Sinopsis My Lovely Girl Episode 5 Part 2


Se Na masuk ke dalam kamarnya, dia melihat mulai dari piano dan alat produksi musik tertata rapih di kamarnya, wajahnya tersenyum lalu ia mengambil gambar dirinya dengan background alat-alatnya. Dia menuliskan laporan pada Hyun Wook tentang kamarnya sekarang. Tapi mengurungkan niatnya, ia pergi ke toko es krim untuk membeli dua es krim coklat. 

Dia berdiri di depan rumah Hyun Wook, ingatannya kembali saat Hyun Wook mengatakan ia sudah lama tidak mendengarkan lagu yang mengetarkan hatinya. Lalu ia menanyakan kapan waktu terbaik saat Hyun Wook bisa menuliskan lagi. Hyun Wook mengatakan saat ia sedang jatuh cinta. Se Na tersenyum, dia menaruh es pipinya supaya merasa dingin. 


Tapi orang yang ditunggu oleh Se Na sedang bertemu dengan Sung Jin di bar. Sung Jin tahu Hyun Wook sedang sibuk tapi ia tetap ingin mengajak temannya itu mnum bersama. Hyun Wook menegaskan dirinya harus cepat kembali, Sung Jin menceritakan dirinya bertemu dengan Hae Yoon dan melihatnya menangis. Saat itu Hae Yoon tidak mengatakan alasannya tapi ia tahu itu pasti karena Hyun Wook. 

Hyun Wook menegaskan mereka sedang berkerja keras sekarang. "apa kau tahu sejak kapan Hae Yoon menyukaimu?" tanya Sung Jin. Hyun Wook melihat temannya. Sung Jin mengatakan itu semenjak Hyun Wook belum menyukai Soo Eun. Selama ini dia berharap Hyun Wook itu bisa jatuh cinta lagi dan itu dengan Hae Yoon. "cinta itu bukan sesuatu yang bisa dikendalikan" ucap Hyun Wook.

Sung Jin melihat cinta adalah sesuatu yang membutuhkan usaha. Lalu setelah itu dia merasa dirinya keren setelah mengucapkan itu. Hyun Wook hanya tersenyum lalu minum wine yang sudah dituang Sun Jin. 


Se Na masih duduk menunggu sambil memakan es krim yang ia beli, ponselnya berbunyi. Suara terdengar "dimana kau?" Se Na binggung siapa yang menelpnya, tapi ia menduga itu Shi Woo. "woow ternyata kau mengenal suara yang dikenal oleh seluruh dunia" ucap Shi Woo bangga. Se Na tertawa, dia menanyakan kabarnya. 

Shi Woo mengatakan dirinya sedang tidak baik, dia minta Se Na untuk datang membawa topinya ke hotel M kamar 1105, karena ia membutuhkannya. Dia juga ingin dibawakan pizza. Se Na terlihat malas mendengarnya. Shi Woo juga meminta Se Na untuk tidak memberitahu manager atau staff lainnya. "segera kesini" perintah Shi Woo. 


Se Na berjalan masuk ke hotel dengan membawa pizza dan topi, ketika Shi Woo membuka pintu ia meminta bayaran 38.600 won untuk biaya pizza dan taksi. Shi Woo mengangap harga itu sebagai dirinya menjadi penyanyi panduan. Se Na kesal, dia masuk ke dalam meminta uang karena ia tidak memiliki uang hari ini. "dimana dompet mu?" tanya Se Na. 

Shi Woo menunjuk ke saku belakang jinsnya, Se Na melihat Shi Woo kelaparan dan sudah tidak makan berhari-hari. Shi Woo membenarkan dirinya sangat kelaparan, Se Na rasa bukan pertama kali Shi Woo tinggal di hotel jadi dia bisa mengunakan layanan kamar. Shi Woo memberitahua tidak ada satu orang pun tahu ia ada dihotel karena ia sedang bersembunyi sekarang. 

Se Na terlihat pada Shi Woo yang sedang makan dengan lahapnya. Shi Woo kesal karena sebenarnya pembubaran Infinite itu bukan kesalahan darinya.  Se Na melihat ada banyak orang yang mendukung Shi Woo, dia ingin mengunakan dari ponselnya. Shi Woo tak mau karena ada banyak orang yang menghujatnya. Dia mengatakan baru kali ini dia makan setelah tiga hari yang lalu. 

Shi Woo berbaring karena kekenyanga. Se Na menyuruh Shi Woo bangun supaya ia bisa mengambil dompetnya. Shi Woo tengkurap diatas sofa, lalu Se  Na melihat ada topi lain di dekat Shi Woo, ia kesal kenapa ia harus membawa topinya. Shi Woo beralasan ia ingin mengunakan yang lain. Se Na tahu tadi Shi Woo tidak ingin keluar dari hotel. 


Se Na merasa dipermainkan oleh Shi Woo. " tidak... aku tidak mempermaikanmu, Aku hanya merasa kesepian" jelas Shi Woo. Se Na terdiam, Shi Woo duduk kembali, dia merasa kesepian karena tidak ada orang yang bisa ia hubungi. Dia hanya punya dua orang yang ada disisinya saat menyanyi, yaitu Staff dan pengemarnya. Tapi dia tidak bisa memperlihatkan sisi jeleknya di depan pengemar.

Shi Woo mengeluarkan uang dari saku celananya, dia mengatakan Se Na berhutang padanya. Se Na mengambil dan kembaliannya itu 1.400 won saja. Shi Woo menahan tangan Se Na, ia meminta untuk datang kembali untuk bayaran kembalian itu. Mungkin tidak hari ini tapi lain kali. Se Na menatap sedih Shi Woo yang merasa kesepian. 


Se Na masuk ke dalam kantor, banyak wartawan di depan ingin mengetahui infomasi Shi Woo. Saat masuk dia melihat Sang Bong sedang berbicara dengan Hyun Wook. Sang Bang melihat media sosial mengatakan Shi Woo ada  di Gangneung, ia pikir harus pergi kesana. Hyuk Wook tersenyum, dia juga membaca Shi Woo sedang ada di jeju. 

Hyun Wook ternyata hanya menyindir, ia tak percaya seorang manager tidak tahu kemana artisnya itu pergi dan tidak menhubunginya. Dia binggung apa yang ia kerjakan selama ini. Sang Bong meminta maaf, Hyun Wook meminta Sang Bong untuk mencarinya sampai sore karena mereka tidak bisa  melihat reaksi wartawan kalau Shi Woo pergi terlalu lama. 

Setelah Sang Bong pergi, Se Na menghampiri Hyun Wook. "Shi Woo mengatakan untuk tidak memberitahu pada siapapun, tapi aku sepertinya harus memberitahumu" ucapnya. 


Keduanya berjalan di lobby hotel, Hyun Wook tak percaya Se Na bisa tahu sesuatu yang managernya saja tidak tahu. Se Na menceritakan Shi Woo yang menelpnya semalam. Hyun Wook semakin kaget mengetahui Se Na ada di hotel itu tadi malam. Se Na mengangguk, menurutnya sekarang ia bisa membantu. Hyun Wook tidak mau memuji, ia menanyakan kamar Shi Woo. "1105" ucap Se Na singkat. 

Di depan lift, Hyun Wook memyuruh Se Na tidak ikut dan tetap tinggal di lobby. Menurutnya yang ia bicarakan nanti antara presdir dan artis. Lalu ia masuk lift, Se Na hanya bisa diam. 


Bunyi Bel di kamar Shi Woo, ia pikir itu  Se Na. Tapi saat membuka pintu, Hyun Wook langsung nyelonong masuk. Dia memarahi Shi Woo yang tidak menghubungi perusahaan. Shi Woo mengumpat karena Se Na seharusnya tidak memberitahu siapapun. Hyun Wook menasehati seharusnya Shi Woo bisa membicarakan hal ini dengan perusahaan. Dia melihat Shi Woo tidak peduli dengan masa depannya. 

Shi Woo merasa khawatir makanya ia melakuan tindakan seperti ini. "jadi kau pikir bersembunyi dalam hotel bisa menyelesaikan masalah?" teriak Hyun Wook. Dia meminta supaya Shi Woo jangan mundur saat melakukan hal yang buruk dan maju saat melakukan yang baik. Dia memerintahkan Shi Woo keluar karena Fansnya sudah menunggu di luar gedung semalaman. 


"aku takut"ucap Shi Woo. Dia takut semua orang melihat ke arahnya, dia binggung apa yang harus ia lakukan nanti. Hyun Wook membalikkan badannya, dia bertanya apakah Shi Woo tidak marah, teman-temannya sudah membuangnya dan pergi. Dia sendiri benar-benar marah dengan Jae Young, jadi dia ingin Shi Woo bisa menang. 

Dia tidak ingin Shi Woo menang dengan gugatan, tapi ia ingin Shi Woo menangn dalam penyanyi, panggung, dengan musik. Shi Woo melirik Hyun Wook, dia tak yakin presdirnya itu menyuruhnya untuk menjadi penyanyi solo. Hyun Wook menegasakan itu suatu rencana yang sudah ia buat dan keputusannya itu terserah padanya. 

Shi Woo tak percaya dengan yang dilakukan Hyun Wook, karena ia sendiri mengatakan dirinya itu tidak pantas menjadi penyanyi. "aku mengatakan kau kurang berbakat" jelas Hyun Wook. Dia tahu Shi Woo tidak bisa menyanyi, tapi ia pikir Shi Woo tidak buruk dengan lagu buatan Se Na karena lagu itu tidak membutuhkan tehnik menyanyi. 

Hyun Wook juga menegaskan Shi Woo tidak bisa menang hanya karena banyak orang yang mendukungnya. Dia memberikan dua pilihan, menyerah menjadi penyanyi atau bekerja sebagai penyanyi solo. Dia akan menghormati semua keputusan Shi Woo, karena perusahaan itu tidak tergantung dengan penyanyi yang tidak berbakat seperti dirinya. 

Shi Woo perlu waktu untuk berpikir, Hyun Wook memberikan waktu, hanya 2 hari dan tidak lebih dari itu. Dia meminta Shi Woo segera putuskan setelah itu mereka akan mengadakan konferesi pers. Shi Woo hanya terdiam melihat Hyuk Wook yang pergi meninggalkan kamarnya. 


Se Na yang menuggu di lobby langsung menanyakan apakah pembicaran mereka berjalan baik. Hyun Wook meminta Se Na untuk mengangkat telp Shi Woo karena ia butuh dukungan. Se Na juga menceritakan dirinya itu kasiha melihat Shi Woo kemarin. Hyun Wook melihat keduanya itu sudah sangat dekat. Se Na mengatakan mereka tidak dekat. 

"kau tidak dekat, tapi dia hanya menelpmu" ucap Hyun Wook curiga. Se Na tak merasa begitu, tapi ia pikir mereka dekat setelah rekaman lagu panduan. Hyun Wook menarik nafas panjang, "apakah Shi Woo itu pria yang plin plan juga?" tanyanya. 

Se Na binggung, Hyun Wook akhirnya menyuruh Se Na untuk menerima telpnya saja tapi jangan datang ke hotel,menurutnya akan tambah rumit kalau pers tahu. Se Na mengerti, ia hanya akan menerima telp dari Shi Woo saja lalu berjalan lebih . Hyun Wook melihat Se Na itu  gadis yang tak punya rasa takut. "hei.... apa kau sudah menerima peralatan musiknya?" teriaknya kesal. 


Se Na ingat, dia sudah mendapatkannya dan ia sudah mengambil gambarnya, dia ingin Hyun Wook melihatnya. Hyun Wook cuek jalan begitus saja. Tapi ternyata Se Na dibelakang mengirimkan gambar padanya dengan latar belakang peralatan musik di kamarnya. 

Hyun Wook tersenyum, tapi saat membalikan badan, ia protes karena Se Na tidak mengucapkan terimakasih. "aku sudah berterimakasih kemarin , di depan rumahmu" ucap Se Na lalu berjalan pergi. Hyun Wook tersenyum melihat Se Na yang berjalan di depannya. 


Presdri Lee seperti bertemu dengan pihak pengacaranya, dia memberitahu beban yang harus dibayar ANA sebanyak 120juta Won untuk situasi seperti ini. Dia ingin tahu apa yang akan terjadi apabila ia kehilangan infinite power, Pengacara melihat hanya kehilangan 90juta won. Dia ingin menjual sahamnya, pengacara melihat itu tidak ideal karena 5% sudah diberikan pada Jae Young. 

Kalau sampai menjualnya dan itu akan membuat Presdir Lee bisa kehilangan dalam manajemen. Presdir Lee langsung sakit kepala, dia mengumpat pada Jae Young si bajingan itu. Lalu pengacaranya memberitahu bahwa istrinya menemui pengacara Kim dengan membawa hardisk dan kotak hitam mobil. Dan istrinya akan mengungat cerai presdir Lee .


Presdir Lee sedang mengunting tanaman, Istrinya dan Min Ah datang. Istrinya kaget karena suaminya mengunting tanaman yang berduri. Predir Lee melihat Min Ah yang bersama ibunya bukan berlatih. Hee Sun sengaja tidak mengantar Min Ah karena banyak orang yang sedang mencari berita dan ia tidak ingin anaknya itu terlibat. 

Min Ah menceritakan saat disekolah, semua mencari tahu tentang infinite power. Presdir Lee meminta anaknya itu tidak perlu mengkhawatirkan hal itu karena ia masih punya ayah dan kakaknya. "benarkan?? mereka tidak akan bubar?" tanya Min Ah penasaran. Predir Lee tak menjawab, dia meminta Min Ah masuk karena ia ingin berbicara dengan ibunya 


Presdir Lee sudah tahu ada sesuatu rahasia yang dikerjakan istrinya saat sikapnya itu berbeda. Istrinya tersenyum di depannya, "apa yang kau lakuakan dibelakangku?"ucap Presdir Lee. Dia tak percaya saat perusahaan sedang terguncang, istrinya itu berani menutut cerai. Hee Sun menyalahkan suaminya yang membuat perusahaa menjadi berantakan karena masalah perempuan. 

Dia yakin dengan sikap yang dimiliki oleh Presdir Lee, ia akan meminta mereka untuk kembali tapi ia tidak bisa melakukan apapun. Menurutnya suaminya itu tidak bisa mengambil tindakan. Dia sebenarnya ingin melakukan setelah Min Ah melakukan debutnya, tapi ia sudah tidak tahan. 

"kau tidak bisa menceraikan aku" tegas presdir Lee. Menurutnya itu bukan sesuatu yang buruk baginya. Hee Sun melihat memang bukan buruk bagi suaminya, tapi itu buruk untuk dirinya. Dia akan bicara lagi kalau suamianya itu bisa kembali lagi ke perusahaan. 


Hae Yoon mentraktir semua artis magang  di sebuah restoran. Dia meminta semua artisnya itu bisa tetap fokus walaupun sedang dalam masalah seperti ini. Mungkin perusahaan itu dalam bahaya tapi ia melihat itu kesempatan untuk mereka membuat debut secepat mungkin. Dia juga akan membuat latihan dua kali lebih keras dan ia melakuan ini untuk terahir kalinya, jadi ia memperbolehkan makan sebanyak-banyaknya. 

Se Na yang duduk disana hanya bisa diam. Hae Yoon menyuruh mereka semua bersikap baik pada Se Na karena ia akan menjadi bagian tim produksi. Saat mereka menjadi penyanyi, pasti akan berhubungan dengan dia. Se Na melihat Hae Yoon yang tidak makan. Hae Yoon merasa tidak lapar jadi ia menyuruh Se Na makan saja. Se Na tak sengaja melihat Hyun Wook yang nelp Hae Yoon. 

Tapi Hae Yoon tidak mengangkatnya dan membiarkan begitu saja. Lalu ia membiarkan anak-anaknya makan saja sepuasnya dan berhenti jam 8 malam, besok mereka juga akan ditimbang berat badannya. Semua langsung mengeluh, setelah itu pergi meninggalkan anak-anaknya. 


Hae Yoon keluar dari resto melihat Hyun Wook sudah menunggu di tempat parkiran. Hyun Wook meminta supaya Hae Yoon masuk ke dalam mobilnya. Hae Yoon menolak, dia menyuruh Hyun Wook pergi saja dan bertemu besok di kantor. Hyun Wook menahan Hae Yoon, "bagaiamana kau bisa berkerja seperti ini?" ucapnya. Hae Yoon mengulang ucapan Hyun Woon, dia itu hanya pegawai yang harus tahu batasannya. 

Dia pikir Hyun Wook yang hanya ingin berbicara pekerjaan saja dan ia akan melakuan itu mulai besok. Lalu ia meminta Hyun Wook meninggalkan dirinya sendiri. Hyun Wook meminta maaf, karena ia kemarin berbicara terlalu berlebihan dengan denganya. "aku bukan tidak mau  membuat musik, tapi aku tidak bisa" ucapnya. Hyun Wook menarik nafasnya sebelum berbicara. 

"aku terkena earworm" ucapnya perlahanan. Hae Yoon mulai mau melihat Hyun Wook. Hyun Wook menjelaksan itu terjadi selama berjam-jam, kepalanya juga tidak seperti terpotong-potong. Dia tidak bisa membuat bahkan membuat musik karena menurutnya itu melelahkan. 


Di dalam anak-anak magang lainnya, sedang sibuk untuk memesan Wine. Se Na merasa tidak nyaman karena anak-anak tidak mengubris dirinya. Dia memilih untuk keluar dari restoran saja. 

Kembali ke tempat parkiran. Hyun Wook tidak ingin memberitahukan masalah ini pada siapapun. Mata Hae Yoon berkaca-kaca lalu ia memeluk Hyun Wook. Se Na keluar, dia melihat Hyun Wook dan Hae Yoon sedang berpelukan. Hyun Wook merasakan Hae Yoon yang memeluknya lebih erat, Hae Yoon mulai menangis, dan Hyun Wook mulai menempuk-nepuk punggung Hae Yoon. 

Se Na melihat dengan jelas bagaimana Hyun Wook berpelukan sambil menepuk-nepuk punggung Hae Yoon. Matanya berkaca-kaca melihatnya. 


Se Na kembali ke kamarnya, wajahanya murung mengingat yang ia lihat tadi. Dia tak bisa menerima melihat Hyun Wook dan Hae Yoon yang berpelukan didepan matanya. Dia menyentuh pianonya dengan mata yang mulai bersedih. 


Keduanya berjalan-jalan. "apa itu semua karena kecelakaan itu?" tanya Hae Yoon. "yah..." ucap Hyun Wook  Hae Yoon meminta maaf dan terimakasih karena sudah memberitahunya. Hyun Wook mengoda Hae Yoon yang tidak buruk menangis karena ia mendengar cerita darinya. 

Hae Yoon menyatakan dirinya sedih karena tidak bisa lagi mendengar musik yang buat Hyun Wook lagi. Hyun Wook merasa Hae Yoon itu tidak pernah tahu karena ia lebih baik. Walaupun sebenarnya tidak ada orang yang mengatakan bahwa itu tidak bisa disembuhakan. Hae Yoon berhenti berjalan sebentar, dia menutup telinga Hyun Wook "kau akan lebih baik" ucapnya. 

Dia yakin tangannya bisa memancarkan kekuatan penyembuhan. Hyun Wook hanya tersenyum mendengarnya. Sementara Se Na yang ada dikamarnya, terlihat galau mengingat semua kejadia yang baru ia lihat tadi. Dia hanya bisa menelungkupkan wajahnya diatas piano. 


Shi Woo sedang memikirkan tawaran yang diberikan Hyun Wook dikamarnya. Dia teringat saat Rae Hoon mengatakan padanya, "kau akhirnya bisa melihat sendiri, betapa tak berharganya dirimu. Tanpa kami bertiga, infinite power,keberadaan mu tidak berharga".  Lalu ia membuka gorden di kamarnya, sambil memandang keluar, dia juga mengingat perkataan Hyun Wook. 

"aku tahu semua orang punya kekurangan, tapi kau tidak bisa memenangkan pertandingan karena kau memiliki banyak pendukung". Dia terdiam lalu menyalakan ponselnya, dia melihat ada pesan dari Se Na. "kau pasti akan menyalakan ponselnya hari ini, telp aku setiap kali kau lapar. Lain kali aku akan membawa kan dengan kulit yang kering". Shi Woo tersenyum membacanya. 


Hong Jong memangil Se Na untuk makan buah bersama, Gong Chan binggung apa yang dilakukan Se Na sepanjang hari di kamarnya. Hong Jong pikir Se Na itu tidur, dia memanggil lagi temannya itu makan buah bersama. Gong Chan pikir mereka harus membiarkan temannya itu tidur, dia mengambil apel yang sudah kupas dengan tangannya. Hong Jong melihat pacarnya itu jorok dengan makan buah dengan tangan. 

"tapi kau tetap menyukaiku kan" ucap Gong Chan. Dia menyodorkan apel dari mulutnya, Hong Jong dan Gong Chan berciuman, tapi Gong Chan kesal karena bunyi ponsel yang dari tadi berbunyi tanpa diangkat oleh Se Na. Akhirnya  Hong Jong datang ke kamarnya, dia melihat Se Na mengunakan earphone. Dia melepaskan earphone dari telinga Se Na. "ponselmu terus berdering" ucapnya. 

Se Na menekan tombol silent, Hong Jong tak percaya Se Na sepanjang hari berkerja di kamarnya. Se Na melihat jendela kamarnya yang sudah pagi. Hong Jong menegaskan itu sudah pagi dari dua jam yang lalu. Dia melihat Se Na yang tidak makan bahkan mandi dari kemarin. Se Na menjelasakan ada sesuatu yang mendesak yang harus ia lakukan. 

"Se Na apa kau dalam kesulitan?" tanya Hong Jong khawatir. Se Na tidak merasa seperti itu. Hong Jong pikir ia ingin membuat lagu dengan piano dari si pemilik anjing yang tampan. Se Na hanya bisa tersenyum, temannya itu meminta Se Na untuk tidak lupa makan malam. 


Ponselnya berbunyi lagi, dia melihat nomor ponselnya "apa?" ucapnya sedikit ketus. Shi Woo tertawa, dia tak percaya Se Na masih menyimpan nomor telpnya. Se Na menyatakan setelah ia mengangkat telpnya dan akan menghapusnya. Shi Woo merasa tersinggung, lalu dia mengatakan ingin makan sushi. Se Na meminta maaf tidak bisa sekarang. 

Shi Woo protes karena Se Na mengatakan akan bisa melakukan kapan pun. Se Na memberitahu sekarang ia sedang membuat lagu. Shi Woo binggung, Se Na menjelaskan sedang membuat lagu yang kemarin dinyanyikan oleh Shi Woo terakhir kali.Dia merasa keadaannya itu sangat mendesak dan dia tidak mau ketinggalan lagi karena ia ingin seseorang bisa mendengarkannya. 

"siapa itu, mungkinkah aku?" tebark Shi Woo. Se Na tak menjawab, Shi Woo menyuruh Se Na untuk mengirimkan filenya setelah ia selesai membuatnya. Menurutnya itu sebuah hadiah, jadi ia pemilik lagu itu dan ia harus mendengarkannya. Se Na setuju, ia akan segera mengirimkannya kalau ia sudah selesai. 

Shi Woo memberikan tawaran supaya Se Na juga bisa datang dengan membawa Sushi, tapi Se Na sudah menutup telpnya. Shi Woo kesal karena telpnya sudah ditutup, 


Shi Woo menunggu di kamarnya, dia melihat ponselnya terus menerus seperti tak sabar menunggu datangnya pesan ke ponselnya. Saatnya ponselnya menerima pesan dia buru-buru duduk dan membuka pesannya. Se Na mengirimkan file lagunya lalu dia mendengarkan lagunya dengan menutup matanya. 


Se Na berjalan keluar dari kamarnya, dia menelp Hyun Wook. Hyun Wook mengatakan dirinya sedang ada dikantor dan sedang sibuk, jadi dia meminta Se Na untuk bicara nanti saja. Se Na berlari,  Shi Woo keluar dari kamarnya ia menelp Se Na dan ia tahu Se Na sedang ada di kantor. 

Se Na mengatakan ia sedang dalam perjalanan. Shi Woo meminta Se Na untuk menunggunya, semua orang yang ada di hotel berbisik melihat Shi Woo yang ada dalam hotel. Shi Woo keluar dari hotel dengan menutup kepalanya. 


Hyun Wook sedang bertemu dengan Ra Eum dan Hae Yoon. Ra Eum mengutarakan niatnya yang tidak ingin membuat lagu baru. Dia tahu Hyun Wook ingin membuat situasi menjadi baik, jadi dia tidak mau melakukannya. Hae Yoon menegasakan Ra Eum tidak bisa memutuskan jadwalya sendiri karena ia harus mempertimbangkan tentang perusahaan. 

Ra Eum meminta Hae Yoon untuk mempertimbangkan posisinya, menurutnya ini adalah album come backnya, di perusahaan barunya. Dia ingin memilih konsep sendiri dan melakukan perubahan yang tepat. "apa kau sudah memilihkan konsep?" tanyanya. Hae Yoon memperingatkan Ra Eum lebih sopan. Hyun Wook merasa tak masalah. 

Dia pikir harusnya lebih dulu memina izin pada Ra Eum, karena ia tidak ingin Ra Eum marah karena harus menunda albumnya. Ra Eum melihat lebih baik Shi Woo dulu yang membuat promosi album. Dia menanyakan apakah Hyun Wook sudah menemukannya. Hyun Wook mengangguk, dia sudah menemukan tubuh Shi Woo tapi tidak dengan jiwanya. 



Ra Eum menyarankan untuk mereka menemukan Shi Woo dan membuat promosi lebih dulu. Dia merasa kesal karena infinite power bubar dan masalah seperti ini bisa terjadi. Hyun Wook tersenyum, dia menanyakan kabar Ra Eum dengan Rae Hoon. Ra Eum pikir ia tidak perlu melaporkan tentang kehidupan pribadinya pada Hyun Wook. 

Menurutnya selama ia tidak membuat skandal, tidak jadi masalah. Hyun Wook tahu Ra Eum tidak bisa membuat skandal.  Ra Eum seperti mengalihkan pembicaraan, dia meminta perusahaan mempersiapakan iklan musim semi untuk dirinya. Dia juga ingin proses syutinya di eropa, lalu ia pamit pergi. Hae Yoon yang melihat sikap Ra Eum membuat kepalanya sakit, tapi dia tidak akan menyerah. 

"dia butuh kenyamanan dibanding membujuknya. Aku pikir dia sudah putus dengan Rae Hoon" ucap Hyun Wook. Se Na melihat Hyun Wook sebelum pergi. Hyun Wook melihat Ra Eum lebih nyaman berbicara dengan Hae Yoon sesama wanita, jadi dia mempersilahkan Hae Yoon untuk melakukanya. 

Se Na mengerti, dia memperingatakn Hyun Wook tidak pergi kemana-manan karena mereka kan pergi makan lama bersama. Hyun Wook terlihat terkejut kenapa ia harus makan malam dengan Hae Yoon. 


Saat senja tiba, Hyun Wook berdiri sendirian di roof top.  Se Na  melihat Hyun Wook yang berdiri sendirian, Hyun Wook melihat kedatangan Se Na dan  Se Na berjalan mendekat. Keduanya sama-sama tersenyum. "apa yang kau lakukan disini?" tanya Hyun Woo.  Se Na mengatakan ia sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya. 

"kau cepat sekali" puji Hyun Wook dengan sumringah. Se Na memberikan earphone dari ponselnya. Hyun Wook mengajak Se Na untuk mendengarkan secara bersamaan. Hyun Wook memasang earphone dan mulai mendengarkan lagu buatan Se Na. 


"Sebelum aku tahu itu dalam diriku, hanya ada nafasmu . Sebelum aku tahu itu dalam diriku, hanya ada suaramu." Hyun Wook sempat melirik Se Na dengan tersenyum, lalu ia mendengarkan lagu Se Na dengan mata tertutu dan wajah tersenyum.  "Tak ada yang mencariku malam ini, suara tenang memanggiku, sama seperti dalam sebuah adegan film" 

Sepertinya Se Na mengingat saat pertama kali bertemu dengan Hyun Wook karena Dal Bong, lalu ia diselamatkan oleh Hyun Wook sebelum jatuh ke kolam renang. "aku membiarkan mu pergi sebentar. Aku membuka mata di pagi hari, kau terus muncul di pikiranku" 

Se Na mengingat saat Hyun Wook memasangkan penutup kepala supaya ia tidak kehujanan, lalu saat ia pergi bersama, Hyun Wook menatap dan menutup telinga supaya bisa menikmati lukisan love yang ada di depannya. "perasaan yang kulindungi, perasaan yang ku sembunyikan. Aku akan mengungkapkan isi hatiku kepadamu " Lalu terakhir kali ia melihat HyunWook dan Hae Yoon yang berpelukan 


"aku ingin memberitahumu semua hal yang tidak pernah kukatakan, hal yang ingin kukatakan ketika melihat dirimu" Shi Woo pergi dengan taksi, dia teringat saat pertama kali rekaman untuk membuat musik panduan untuk Se Na. 

"hal yang tak bisa ku katakan sendiri" saat itu dia tersenyum membaca liriknya dan Se Na mulai merekam suaranya. "aku ingin menutup mata dan memelukmu. aku takut tapi aku ingin membisikan orang disisiku... mencintamu". Shi Woo sudah sampai kantor tapi melihat Se Na tidak ada diruang rekaman.  


"aku ingin mencintaimu. Aku ingin berada disisimu" Se Na tak bisa melepaskan matanya melihat Hyun Wook yang mendengarkan lagunya dengan menutup matanya, Hyun Wook membuka mata setelah lagunya selesai. Se Na langsung menundukan kepalanya,lalu ia menanyakan pendapat Hyun Wook. 

Hyun Wook mendengar lagu itu seperti diciptakan untuk membuat jantungnya itu berdebar. Tapi  Se Na ingin tahu pendapat Hyun Wook tentang pendapatanya sendiri. Hyun Wook berpikir sejenak. Belum sempat ia memberikan jawaban terdengar suara seseorang datang "apa yang kalian berdua lakukan?" 


Keduanya melihat Hae Yoon yang sudah datang dan berdiri di depan mereka.  

Se Na hanya bisa menunduk melihat kedatangan Hae Yoon. Hae Yoon ingin tahu apa yang dilakukan Se Na dia saat sedang libur kerja Hyun Wook menjelaskan Se Na membawa lagu ciptaanya dan ia sedang mendengarkannya. Hae Yoon tahu itu lagu pertempuran, dia juga ingin tahu lagu itu. Se Na meminta maaf, dia pikir Hae Yoon bisa mendengarnya nanti saja. 

Lalu ia mengambil ponsel dari tangan  Hyun Wook dan pamit pergi. Hyun Wook terlihat binggung, ia mendengar bunyi ponsel Se Na berbunyi. Hae Yoon mengajak Hyun Wook pergi makan malam. Hyun Wook setuju mereka berjalan bersamaan. 


Se Na berjalan pergi, saat di pintu keluar Shi Woo sudah berdiri di depannya dengan ponsel yang menempel pada telinganya. "mengapa kau tidak menjawab?" tanyanya.  Se Na melihat ponselnya, dia seperti baru sadar ponselnya berbunyi, lalu ia meminta maaf. Shi Woo tersenyum "kenapa kau selalu membuat jantung seseorang berdebar?" ucapnya. 

Hyun Wook dan  Hae Yoon mendengar pertanyaan yang diutarakan Shi Woo. Se Na hanya bisa terdiam. 


Keempatnya berdiri bersama dengan suasana senja diatas roof top 

PS : Suka banget sama pemandangan senja diatas roof top, moment nya dapet banget 

Bersambung ke episode 6 

Share this post :

Đăng nhận xét

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. Free Download Movies - All Rights Reserved
Share by BIT Templates Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger