"Paman, apakah kau menyukaiku?" tanya Se Na, Hyun Wook membalikan badannya, Se Na merasa aneh melihat sikap Hyun Wook yang peduli pada dirinya yang punya hutang dan kabur dengan cara seperti ini. Dia juga merasa aneh Hyun Wook tahu. ia punya hutang. Ia pikir Hyun Wook sengaja menyuruh orang untuk mengikutinya.
Hyun Wook hanya terdiam menantap Se Na. "Paman.. Siapa kau sebenarnya? Apakah kau memang punya sebuah rencana" tanya Se Na Penasaran. Hyun Wook membenarkan, ia memiliki rencana supaya Se Na bisa membuat lagu seharga 2 juta won. Ia pikir itu tidak sulit, ia juga sudah membayar lagu yang Se Na berikan pada Jae Young seharga 3 juta won.
Mnurutnya lagu yang dibuat oleh Se Na itu harus ada ditangan orang yang benar. Se Na binggung kenapa Hyun Wook memutuskannya semua sendiri. Dia melihat Hyun Wook terlalu mengurusi urusan orang lain, Se Na pikir seharusnya Hyun Wook itu bertanya dulu dengannya. Hyun Wook setuju, dia akan melupakan perjanjian tadi, dia mengambil ponsel dan memberitahu dirinyas berubah pikiran.
Se Na berlari mengambil ponsel dari tangan Hyun Wook. "jadi apa yang harus aku lakuan?" tanyanya. Hyun Wook menyuruh Se Na untuk datang ke ANA besok, tapi kalau Se Na merasa tidak yakin lebih baik ia menyerah saja. "Kabur dan hiduplah sebagai pecundang" saran
Hyun Wook. Dia yakin Se Na akan merasa hutang budi dengan orang yang sudah membayar semua hutangnya. Hyun Wook mengambil ponselnya ditangan Se Na, Ia meminta Se Na untuk tetap tenang, karena ia tidak menganggap Se Na sebagai wanita. Lalu ia pergi meninggalma Se Na sendirian.
Se Na tersenyum sinis "bukan wanita? kau piki aku ini pria?". Tenyata Hyun Wook tidak pergi, dia mengintip dari semak-semak melihat Se Na yang akhirnya menaiki busnya. Dia mengumpat Se Na itu bodoh karena pergi begitu saja.
Di dalam bus, Si preman menelpnya kembali. Dengan malas, dia mengangkat telpnya dengan suara ketus. Preman memuji Se Na yang memiliki pacar yang sangat baik sekali. Se Na masih tak yakin Hyun Wook sudah membayar semua hutangnya. Lalu menurutnya ia tidak punya urusan lagi dengan si preman, tapi kenapa ia masih ditelp oleh preman itu.
Preman hanya ingin mengucapkan selamat tinggal saja, karena ia sudah berteman dengan Se Na selama 3 tahun. "Hei bocah... hiduplah dengan baik dan semoga beruntung" pesan si preman. Setelah menutup telp, bus agak sedikit oleng, supir bus meminta maaf karena ban bus meletus. jadi mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan lagi.
Akhirnya Se Na kembali ke rumah Hong Jong, dia melihat gitarnya yang tersimpan dikamarnya. Sambil meraba gitar kesayangannya, ia teringat dengan perkataan Hyun Wook yang mengatakan bahwa ANA sudah membeli lagunya, lalu Hyun Wook mengubah kalimatnya kalau ANA sudah membeli bakatnya. Se Na terus menatap gitarnya sambil berjongkok.
Pagi Hari, Hyun Wook sedang memasak sarapan. Dia tersenyum ketika mendengar bunyi bel rumahnya. Dia menyuruh masuk, ia pikir itu Se Na yang datang. "bukan kah aku sudah menyuruhmu datang ke ANA" ucap Hyun Wook yang sedang sibuk memindahkan makanan ke piring. Tapi ternyata yang datang Hae Yoon, dia binggung dengan siapa sebenarnya Hyun Wook bicara.
Hyun Wook sedikit agak kecewa melihat yang datang itu Hae Yoon bukan Se Na. Hae Yoon mengatakan kalau ia datang itu untuk menjemputanya supaya tidak bolos. Hyun Wook menyatakan dirinya bukan tidak mau tapi tidak bisa. Dia tidak bisa meninggala Dal Bong sendirian. Hae Yoon pikir Hyun Wook memiliki Pet's sitter. Hyun Wook memberitahu bahwa pengasuh anjingnya sudah berhenti kemarin.
Hae Yoon menanyakan telp dari pengasuh Dal Bong. Hyun Wook pikir untuk apa. Hae Yoon menjelaskan mereka harus melarang kasus plagiat lagu dan juga memberikan peringatan serta upaya pecegahan. Hyun Wook pikir itu tidak perlu. Menurutnya Se Na tidak akan melakukan itu. "memangnya kau sangat mengenalnya?"ucap Hae Yoon curiga.
Dia melihat Se Na itu sengaja mendekatinya, dia melihat wajah Se Na itu sangat familiar dan pernah melihatnya saat ada di hotel. Yang pertama Se Na menjadi Pet Sitter lalu yang kedua sekarang menjadi calon penulis lagu. Dia melihat ada sesuatu yang mencurigakan. Hyun Wook menegaskan mereka itu bertemu secara kebetulan dan meminta Hae Yoon jangan berpikir yang aneh-aneh.
Hae Yoon hanya berasumsi saja, yang mungkin bisa terjadi, lalu a mengusulkan supaya pembantunya yang menjaga Dal Bong. Lalu ia mengambil satu makanan yang dibuat oleh Hyun Wook, ia mengigitnya dan merasa makanan itu sangat enak sekali. "jangan dimakan... itu makanan untuk Dal Bong" ucap Hyun Wook dengan wajah bete.
Setelah itu wajahnya tersenyum, Hae Yoon yang mengetahui itu makanan anjing merasa susah untuk menelan makanan yang sudah ia kunyah. Hyun Wook memberikan makanan untuk Dal Bong yang ada dipiring, sambil mengelus kepalanya dia menyuruh Dal Bong untuk memakannya sampai habis tak tersisa. Hae Yoon bersusah payah untuk menelan makanan Dal Bong.
Dia menyuruh Hyun Wook untuk berganti pakaian dan harus mengunakan jas ke kantor. Hyun Wook seperti merasa tak nyaman harus pakai jas. Tapi Hae Yoon mendorong Hyun Wook untuk cepat berganti pakaian, setelah itu ia menatap Dal Bong dengan sinis. "dasar... aku benci padamu. Kau beruntung sekali" umpatnya. Dal Bong mengongong, Hae Yoon kaget dan sedikit ketakutan.
Manager di ANA, mengangkat name tag dengan wajah kesal, ia menanyakan siapa yang membuat ANA menjadi terkenal di Mekah. Dia juga memperlihat Infinite Power bisa terkenal di Asia. Menurutnya kalau Perusahaan mencari Presdir harusnya Jae Young yang cocok dengan posisi itu. Ia pikir, diriny juga bisa menjadi posisi Presdir, karena itu lebih masuk akal.
Terdengar suara Presdir Lee "Lee Hyun Wook juga bisa". Si Manager terlihat ketakutan mendengar suara Presdir Lee. Pria Berjas memutar laptopnya, dia memberitahu bahwa Presdir ingin melakukan video call. Manager langsung duduk dengan ketakutan. Presdir Lee yakin semua orang tahu bahwa Hyun Wook itu sukses dan dulu juga banyak orang yang menginginkan.
Pria yang duduk disamping Jae Young membenarkan perkataan presdir Lee. Presdir Lee menaruh keyakinan pada semua yang ada dikantor, Jadi dia memperingatkan untuk tidak mencoba-coba.
Istrinya langsung mengambil tab dari suaminya, ia menyuruh para pegawai kantor untuk rapat sendiri saja."apa yang kau lakukan?" ucap Presdir Lee Sinis. Istirnya menasehati kalau tekanan darah suaminya bisa naik lagi kalau ia terus saja marah-marah. Ia meminta suaminya untuk menjaga tekanan darahnya. Presdir Lee Hanya bisa terdiam melihat istirnya.
Manager memarahi temannya yang tidak memberitahunya bahwa Presdir Lee tadi mendengar apa yang ia ucapkan. Temannya itu meminta maaf, Manager masih tidak terima dengan yang dilakukan oleh temannya, menurutnya ia tak peduli walaupun Hyun Wook itu adalah anak presdir. Pintu ruangan di ketuk, Hyun Wook datang dengan Hae Yoon.
Semua orang berdiri, Hyun Wook langsung memperkenalkan dirinya pada manager. Manager dengan wajah panik memperkenalkan dirinya adalah Kang Tae Min. "Tuan Kang, bisakah kau membantuku?" tanya Hyun Wook sopan. Ia tahu kalau pekerjaan dia mungkin tidak bagus, jadi ia ingin Tae Min harus berkerja keras atas namanya. Hyuk Wook mengatakan dirinya akan berada di perusaahan selama 3 bulan.
Hae Yoon yang mendengar ucapan Hyun Wook hanya bisa menghela nafas. Hyun Wook meminta semua yang ada diruangan itu kerja samanya. Lalu ia menyapa Jae Young karena akan sering bertemu. Jae Young menatap sinis Hyun Wook, dia membenarkan yang dikatakan Hyun Wook.
Se Na akhirnya datang ke ANA menemui bagian receptionist. Pegawai receptionist melihat nama Se Na di daftar tamu, dia meminta Se Na untuk langsung naek ke ruangan presdir. Se Na terkejut karena ia langsung bertemu dengan presdir ANA.
Hae Yoon protes pada Hyun Wook yang ingin jadi presdir tapi tidak sesuai dengan yang dikatakannya pada semua orang diruang rapat. Hyun Wook menegaskan dirinya tidak tahu bahwa semua orang mencari presdir yang berpengalaman. Menurutnya kalau ia mengikuti kata hatinya maka ANA akan hancur. Jadi dia hanya ingin di ANA selama 2 bulan karena tidak mau membuat kesulitan.
Hyun Wook hanya ingin melakukan yang di inginkan oleh ayahnya. "baiklah... sekarang lihat jadwal ayahmu" ucap Hae Yoon. Dia memanggil Hyun Wook jadi predir Wook. Hyun Wook agak aneh dengan panggilan itu. Hae Yoon menjelaskan bahwa ia harus memiliki panggilan khusus sebagai Presdir.
Se Na langsung berdiri melihat Hyun Wook dan Hae Yoon datang, "Paman, kau disini juga?" tanya Se Na binggung. Hyun Wook sudah mengatakan sebelumnya bahwa dia akan berkerja di ANA juga. Se Na binggung dan hanya diam saja.
Lalu Hyun Wook menyuruh Hae Yoon untuk membicarakan tentang jadwal dirinya nanti saja. Setelah itu dia menyuruh Se Na untuk masuk keruangannya. Se Na menuruti perintah Hyun Wook. Hae Yoon yang melihat Se Na masuk terlihat kecewa karena Hyun Wook memilih menemui Se Na dibanding dirinya.
Hyun Wook masuk ke dalam kamar ayahnya. Se Na masih berdiri di depan itu, dia melihat Hyun Wook itu berbeda dengan mengunakan Jas. Hyun Wook melihat Se Na, dia juga merasa sangat terkejut. Dia membanggakan dirinya yang selalu tampan dengan mengunakan pakaian apapun.
Dan jas yang ia kenakan sekarang ini.... Belum selesai Hyun Wook berbicara, Se Na memotongnya, dia tidak mengatakan bahwa Hyun Wook itu tampan, ia hanya mengatakan bahwa Hyun Wook itu terlihat berbeda. Hyun Wook mati kutu, "tapi paman, apakah kau tidak ada masalah masuk ke dalam ruangan presdir seperti ini?" tanya Se Na polos.
Hyun Wook tersenyum, ia memberitahu Se Na bahwa ini adalah ruangannya. "Kau presdirnya?" ucap Se Na kaget. Hyun Wook tersenyum, dia menyuruh Se Na untuk duduk membahas tentang kontrak. Keduanya duduk disofa, Hyun Wook merekam pembicaraan mereka. "Yoon Se Na, kau harus menulis lagu seharga 20 juta Won dalam dua bulan ini" ucap Hyun Wook.
Kalau Se Na tidak membuat lagu, maka Se Na harus membayar semua uang yang sudah ia bayarkan untuk membayar hutang. Se Na terlihat sedikit gugup. "kenapa?? kau merasa tidak yakin?" tanya Hyun Wook. Se Na memanggil Hyun Wook dengan panggilan paman, tapi dia mengubah menjadi Presdir. "kau percaya aku bisa melakukannya?" ucap Se Na sedikit gugup.
Se Na menayakan apakah Hyun Wook bisa yakin dan tidak akan menyesali dengan penawaran yang ia berikan. Hyun Wook menyatakan dirinya yang tidak akan menyesal dengan uang 20 juta won. Tapi dia akan menyesal dengan uang 200 juta won. Se Na akhirnya setuju.
Hyun Wook menyatakan mereka sepakat. Se Na protes pada Hyun Wook yang ternyata seorang presdir ANA. Hyun Wook menyatakan kemarin memang dia adalah seorang pengangguran. Se Na hanya bisa terdiam, lalu Hyun Wook menyuruh Se Na untuk mengikutinya.
Hae Yoon dan Jae Young sedang ada dirumah rekaman, Hae Yoon ingin Jae Young menceritakan tentang lagu Plagiat. Jae Young terlihat tersindir dengan ucapan lagu plagiat. Hae Yoon hanya tersenyum, ia pikir yang dikatakan itu salah, jadi dia meminta maaf. Lalu ia ingin membahas tentang Se Na, tapi Hyun Wook sudah mengetuk pintu dengan Se Na diberjalan dibelakangnya.
Jae Young melihat sinis pada Se Na yang masuk ke dalam ruangannya. "Ny, Shin apa ada orang yang masuk tanpa izin?" ucapnya sinis. Hyun Wook memberitahu bahwa ia akan memperkenalkan Jae Young pada Se Na. "kenapa kau memperkenalkan aku padanya?" Tanya Jae Young masih dengan nada sinisnya. Hyun Wook mengatakan bahwa Se Na akan masuk ke dalam tim produksi sekarang.
"apa kau bercanda? kenapa ia harus masuk ke dalam tim produksiku?" protes Jae Young. Hyun Wook pikir Jae Young nanti tidak akan menyesal karena nanti Se Na akan memberikan banyak insiprasi. Dia memberikan contohnya pada lagu Infinite power yang sudah dijiplak oleh Jae Young.
Dengan mata sinisnya, dia menyatakan dirinya selalu mendengarkan ratusan lagu sehari, jadi mungkin saja dia hanya terbawa dengan lagu yang ia dengar. Dia menegaska dirinya itu tidak mengcopy semua lagu. Hyun Wook menegaskan bahwa Jae Young itu terlihat tertarik dengan lagu yang dibuat oleh Se Na. Jae Young kesal dengan Hyun Wook yang terlihat menyalahkan dirinya dihari pertama ia berkerja.
Jae Young pikir seharusnya Se Na itu sama seperti lainnya yang mengikuti audisi saat masuk ke ANA. Hyun Wook menyatakan bahwa Se Na itu sudah lolos audisi, dengan membuat lagu yang mencuri perhatian Jae Young. Jae Young semakin sinis dengan yang dikatakan Hyun Wook. Hae Yoon menengahi membahas tentang latihan bulanan.
Menurutnya kalau Se Na lolos maka mereka akan merekrutnya. Hyun Wook setuju, menurutnya itu bukan ide yang buruk. Jae Young juga merasa tidak ada masalah, dengan sangat pedenya bahwa Se Na itu tidak akan mungkin lolos. Se Na hanya bisa tertunduk diam mendengar ucapan Jae Young sinis padanya.
Hae Yoon ikut keluar ruangan bersama Hyun Wook, dia ingin tahu kenapa Hyun Wook ingin merekrut Se Na. Hyun Wook menegaskan ia hanya ingin merekrut calon penulis dalam tim, ia pikir tidak ada alasan yang lain. "apakah dia begitu bertalenta bagimu?" tanya Hae Yoon. Hyun Wook mengangguk tersenyum, itu yang dikatakan oleh perasaannya.
Se Na hanya berdiri di depan pintu, dia binggung apa yang harus ia lakukan. Jae Young menelp seseorang untuk mengajaknya ke club. Dengan sengaja Jae Young berbicara nyaring dengan teman "aku hanya kesal berurusan dengan anak ingusan". Se Na hanya bisa diam.
Jae Young masih berbicara dengan temannya akan janjian ke Club, setelah menutup telpnya Se Ha menanyakan apa yang bisa ia lakukan. Jae Young tak menjawab, si pria yang tadi tak sadar dengan kedatangan Se Na menanyakan siapa dia. Se Na mengatakan bahwa ia adalah anggota tim baru. Jae Young menyuruh Se Na untuk membuang sampah sekarang.
Se Na bingung kenapa ia harus membuang sampah. Jae Young mengingatkan kalau Se Na tadi menanyakan padanya. Se Na tidak bisa menolak, seseorang wanita gemuk datang, ia mengusulkan Jae Young untuk memajukan latihan bulanan jadi rabu depan saja.
Jae Young setuju, lalu ia menyindir Se Na pasti mendengar jadwal Latihan bulanan, jadi setelah membuang sampah Se Na harus keluar dari ruangan karena ia tidak tahah melihat orang - orang seperti Se Na ada di dalam ruanganya. Si Wanita gemuk juga melihat sinis pada Se Na, sementara Se Na hanya bisa terdiam.
Baru saja keluar dari kantor, Ayah Hyun Wook menelp menanyakan dimana anaknya berada. Hyun Wook mengatakan bahwa ia ada di kantor. "kenapa kau tidak mengangkat telpku tadi?" tanya sang ayah. Hyun Wook memberitahu bahwa ia akan datang menjenguk ayahnya.
Sang ayah menyuruh Hyun Wook untuk kembali ke kantor sampai jam pulang kantor jam 7, kalau tidak seperti itu maka Hyun Wook tidak akan digaji. Dia akan menelp Hyun Wook 10 menit lagi keruangannya, jadi dia menyuruh Hyun Wook untuk mengangkatnya. Hyun Wook terlihat jengkel karena ayahnya tahu ia sedang tidak ada diruangan.
Seorang anak perempuan, berteriak memanggil Hyun Wook Oppa lalu memeluknya. Hyun Wook melihat wajah anak itu. "heii.. kau ini siapa?? Min Ah yang imut kemana?" ucapnya bercanda. Min Ah tersenyum, menurutnya walaupun ia bertambah tinggi, ia masih tetap imut. Hyun Wook tersenyum, lalu Min Ah mendekati Hyun Wook, ia melihat Hyun Wook yang semakin tampan.
Lalu ia protes pada Hyun Wook yang jahat karena tidak pernah menelpnya. Tapi setelah itu dia tersenyum, dia menanyaka apakah Hyun Wook sudah menulis lagu lagi. Ibunya datang, dia memberitahu sekarang Hyun Wook itu berkerja menganggikan ayahnya. Ternyata Min Ah adalah adiknya.
Min Ah tak percaya dengan yang dikatakan oleh ibunya. Hyun Wook tidak membahasnya, dia menanyakan untuk apa Min Ah datang ke kantor. Ibunya memberitahu bahwa Min Ah ada latihan. Hyun Wook binggung, Ibunya melihat Hyun Wook itu tidak tahu dengan hal itu.
Ketiganya bertemu diruangan Hyun Wook. Ibunya memberitahu bahwa Min Ah itu punya bakat, jadi ia yakin Min Ah akan menjadi penyanyi sukses. Hyun Wook menegaskan bahwa semua masalah itu tidak terjadi pada ibunya tapi pada Min Ah. Min Ah menyakinkan bahwa ia bisa melakukannya, dia melihat Hyun Wook itu tidak yakin padanya.
Hyun Wook tersenyum, dia mengatakan bukan itu yang ia maksud pada Min Ah. Lalu ia mengingatkan Min Ha untuk ke lantai bawah latihan. Min Ah panik, dia harus pergi sekarang karena tidak mau terlambat datang. Dia buru-buru pamit pergi pada ibu dan ayahnya. Sang ibu tersenyum melihat anaknya, "Min Ah itu cantik kan?" ucapnya dengan penuh rasa bangga.
Hyun Wook mengangguk, Min Ah adalah adiknya jadi sudah pasti cantik. Ibunya menyatakan bahwa Min Ah juga akan menjadi seorang penyanyi. Hyun Wook akan memutuskan tentang hal itu saat latihan nanti. Ibunya meminta Hyun Wook untuk bisa langsung menerimanya, karena Min Ah adalah adiknya.
Telp diruangannya berbunyi, Hyun Wook langsung berbicara kalau ia tidak bisa dikantor sampai jam 7. Lalu dia ingin menanyakan sesuatu pada ayahnya.
Se Na masuk ke dalam ruangan yang ada peralatan alat musik, dia senang melihat piano di depanya. Hae Yoon masuk ke dalam ruangan. Se Na meminta maaf karena ia masuk ke ruangan musik karena ia melihat ruangan itu kosong. Hae Yoon pikir itu tidak masalah karena semua staff bisa masuk ke dalam ruangan manapun. Dia menyuruh Se Na untuk bertemu dengan saat trainee sebelum memulai latihan. Se Na mengerti.
Lalu Hae Yoon memperkenalkan dirinya secara pribadi. Dia melihat Se Na itu orang yang sangat beruntung karena mendapatkan persetujuan dari Hyun Wook, karena kejadian seperti itu sangat langka sekali. Se Na masih tak yakin kalau Hyun Wook itu presdir, karena kemarin dia hanya melihat Hyun Wook adalah orang yang hanya bermain dengan anjingnya.
Hae Yoon tak percaya kalau Se Na tidak mengetahui hal itu, padahal ia adalah calon penulis lagu di perushaan ANA. Jadi seharusnya ia tahu siapa sebenarnya Hyun Wook itu. Se Na seperti memikirkan sesuatu tentang Hyun Wook.
Presdir Lee sedang berbicara dengan suster dirumah sakit, ia memuji suster yang terlihat sangat cantik. Tapi menurutnya mereka semua tidak secantik suster Kim. Semua suster langsung berusara nyaring. Setelah itu Presdir Lee mengajak mereka untuk minum Macchiato, semua orang tetawa dengan ajakan presdir Lee.
Lalu tiba-tiba mereka semua terdiam, Hyun Wook datang. Dia seperti tak suka dengan sikap ayahnya yang selalu mengoda wanita. Presdir Lee menengok, dia melihat anaknya yang datang dengan wajah yang tidak bersahabat. Hyun Wook masih saja melihat ayahnya dengan wajah dingin.
Presdir Lee masuk kamar, Saat akan membicarakan sesuatu, Hyun Wook langsung membicarkan tentang Min Ah. "kenapa kau menjadikan ia trainee?" tanyanya. Predir Lee melihat Hyun Wook, dia menyatakan Min Ah adalah putri dari seorang presdir ANA. "Menurutmu apa yang harus aku lakukan, apakah aku harus memberikan pada YG atau Cube?" ucap ayahnya.
Hyun Wook menegaskan bahwa Min Ah itu tidak berbakat. Predir Lee mengatakan bahwa Min Ah itu dimasukan dalam sebuah girl band seperti yang di inginkan oleh anaknya itu. Hyun Wook menyindir ayahnya yang berkerja seperti sekarang ini. Ayahnya mengaruk-garukan kepalaya, dia juga tahu bahwa Hyun Wook itu merekrut seseorang.
Hyun Wook tersenyum, ternyata ayahnya menyuruh orang untuk memata-matai dirinya. Ayahnya menegaskan itu sudah pasti. Hyun Wook tak percaya ayahnya mau mengatur kehidupannya lagi. Ayahnya pikir kalau Hyun Wook tak mau ayahnya seperti itu , maka anaknya itu harus bersungguh-sungguh. Dia ingin Hyun Wook mengurus semua artis, Album infinite power dan latihan anak magang.
Ayahnya tidak peduli alasannya, pokokonya Hyun Wook harus mengurus semuanya. Dia memberitahu bahwa butuh 30 tahun perusahaan itu berdiri seperti sekarang. "ANA adalah segalanya bagiku" tegas ayahnya. Dia juga berjanji tidak akan menganggu kehidupan cintanya lagi. Dia juga tidak akan peduli dengan wanita yang masuk ke dalam kehidupannya.
Hyun Wook menelan ludahnya, dia menegaskan bahwa ia tidak memiliki wanita. "hingga aku mati, tidak akan ada wanita dalam hidupku" tegasnya. Dia pikir ayahnya itu melupakan satu hal, bahwa ia belum memaafkan ayahnya. Dia berkerja seperti sekarang itu sebagai karyawan, lalu ia pergi. "Dasar keras kepala. Dia itu mirip siapa?" umpat ayahnya.
Hyun Wook mengendarai mobilnya setelah menjennguk sang ayah, saat lampu merah dia teringat saat bermain piano dengan Soo Eun. Wajahnya terlihat bahagia, sesekali ia mencium pipi pacarnya itu. Hyun Wook terdiam, dia akhirnya memilih untuk memutar balik mobilnya.
Se Na seperti mencari informasih tentang Hyun Wook di internet, lalu ia mendengar suara lagu ciptaan kakaknya. Di sisi lain ternyata Hyun Wook pergi ke kantor, dia melihat piano yang ada didalam ruang studio, tangannya bergetar saat menyentuh piano. Tapi tiba-tiba ia mendengar suara bunyi piano yang terbiasa ia dengar. Se Na sedang bermain piano sambil bernyanyi seperti dengan Soo Eun.
Hyun Wook melihatnya, di matanya ia melihat Soo Eun yang bermain piano. Ia mencoba memejamkan matanya, dia melihat itu Se Na. Se Na kaget melihat Hyun Wook yang masuk ke dalam ruangan. "kau belum pulang?" tanya Se Na. Hyun Wook mendekat, dia seperti ingin mengatakan sesuatu. Tapi Se Na memotongnya. ia baru tahu kalau ternyata Hyun Wook itu orang yang sangat terkenal.
Se Na memberitahu, ia sudah mendenga semua lagu yang diciptakan oleh Hyun Wook. "semua lagu itu bercerita tentang wanita yang sama kann?" tanya Se Na dengan wajah tersenyum. Hyun Wook menegaskan itu bukan urusan Se Na, dia mengingatkan bahwa Se Na itu tidak punya banyak waktu. "jika kau ingin lolos, mulailah sekarang menulis lagu" perintahnya.
Hyun Wook akan pergi, tapi dia lupa satu hal. Dia menegaskan dirinya itu bukan Ahjussi tapi dia adalah seorang presdir. Se Na hanya bisa terdiam melihat Hyun Wook pergi, pria yang ia lihat sekarang berbeda sikapnya dengan pria yang ia lihat sebelumnya.
Hyun Wook menerima tamu angota infinite power tanpa Shi Woo. Rae Hun mewakili temannya meminta supaya mengubah proses pembayaran. Dia ingin mendapatkan uang masing-masing, salah satu anggota juga mengatakan ia ingin menuliskan lagu di album mereka. Hyun Wook pikir mereka membahas ini dengan Presdir Lee. Anggota Infinite power melihat sekarang Hyun Wook adaah presdirnya.
"aku adalah presdir Wook dan presdir Lee sedang dirawat dirumah sakit" ucapnya santai. Shi Woo datang, dia meminta maaf datang terlambat karena macet. Hyun Wook tahu mereka tinggal satu asrama jadi kenapa hanya Shi Woo yang terkena macet. "memangnya kalian bertengkar?" tanya Hyun Wook. Rae Hun mengatakan bahwa hubungan mereka baik-baik saja.
Shi Woo terlihat sinis mendengar ucapan Rae Hun. Lalu Rae Hun menjelaskan bahwa Shi Woo sudah memiliki mobil baru, jadi ia lebih suka menyetir sendiri. Dia mengesek duduknya, menyuruh Shi Woo duduk disampingnya. Shi Woo mencoba tersenyum dan berterimkasih. Hyun Wook mengucapakan selamat pada Shi Woo yang akhirnya menjadi seorang penyanyi.
"Yah... kau juga... selamat menjadi presdir" ucap Shi Woo dengan wajah tersenyum. Tapi dia ingat tentang tentang pemakaman, ia mengingatkan saat itu Hyun Wook akan membuat pemakaman kalau ia menjadi seorang penyanyi. Hyun Wook tersenyum, dia melihat Shi Woo itu pendendam.
Shi Woon menegaskan ia bukan pendenndam, tapi bekas luka dihatinya tidak bisa hilang. Hyun Wook pikir ia akan meminta maaf, Shi Woo menegaskan kalau Hyun Wook melakukannya, ia tidak akan menerimanya. Hyun Wook tersenyum, sepertinya keduanya tidak terlihat seperti musuh. Tapi hanya saling menyindi seperti adik dan kakak.
Setelah keluar dari ruangan presdir, Rae Hun menyindir Shi Woo yang sudah dewasa dan bersikap tidak sopa dengan Presdir. Menurutnya sikap Shi Woo juga kasar padanya. Shi Woo menegaskan kalau sikapnya itu permintaan dari Rae Hun sendiri.
"kenapa kau tidak memberitahu ku? kau menyebutmu leader?" sindir Shi Woo. Rae Hun menegaskan dirinya memang leader dari grup. Dia menyuruh Shi Woo untuk rileks saja karena sebentar lagi adalah ulang tahunnya. Dia melihata pasti ada banyak hadiah.
Shi Woo menegaskan ia tidak perlu mendapatkan itu semua, jadi Rae Hun bisa mengambilnya, karena ia sudah dewasa. Salah satu anggota tim melihat sikap Shi Woo yang sombong sekali. Rae Hoo menatap sinis pada Shi Woo yang pergi lebih dul.
Saat melewati ruang latihan, Shi Woo melihat Se Na yang sedang memejamkan matannya sambil memegang gitar. Dia masuk tanpa bersuara lalu dia berdiri tepat didepan wajah Se Na. "menikmatinya?" ucap Shi Woo yang mengagetkan Se Na. Shi Woo melihat ANA itu sudah menurun karena ruang latihan menjadi ruangan umum. Se Na menegaskan ia bukan orang lain tapi ia magang di ANA sampai waktunya akan tiba.
Shi Woo tak percaya memang siapa yang bisa memasuk Se Na ke dalam ANA. Se Na tak menjawab, dia menyuruh Shi Woo keluar dan jangan menganggunya karena ia hanya punya waktu 1 jam diruangan itu. Shi Woo membahas tentang kode etik anggota magang. Se Na melihat Shi Woo dengan tatapa sinis.
"membungkuk 10 derajat setiap saat, melaukan semua perintah senior, Jika senior masuk maka kau harus keluar. Dan juga kau harus berbicara dengan formal" jelas Shi Woo tentang kode etik artis magang. Dia melihat Se Na itu sudah melanggar semua kode etik itu. Dia menyuruh Se Na untuk menurut padanya, karena selama magang Se Na mengunakan uang yang sudah ia hasilkan.
Shi Woo memulai dari alat musik yang dipegang Se Na, air minum, lantai yang ia injak, itu semua dari uang yang ia hasilkan. Lalu ia menyuruh Se Na untuk memberikan ice Coffee, dengan es yang banyak. Se Na membahas tentan Ra Eum, dia tahu kenapa wanita itu menolak Shi Woo. Shi Woo binggung,,Se Na melihat ada banyak fansnya diluar sana, jadi sepertinya ia harus berbicara dengan para fansnya.
Se Na akan pergi, tapi Shi Woo memperingatkannya. "haruskan aku menurutimu?" tanya Se Na tersenyum puas. Dia pikir Shi Woo mengizinkan dirinya untuk mengunakan ruangan latihan ini. Si pegawai gemuk datang, dia berteriak memanggil Se Na karena jadwalnya membersihkan.
Setelah memperlihatkan wajah sinisnya, dia merubah manis saat Shi Woo tersenyum padanya. Tapi berubah lagi jadi marah menyuruh Se Na cepat keluar. Se Na buru-buru keluar, Shi Woo terlihat tersenyum puas karena ia tak perlu susah mengusir Se Na.
Sung Jin dan Hae Yoon berjalan bersama. Hae Yoon menceritakan tentang Hyun Wook yang merekrut orang dan sikapnya itu tidak biasa."apakah ia cantik?" goda Sung Jin. Saat itu Se Na lewat, dia akan membersihkan ruangan.
Hae Yoon memberitahu bahwa itu adalah orang yang direkrut Hyun Wook. Sung Jin ingin tahu apa alasan Hyun Wook merekrutnya. Hae Yoon mengangkat bahunya, Saat itu terdengar suara teriakan memanggil "Yoon Se Na". Sung Jin menolehkan wajahnya dia seperti mengenal nama itu.
Sung Jin datang ke tempat Hyun Wook, dia mengoda Hyun Wook dengan memangginya Tuan Wook. Hyun Wook tersenyum, dia tahu temannya itu orang gila. Sung Jin protes pada Hyun Wook yang tidak memberitahu melakukan sesuatu. Keduanya duduk disofa, Hyun Wook menanyakan temannya itu mau minum apa.
"Strawberry yogurt latte yang besar" pinta Sung Jin dengan wajah jahilnya. Hyun Woo memanggil temannya, Sung Jin tersenyum, dia tak boleh meminta itu karena Hyun Wook sekarang sudah jadi presdir. Keduanya pun tertawa, Hyun Wook mendengar Sung Jin ikut latihan vocal dan hasilnya memuaskan. Sung Jin tersenyum, menurutnya semua akan lancar kalau ANA itu menyetujuinya.
"Hyun Wook, kau sudah menemukan nya? adik Soo Eun " tanya Sung Jin. Hyun Wook terdiam, Sung Jin seperti sudah tahu bahwa Se Na sudah ada di ANA. Hyun Wook menegaskan itu bukan urusan temannya. Lalu Sung Jin membahas tentang Ra Eun menurutnya wanita itu sangat cantik. "Ra Eun berkerja disini?" tanya Hyun Wook terlihat kaget.
Ra Eun duduk dengan wajah sombongnya bertemu dengan Hae Yoon, dia memberitahu dirinya menandatangi kontrak karena Presdir Lee. Dia berharap, dirinya tidak aka menyesal. "bukankah kau gabung kesini karena Rae Hoon?" ucap Hae Yoon. Ra Eun terdiam, dia bingggung Hae Yoon bisa tahu akan hal itu.
"jika kau meninggalkan jejak, maka kau mudah tertangkap" tegas Hae Yoon.
Lalu ia meminta Ra Eun tidak perlu khawatir karena mereka yang harus mengurusnya. Mereka akan menutupi berita kalau mereka itu pacaran, jadi dia meminta Ra Eun untuk putus. Lalu ia menyuruh Ra Eun untuk mengubah warna rambutnya.Ra Eun menolaknya, karena warna rambutnya itu sedang populer. "apa kau tak mau jadi fashionista?" sindir Hae Yoon.
Ra Eun melihat dirinya yang sudah menjad Fashinista. Hae Yoon mengatakan bahwa itu hanya menurut Ra Eun saja. Ra Eun pikir Hae Yoon itu ternyata cukup kejam. Hae Yoon mengajak untuk mengenalkan ruangan di ANA, Ra Eun merasa ia tidak perlu melakukan itu. Tiba-tiba dia menelp seseorang memberitahu ia sudah di ANA dan akan turun sekarang.
Shi Woo sedang latihan sendirian, tapi terhenti saat Ra Eun datang memberikan ia handuk. Dia mengatakan mereka akan lebih sering bertemu lagi sekarang. Shi Woo mengambil handuk dengan kasar, ia merasa tidak peduli. "kau mau apa hadiah ulang tahun dariku?" tanya Ra Eun.
"menurutmu, kau mau apa?" ucap Shi Woo sambil terus mendekati Ra Eun. Ra Eun terlihat ketakutan melihat sikpa Shi Woo yang terlihat agresif. Tapi ternyata Shi Woo hanya ingin mematikan CD di tape-nya. Shi Woo pikir Ra Eun tidak perlu khawatir lagi karena ia sudah tidak tertarik lagi dengan Ra Eun.
Ra Eun pikir itu bagus, mereka bisa berteman sekarang karena sekarang mereka adalah sebuah keluarga. Dia memberitahu dirinya adalah anggota dari perusahaan. "sayang sekali... aku tidak ingin menjadi keluarga bahkan temanmu" tegas Shi Woo.
Suara Rae Hoon terdengar memanggil Ra Eun, Ra Eun langsung menghampiri Rae Hoon. Dia mengandeng mesra, dengan sedikit manja mengatakan ia sudah lama menunggunya. Keduanya pergi meningalkana ruangan, Shi Woo terihat makin tak percaya wanita yang sudah menolaknya sekarang satu perusahaan dengan dirinya.
Bersambung ke Part 2
Đăng nhận xét