menjijikan,  idiot dan mudah marah. Dia mengingatkan itu adalah gejala aktif yang pertama setelah beberapa seminggu. 

"seharusnya kau mengucapakan selamat pada dirimu sendiri" teriak Dong Min. Dia memarahi Soo Kwang yang memukul dirinya sendiri, "apakah kau ingin dipukul?" teriak Dong Min. Dia akhirnya memukul Soo Kwang beberapa kali. Soo Nyu mencubit tangan Dong Min, Dong Min kaget kenapa So Nyu mencubitnya. 


Soo Nyu mantap sinis Dong Min. "ada apa dengan mu?" tanya Dong Min binggung. Soo Kwang tersenyum, dia senang dibela Soo Nyu karena ia adalah pacarnya. Soo Nyu tersenyum, dia mengedipkan mata pada Soo Kwang. Soo Kwang membalas kedipan mata pada Soo Nyu. Dong Min cemberut "kalian berdua seperti anak anjing yang mabuk cinta"ejeknya. 

Dong Min ingin memulai ramyon tapi dia melihat Soo Kwang yang makan Mie bersama Soo Nyu. Soo Kwang sudah menyeruput mienya bersama Soo Nyu, tapi saat sudah dekat, Dong Min memotongnya dengan sumpit. Keduanya terlihat kecewa karena seharusnya mereka bisa berciuman.


Jae Yul berjalan-jalan keluar dari kamarnya bersama pasien yang lain, tak sengaja dia melihat anak berseragam seperti Kang Woo. Tapi dia tersenyum karena yang ia lihat itu bukan Kang Woo tapi orang lain. Hae Soo dan dokter yang lain lewat, dia menyapa semua pasiennya. 

Saat ia berjalan bersebelahan dengan Jae Yul tangan mereka saling berpengangan. Keduanya tersenyum karena hanya itu yang bisa mereka lakukan. Hae Soo sempat melihat punggung Jae Yul yang berjalan. Jae Yul hanya tersenyum dan tetap jalan ke depan. 


Dua orang sedang berebut remote TV, Pria muda tahu pria tua itu ingin sekali menonton acara yang sama dengan yang kemarin. Pria tua itu bertolak pinggang "berapa umurmu?" teriaknya. Pria muda melihat dengan umur yang tua tidak memberikan hak padanya, untuk selalu yang melihat yang inginkan. Pria tua itu menoyor pria muda dan langsung mengambil remote dari tangan Pria muda. 

Jae Yul mengambil remote dan mematikan TV, Pria tua itu marah dengan yang dilakukan Jae Yul. Jae Yul membaca peraturan yang ada diruangan itu. "semua orang memiliki hak untuk menonton TV, tanpa memperhatikan usia dan kelamin, semua orang akan bergantian dan tetap adil dalam menonton program acara untuk kesenanga."

Lalu dia menyerahkan remote TV pada si pria muda, Dia mengingatkan si pria itu supaya tidak membuat masalah, kalau sampai itu terjadi maka mereka akan kehilangan hak istimewa untuk menonto TV. Dia itu bukan yang di inginkan oleh si pria tua itu. Pria itu ingin protes tapi teriakan dokter menghentikannya. 


Dokter yang datang adalah Hae Soo dengan Dr park dan Dr magang. Semua menyapa para pasien, Jae Yul berusaha untuk terlihat santai. Tapi si pria tua terlihat wajahnya kesalnya, "kenapa ekpresimu?" tanya Hae Soo binggung. Jae Yul menepuk pundaknya, dia seperti memberi kode kalau tidak dibahas dan mengatakan itu bukan apa-apa. Akhirnya Pria itu  duduk dan tak mau membahasnya. 

"apakah kau tidak nyenyak tadi malam?" tanya Hae Soo pada si Pria Tua. Pria itu memberitahu ia tidur dengan nyenyak. Jae Yul melapor "tidak.... dia tidur dengan nyenyak" Pria tua itu melihat Jae Yul semakin kesal. Jae Yul pikir karena si pria itu tdak nyenyak maka ia harus mendapatkan pengobatan dengan hal itu. Jae Yul tersenyum, sementara sang Pria terilhat sangat kesal. 

Hae Soo ikut tertawa, dia melihat Jae Yul sudah menjadi ketua dari kelompok itu. setelah itu ia menyapa Ny 
Lee Yeo Sun, menanyakan tentang sarapannya. Jae Yul tetap tersenyum pada Hae Soo. 


Young Jin melihat lapora medis, ia melihat mereka harus menurunkan dosis obat yang diberikan pada Jae Yul. Hae Soo setuju, dia memikirkan hal itu juga. Young Jin menyenggol Hae Soo, dia melihat Hae Soo terlihat sangat sombong. "bukan kah seharusnya kau berterimakasih padaku?" protes Young Jin. Dia bahkan sampai memohon pada Dewan displin untuk melepsakan hukuman cobaan untuk Hae Soo. 

Hae Soo memegang pundak Young Jin "apakah itu benar-benar diperlukan" goda Hae Soo. Young Jin merasa geli karena Hae Soo mulai mengelus-ngelus lehernya, dia meminta Hae Soo menghentikannya. Lalu keduanya pun tertawa. Ponsel Hae Soo berbunyi, dia melihat lalu menaruh dikantungnya.


"siapa itu ?" tanya Young Jin yang melihat Hae Soo menghindari orang yang menelpnya. Hae Soo memberitahu itu telp dari ibunya. Young Jin melihat ibu Hae Soo itu sudah sangat sabar, jadi dia meminta Hae Soo berhenti menghindar dan menemui ibunya. Belum sempat Hae Soo berkomentar ibunya sudah datang dan berjalan kearahnya. 

Young Jin juga terlihat kaget dengan ibu Hae Soo yang tiba-tiba datang. "aku tidak berpikir  untuk menjual restoran karena bisnisnya sedang berjalan baik. Tapi Yoon Soo mengatakan bahwa dia akan memberimu uang dari tabungannya untuk membeli rumah" jelas Ibu Hae Soo. Ibunya meminta Hae Soo keluar dari rumah sakit dan pergi ke luar negeri. 

Hae Soo berdiri, dia menarik ibunya untuk membicarakan hal itu dirumah. Young Jin seperti ingin berbicara, tapi ibu Hae Soo langsung mengikuti Hae Soo yang berjalan lebih dulu. Young Jin hanya menatap sedih Hae Soo yang hubungannya tidak disetujui oleh ibunya. 


Hae Soo sudah berganti baju dan ibunya membuka pintu taksi dan menyuruh Hae soo masuk lebih dulu. Hae Soo akhirnya masuk baru ibunya mengikutinya. Di belakang taksi terlihat Jae Yul yang berdiri melihat Hae Soo pergi dengan sang ibu. Tak jauh dari situ, Yoon Chul memanggil Hae Soo ditaksi. 

Tapi Yoon Chul binggung melihat Hae Soo yang terlihat sangat kesal. Sang istri setuju dengan ucapan suaminya, lalu Yoon Chul mengajak istrinya untuk masuk ke dalam karena mereka harus bertemu dengan Jae Yul di dalam. Hye Jin setuju, keduanya masuk rumah sakit bersama-sama. 


Keduanya bertemu Jae Yul dengan penjaga, Jae Yul melihat Yoon Chul yang memegang erat tangan istrinya. Hye Jin menceritakan dirinya selalu merasa kasihan dengan Yoon Chul. Dia juga khawatir, hidup Yoon Chul akan berantakan. Dia juga tak tahu harus berapa kali Yoon Chul menderita kalau penyakitnya kambuh. 

"apakah kau berpikir untuk meninggalkan Yoon Chul atau kabur darinya saat merasa seperti itu?" tanya Jae Yul. Hye Jin tersenyum malu, menurutnya melarikan diri itu sangat mudah. Lalu Yoon Chul punya perkataan yang ia katakan pada sang istri "jika kau kasihan padaku, bersabarlah dan memahaminya. bahkan saat dia marah padaku dan hanya mencintaiku sepenuh hati" 

Jae Yul hanya bisa menunduk, lalu Yoon Chul meminta Jae Yul untuk tidak perlu mengkhawatirkan Hae Soo. Dia melihat Jae Yul juga berhak untuk bahagia. Jae Yul mengangguk lalu tersenyum pada dua pasangan yang semakin mesra di depannya. 


Jae Yul berjalan masuk ke kamarnya, dia terdiam sebentar lalu memegang ponselnya dan duduk di tempat tidur. Dia menelp ibu Hae Soo, ia akan berbicara dengan Hae Soo untuk membantu menyakinkan supaya ia pergi. Hae Soo sedang memegang tangan ayahnya, Jae Yul meminta pada Ibu Hae Soo, "jangan katakan pada Hae Soo dan suruh dia datang menemuiku saja" Dia meminta tolong pada ibu Hae Soo. 

Ibu Hae Soo terlihat tegang saat mendengar ucapan Jae Yul. Jae Yul menegaskan kembali dirinya akan berbicara dengan Hae Soo dan membantu untuk  menyakinkan Hae Soo. Dia meminta ibu Hae Soo mempercayainya. Ibu Hae Soo masih terdiam tanpa berkomentar. Hae Soo duduk di depan ibunya, dia ingin ibunya mengatakan apa yang ingin ia katakan. 

Jae Yul memangil ibu Hae Soo ditelp, tapi ibu Hae Soo sudah menutupnya lebih dulu. Hae Soo melihat wajah ibunya, kalau ibunya tidak ada yang ingin dibicarakan maka ia yang akan bicara duluan pada ibunya. Dia seperti akan menyesal apabila mengatakan ini, dia pikir kalau nanti kakak dan ibunya mengatakan bahwa ia tidak ingin melihatnya lagi.

Ibunya memotong ucapan Hae Soo, dia memberitahu pesan Jae Yul untuk Hae Soo, supaya menemuinya dirumah sakit. Dia menyuruh Hae Soo pergi sekarang, setelah itu mereka akan membicarakan lagi. Hae Soo berdiri dan berjalan keluar kamar, kakaknya melihat bertanya kemana ia akan pergi. Hae Soo tidak menjawabnya, begitu juga sang ibu yang sibuk melipat handuk. 


"apakah bukumu laris terjual?" tanya Hae Soo. Jae Yul memperlihatkan berita dirinya di internet, semenjak berita dirinya terkena Skizofrenia tersebar, penjualan bukunya meroket. Semua buku baik dari online atau offline kembali menjadi nomor satu dan best seller. Hae Soo menanyakan perasaan Jae Yul sekarang. 

Jae Yul memberitahu bahwa tadi Tae Yong menelpnya, ada acara diradio yang mengundangnya menjadi bintang tamu. Dia ingin tahu pendapat Hae Soo. Hae Soo pikir Jae Yul harus melakukannya, dia ingin Jae Yul datang supaya bisa menghancurkan orang bodoh yang tidak berpendidikan, bahkan yang tidak bisa membedakan pidana, tak tahu malu tanpa rasa bersalah. 

Dan juga sebagai penderita Skizofrenia yang mengalami sakit hati dan rasa sakit. Jae Yul merasa akan memikirkan itu. Lalu Jae Yul memberikan sesuatu untuk Hae Soo. Dia ingin Hae Soo pergi liburan seperti yang direncanakan. Hae Soo menatap wajah Jae Yul lebih dalam. 


"apakah kau menyuruhku datang kesini, hanya untuk mengatakan itu, untuk menyuruhnya pergi?" tanya Hae Soo sedih. Jae Yul membenarkan hal itu, Hae Soo menunduk, dia pikir mereka akan putus lagi. Jae Yul meminta Hae Soo bisa bersikap loyal pada ibunya. Hae Soo memberitahu dirinya sudah memberikan uangnya selama bertahun-tahun pada ibunya. 

Jae Yul melihat Sikap Hae Soo itu belum baik dan melakukan tindakan seperti ini tidak benar. Hae Soo pikir dia bisa melakukan apa pun yang ia inginkan untuk hidupnya sendiri. Jae Yul menjelaskan setelah ia keluar dari rumah sakit, dia akan tetap menjalani pengobatan. "cinta tidak berarti memberi sesuatu untuk orang lain. Tapi itu berarti untuk mencapai sesuatu " ucap Jae Yul. 

Jae Yul berpesan supaya Hae Soo jangan menyerah dengan hidupnya yang sudah direncakan hanya karena dirinya. Dengan kebebasan yang dimiliki Hae Soo sekarang, dia ingin Hae So pergi sesuai rencanya. Hae Soo mengelengkan kepala seperti tak percaya, Jae Yul memegang tangan Hae Soo seperti ingin Hae Soo mempercayai ucapannya. 


"apakah kau serius sekarang?" selidik Hae Soo. Jae Yul menyuruh Hae Soo untuk melakukan yang dapat ia lakukan untuk melupakannya sampai tahun depan. Tapi kalau sampai tahun depan ia belum bisa melupakan maka kembalilah padanya. Dia meminta Hae Soo jangan menelpnya, karena Hae Soo sudah tahu dia tidak akan mengangkatnya apabila Hae Soo menelpnya. 

Mata Hae Soo mulai mengeluarkan air matanya. Jae Yul memberitahu mulai hari ini, dia akan menolakn kunjungan dari Hae Soo, kalau sampai itu dilanggar maka sebagai dokter Hae Soo sudah melanggar hak dari pasien.Maka ia akan pindah rumah sakit setelah itu. "apakah begitu mudah bagimu untuk mengusirku dengan cara seperti ini?" tanya Hae Soo. 



Jae Yul menyebutnya itu sulit, tapi dia akan menahan kesulitan itu jadi dia akan menghadapinya dan memberitahu keluarga Hae Soo untuk masa depan. Dia juga akan memberitahu sudah melakukan segala sesuatu yang ia bisa dengan percaya diri dan tanpa rasa malu. Hae Soo mencoba tersenyum "bagaimana jika aku pergi dan bertemu dengan pria lain?" tanya Hae soo. 

Jae Yul tersenyum "aku sempurn untuk mu" tegasnya. Tapi kalau itu sampai terjadi maka ia akan menyadari bahwa dirinya sudah keliru dan berharap Hae Soo bahagia dalam hidupnya. Hae Soo menatap Jae Yul dengan wajah cemberut. Jae Yul menegaskan dirinya tidak akan menyerah seperti Hae Soo yang membantu menyadarkan tentang Kang Woo. 

Dia ingin Hae Soo mendapatkan bantuan darinya, lalu kembali lebih kuat dan lebih bijaksana. Lalu dia melepas tangan Hae Soo memintanya untuk pergi. Air mata Hae Soo mengalir, dia masih tak yakin Jae Yul melepasnya seperti ini. Jae Yul menghapus air mata Hae Soo lalu menciumnya, setelah itu Jae Yul meminta Hae Soo pergi. "apaka kau sadar bahwa kau seorang bajingan yang mengerikan" ucap Hae Soo. 

Jae Yul tersenyum dia tahu itu, Hae Soo sedikit memegang jari Jae Yul. Lalu dia menghapus air matanya dan pergi meninggalkan Jae Yul. Hae Soo keluar dari rumah sakit dengan wajah sedih, saat di depan Jae Yul melihat Hae Soo yang terlihat binggung. Hae Soo akhirnya memutuskan berjalan ke arah kanan. Jae Yul terus melihatnya dari jendela kamarnya. 


Hae Soo pulang kerumah lalu mencium dahi ayahnya, saat keluar kamar dia melihat kakaknya yang menjaga ayahnya dan kakak iparnya yang berdiri. Ibu Hae Soo benggong dengan keputusan Hae Soo akan mengambil cuti mulai besok dan pergi. Dia tidak mau Hae Soo berbohong dan menipunya kalau mereka akan saling menghubungi dan bertemu dibelakangnya. Hae Soo mengelengkan kepalanya. 

Kalau sampai ia dan Jae Yul berbuat selicik itu, maka mereka semua akan melarikan diri dan pindah sekeluarga ke luar negeri semuanya. Dia yakin ibunya tahu tentang sifatnya, dia juga memberitahu selama ia pergi, ia tidak akan menghubungi Jae Yul karena ia sangat mencintai ibunya. Menurutnya itu yang bisa ia lakukan untuk ibunya dengan senyuman diwajahnya. 

Ibunya mengerti, dia menyuruh Hae Soo pergi. Hae Soo memegang tangang ibunya "tapi ibu, seperti kau mempercayaiku. Aku ingin kau mempercayaiku sekali lagi". Hae Soo ingin ibunya percaya pada kenyataan, dia adalah dokter yang bisa membantu menyembuhkan pasiennya. Dan tidak peduli dengan kesialan yang datang padanya. dia bisa mengubahnya dengan suka cita dan bahagia.

"jadi maksud mu, ketika  kau kembali, kau pada Jae Yul....." belum sempat ibunya selesai berbicara, Hae Soo memotongnya dan mengatakan ia sangat mencintai ibunya. Dia berjanji akan menelp ibunya dan meminta ibunya menjaga dirinya. Hae Soo pergi, ibunya menangis lalu mengambil teh dan meminumnya. "dasar keras kelapa"umpatnya. 


Hae Soo pulang kerumah, dia melihat Dong Min tersenyum lalu dia menaiki tangga untuk ke kamarnya. Da melihat Soo Kwang sedang menyalakan lilin di depan kamarnya. Soo Kwang melihat Hae Soo yang datang, dia berjanji akan terus menjaga agar lilin Jae Yul tidak terbakar selama Hae Soo pergi. Hae Soo tersenyum lalu ia melakukan tos dengan Soo Kwang dan masuk ke dalam kamarnya. 


Esok paginya, Soo Kwang membantu mengeluarkan koper Hae Soo, dia meminta tolong Choi Hoo untuk membawanya kedalam mobil/ Choi Ho mengerti, dia juga pamit dengan Dong Min yang sedang berjemur dengan kacamata hitamnya. Hae Soo keluar dari rumah dan protes dengan yang dilakukan Choi Hoo dengan kopernya. Soo Kwang memeluk Hae Soo memberitahu bahwa ia yang menelpnya. 

Maka mereka boleh mengunakan mobil Choi Hoo. "mengapa kau bergitu terkejut?" goda Soo Kwang. Menurutna mereka harus memanfaatkanya sebanyak yang mereka bisa untuk semua hal buruk yang sudah Choi Ho lakukan. Hae Soo melonggo mendengar penjelasan Soo Kwang. Tapi Soo Kwang pikir itu bagus daripada Hae Soo naik taksi dan bisa menghemat uang liburannya. 

Hae Soo tertawa, dia suka dengan pemikiran Soo Kwang, Mereka berpelukan, Soo Kang meminta Hae Soo untuk menjaga dirinya dan meminta Hae Soo sering-sering menghubunginya. Hae Soo mengangguk, Dong Min mengucapkan selama tinggal pada Hae Soo. Hae Soo berteriak supaya Dong Min berbahagia dan hidup dengan baik ketika istrinya datang dari amerika. 

Dong Min dengan kaca mata hitamnya menyuruh Hae Soo untuk pergi. Dia tidak ingin Soo Kwang dan dirinya akan menangis karena harus mengucapkan selamat tinggal padanya. Hae Soo protes pada mereka yang hanya mengatakan dengan kata-kata dengan perasaan cintanya. Dong Min membuka kacamata hitamnya, dia kesal karena dengan cara apa lagi mereka menyampaikanny selain dengan kata-kata. 

"kita tidak bisa mengatakan cinta dengan tubuh kita" teriak Dong Min. Soo Kwang tertawa mendengarnya. Hae Soo protes dengan ucapan dari mulut Dong Min, dia pamit untuk pergi. Lalu melambaika tangan pada kedua temannya itu, keduanya berpesan supaya Hae Soo berhati-hati. Hae Soo memperlihatkan tari hula-hula, menurutnya itu cara dia pergi. 


Di dalam mobil, keduanya tak banyak bicara. Choi Hoo konsetrasi menyetir, Hae Soo membuka jendela dan mengeluarkan tangannya. "anginnya sangat sejuk sekali, udara juga begitu segar" teriaknya. Setelah itu dia hanya terdiam. 


Kepala Editor memasangan jas untuk Jae Yul, dia memuji Jae Yul yang terlihat seksi. Tae Yong yang mendengarnya memperlihatkan wajah cemberutnya. "kenapa kau begitu tampan? kau itu sangat tampan." puji kepala editor melihat Jae Yul.  

Jae Yul tersenyum menerima pujian itu, lalu Young Jin masuk ke dalam ruangan. "aku dengan kau akan keluar malam ini?" ucapnya. Tae Yong membenarkan hal itu, Jae Yul akan ada siaran radio malam ini. "apakah kau sadar Hae Soo pergi hari ini?" tanya Young Jin. Jae Yul mengangguk, ia tahu. 


Jae Yul yang baru keluar dari rumah sakit, sudah banyak dikerubungi Fans. Mereka meminta tanda tangan Jae Yul, seorang pelajar datang memintanya tanda tanga. Jae Yul seperti kaget tapi melihat wajah anak itu dia bukan Kang Woo. Lalu ia tersenyum dan memberikan tanda tanganya. Setelah itu Tae Yong meminta semuanya untuk tidak memintanya lagi. 

Saat berjalan beberapa fans melihat Jae Yul itu semakin tampan dan tidak terlihat terkena penyakit mental. "bagaimana jika dia hanya berpura-pura sakit untuk meningkatkan perjualan buku?" ucap seoranga fans. Jae Yul tetep berjalan tanpa menghiraukannya. Tae Yong yang mendengarnya terlihat gerah mendenganya. Tapi ada beberpa Fans yang tidak setuju dengan hal itu. 


Penyiar radio menanyakan ide-ide yang muncul di novel itu keluar saat Jae Yul makan atau sedang berjalan-jalan. Jae Yul pikir tidak seperti itu juga, ide itu datang ketika dia merasakan hatinya gembira dan berdebar-debar. Kepala editor melihat Jae Yul yang melakukannya dengan baik dan percaya diri, JaeYul tertawa di dalam ruang studio. 

Lalu peryiar tahu Jae Yul itu masih pasien dari rumah sakit, tapi dia melihat sekarang Jae Yul terlihat baik dan bahagia. Jae Yul berterima kasih atas pujiannya, dia juga senang berada disini. Penyiar merasa ini sangat memaksa tapi beberapa fans memiliki permintaan khusus. Dia ingin Jae Yul memberikan penyataan penutup yang biasa dibawakan Jae Yul saat siaran. 



Jae Yul terlihat gugup, tapi kepala editor memberikan jempolnya. Akhirnya Jae Yul bersedia dan saat itu juga direkam dengan video. "Hai... Saya Jang Jae Yul, mungkin banyak dari kalian sudah tahu". Hae Soo yang sedang ada dipesawat mendengarkannya. "aku penderita psikosis. Para dokter mengatakan bahwa penyakit ku sangat umumu" Ibunya dan Jae Bum juga mendengarkannya dari radio dirumah. 

"perbandingannya adalah 1 dibanding ratusan orang yang menderita penyakit seperti ku. Dan itu bukan penyakit terminal, tetapi. penyakit yang sangat mungkin diobati. Aku percaya pada dokter ini dan akan berencana untuk melakukan semuanya dengan baik untuk mengatasi hal ini." 

"Karena aku percaya bahwa hal yang terbaik yang bisa kulakukan untuk orang yang kucintai. adalah tidak putusa asa dantidak peduli dengan apa yang mengangguku  Hae Soo mendengar dan melihat video yang direkam Jae Yul di ruang siaran. Lalu Jae Yul memberikan ucapan selamat malamnya, dia ingin memberikan pada dirinya sendiri bukan untuk pendengarnya. 


Meskipun ia selalu bertanya tentang kedaaan semua orang dan mengucapkan selamat malam yang tak terhitung jumlahnya untuk pendengarnya selama bertahun-tahun. Tapi dia sadari dia belum pernah mengucapkan selamat malam pada dirinya sendiri.Dia ingin menanyakan pada dirinya "apakah kau baik-baik saja." Dia ingin semua menanyakan itu pada diri mereka sendiri. 

Setelah itu mereka harus mengucapakan selamat malam untuk dirinya sendiri dengan hangat dan nyaman. Jae Yul menatap kaca depan meja siaran, melihat bayanganya "Selamat malam.. Jang Jae yul" ucapnya. Soo Kwang sedang dalam kamarnya, dia melihat kaca dan mengucapkan "selama malam... Park Soo Kwang" setelah itu dia mencium kacanya, seperti mencium dirinya sendiri. 

Dong Min berdiri di depan kaca dirumah. "selamat malam... Jo Dong Min" lalu ia tersenyum melihat bayangannya dicermin. Hae Soo yang sedang dalam pesawat melihat jendela pesawat, dia  melihat ada bayangan dirinya disana "selamat malam, Ji Hae Soo" Wajahnya masih sedih karena harus berpisah dengan Jae Yul.

Bersambung ke Part 2 
Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger